keperawatan dengan kepuasan pasien rawat inap yang menggunakan kuesioner,
sehingga dengan
metode survey
ini dapat
nantinya menggambarkan mutu pelayanan dengan kepuasan pasien di rumah sakit.
2.4 Hubungan Antara Sikap Perawat Dalam Pelaksanaan Timbang Terima
Dengan Kepuasan Pasien.
Dari teori diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa hubungan antara sikap perawat dalam pelaksanaan timbang terima dengan kepuasan pasien memiliki
keeratan hubungan yang kuat. Hal ini didukung oleh penelitian di tiga rumah sakit di Jawa Tengah yang menjelaskan bahwa indikator kepuasan pasien
yang berhubungan dengan pelayanan keperawatan adalah penjelasan perawat terhadap tindakan yang akan dilakukan, pemberian dan penjelasan obat,
respon perawat terhadap keluhan pasien serta sikap dan ketrampilan perawat. Berdasarkan indikator tersebut sebanyak 13,23 pasien menyatakan tidak
puas, dan 86,77 puas. Dengan demikian komunikasi dan pemberian pendidikan kesehatan oleh perawat kepada pasien merupakan salah satu aspek
yang harus diperhatikan dalam memenuhi kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan Suryawati, dkk., 2006.
Berdasarkan peneliti pada tanggal 14 April 2015 melalui observasi di salah satu ruang rawat inap RSUD Toto Kabila, prosedur timbang terima
selama ini sudah dilakukan pada setiap pergantian shift jaga, namun cara penyampaian isi timbang terima belum terungkap secara komprehensif,
meliputi: isi timbang terima masalah keperawatan pasien lebih focus pada diagnosis medis, dilakukan secara lisan tanpa ada pendokumentasian,
sehingga rencana tindakan yang belum dan sudah dilaksanakan, dan hal-hal penting masih ada yang terlewati untuk disampaikan pada shift berikutnya.
Hasil penelitian tersebut sejalan dengan pendapat dari Chen, dkk 2007 dimana respon atau daya tanggap dan empati merupakan faktor yang sangat
penting dalam kualitas asuhan keperawatan, sehingga nantinya perawat mampu memberikan pelayanan yang bermutu dan memuaskan pasien serta
dapat menumbuhkan rasa percaya pasien untuk mendapatkan pelayanan asuhan keperawatan kembali di rumah sakit tersebut. Parasuraman,dkk 2006
menyatakan daya tanggap dan empati dapat dirasakan oleh pasien dari pertama kali pasien masuk sampai dengan pasien keluar dari rumah sakit.
Dalam penelitian yang berjudul Pengaruh Pelatihan Timbang Terima terhadap Pelaksanaan Timbang Terima dan Penerapan Keselamatan Pasien
oleh Perawat Pelaksana di Rumah Sakit Husada Jakarta pada bulan Maret sampai dengan April 2012, dengan sampel 43 perawat pelaksana di instalasi
rawat inap. Dewi mendiskripsikan timbang terima pasien membantu perawat mengidentifikasi area pelayanan untuk meningkatkan keselamatan pasien.
Hasil penelitian menunjukkan peningkatan yang bermakna pada pelaksanaan timbang terima dan penerapan keselamatan pasien setelah mendapatkan
pelatihan timbang terima pasien. Kesimpulan dari hasil penelitian tersebut adalah ada pengaruh pelatihan timbang terima pasien terhadap pelaksanaan
timbang terima dan penerapan keselamatan pasien. Keakuratan data yang diberikan saat timbang terima sangat penting, karena dengan timbang terima
ini maka pelayanan asuhan keperawatan yang diberikan akan bisa
dilaksanakan secara berkelanjutan, dan mewujudkan tanggungjawab dan tanggunggugat dari seorang perawat. Bila timbang terima tidak dilakukan
dengan baik, maka akan muncul kerancuan dari tindakan keperawatan yang diberikan karena tidak adanya informasi yang bisa digunakan sebagai dasar
pemberian tindakan keperawatan. Hal ini akan menurunkan kualitas pelayanan keperawatan dan menurunkan tingkat kepuasan pasien. Kegiatan
timbang terima yang telah dilakukan perlu dipertahankan dan ditingkatkan kualitasnya. Timbang terima adalah transfer tentang informasi termasuk
tanggungjawab dan tanggunggugat selama perpindahan perawatan yang berkelanjutan yang mencakup peluang tentang pertanyaan, klarifikasi dan
konfirmasi tentang pasien Frisen, 2008.
46
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN
3.1 Kerangka Teori
Kerangka teori dari penelitian ini dapat dilihat pada bagan berikut:
Gambar 3.1: Kerangka Teori Hubungan Antara Sikap Perawat Dalam Pelaksanaan Timbang Terima Dengan Kepuasan Pasien Di Ruang Penyakit Dalam
RSUD dr.H. Andi Abdurrahman Noor Kabupaten Tanah Bumbu.
Sikap Perawat
Timbang Terima
Kepuasan Pasien
Komponen Sikap : a. Komponen Kognitif
Perseptual b. Komponen Afektif
Emosional c. Komponen Konatif
Perilaku Tahap Sikap :
a. Menerima b. Menanggapi
c. Menilai d. Mengelola
e. Menghayati Manfaat Timbang
Terima : 1.Meningkatkan
kemampuan komunikasi
antarperawat. 2.Menjalin hubungan
kerjasama dan
bertanggung jawab antar perawat.
3.Pelaksanaan asuhan
keperawatan terhadap
pasien yang
berkesinambungan 4.Perawat
dapat mengikuti
perkembangan pasien
secara paripurna.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan:
1. Tangibles Wujud nyata. 2. Reliability Kepercayaan
3. Responsiveness Tanggung Jawab
4. Assurance Jaminan 5. Empathy Empati