Penggunaan obat yang tidak tepat oleh pasien TB sering kali terjadi, karena mereka merasa telah sembuh dan mengabaikan kewajiban mereka untuk
menyelesaikan terapi. Hal ini menyebabkan terapi yang disarankan pada pasien tidak berjalan dengan baik sehingga menyebabkan gagal dalam terapi dan akan
memicu terjadinya resistensi Tjay dan Rahardja, 2005. Multi-Drug Resistant Tuberculosis
MDR-TB merupakan resistensi yang terjadi terhadap OAT lini pertama yang paling efektif yaitu isoniazid dan rifampisin WHO, 2015.
Pengobatan pada pasien dengan MDR-TB membutuhkan waktu terapi yang lama yaitu 2-3 tahun Dipiro et al., 2008 dengan menggunakan OAT sekunder seperti
streptomisin, klofazimin, fluorkinolon dan sikloserin Tjay dan Rahardja, 2005.
2.2 Genomik M. tuberculosis
Genom H37Rv M. tuberculosis terdiri atas 4,4 X 10
6
bp dan 4000 gen Gambar 2.1. Genom M. tuberculosis memiliki fitur yang unik dan lebih dari 200
gen yang menyandi enzim untuk metabolisme lemak yang terdiri atas 6 dari totalnya. Sekitar 100 diantaranya diperkirakan berfungsi dalam β-oksidasi dari
asam lemak, sedangkan untuk E. coli memiliki 50 enzim yang akan terlibat dalam metabolisme asam lemak. Sejumlah besar enzim M. tuberculosis diduga
menggunakan asam lemak untuk tumbuh di dalam jaringan host yang terinfeksi. Hal ini menyatakan bahwa asam lemak merupakan sumber karbon utama bagi
patogen Smith, 2003.
Gambar 2.1 Genom Lengkap M. tuberculosis H37Rv Smith, 2003
2.3 Mekanisme Resistensi Rifampisin RIF
Rifampisin merupakan antibiotik semisintetik dari derivat rifamycin yang diperoleh dari Streptomyces mediterranei. Rifampisin merupakan bakterisidal
yang dapat membunuh mycobacterium. Antibiotik ini cepat berpenetrasi ke dalam jaringan dan masuk ke dalam sel fagosit. Antibiotik ini juga digunakan untuk
membunuh beberapa organisme yang tidak dapat diakses oleh antibiotik lainnya, seperti mikroorganisme intraselular Katzung, 2006. Berdasarkan hasil uji in
vitro yang dilakukan, diketahui bahwa antibiotik ini aktif dalam melawan bakteri
gram-negatif maupun gram-positif, seperti beberapa bakteri tifus, mycobacterium dan klamidia. Rifampisin dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme
kurang dari 1 µgml dan diperkirakan pada frekuensi 1:10
6
terjadi resistensi pada semua jenis mikroba Katzung, 2006.