Teori Konstruk Emosi Kesimpulan

- 36 -

VI. Teori Konstruk

Teori atau Konstruk merupakan bentuk pengetahuan tertinggi yang dapat digunakan untuk menerangkan dan memperkirakan perilaku manusia Banks, 1977 : 103. Teori dibangun oleh generalisasi aras tinggi yang memenuhi syarat - syarat sebagai berikut: 1. Melukiskan hubungan antar konsep atau variabel yang didefenisikan secara jernih; 2. Mengandung sistem dedukasi yang secara logis ajeg atau tetap; 3. Merupakan sumber dari hipotesis yang sudah diuji kebenarannya Banks, 1977: 103. Contohnya, harga ditentukan oleh permintaan dan penawaran Teori Supply and demand dalam ekonomi. Contoh lainnya, yaitu perilaku manusia dipengaruhi oleh pembawaan dan lingkungan Teori Konverhensi William dan Casta Sterm dalam Psikologi Belajar atau contoh lainnya lagi, adalah teori Contract Sosial dari John Locke dan Rousseau yang menyatakan bahwa negara terbentuk karena adanya perjanjian sosial antara manusia Djahiri, 1968. Coba sekarang anda tuliskan contoh teori lainnya LATIHAN Untuk memperdalam pemahaman anda rnengenai materi diatas kerjakanlah latihan berikut. 1 Apakah sasaran pendekatan Kognitif yang berorientasi proses penelitian ? 2 Apakah sasaran pendekatan Kognitif yang berorientasi proses konseptualisasi? - 37 - B. PENDEKATAN SOSIAL, PERSONAL DAN PERILAKU DALAM PEMBELAJARAN IPS SD Pendekatan sosial, personal, dan perilaku pada prinsipnya merupakan bentuk sentuhan pedagoginya terhadap dimensi sosial dan personal atau dimensi inteligensia emosional atau emotional intelligence menurut Goleman 1996. Apabila kita menganalisis, dimensi atau aspek sosial dan personal atau emosional ini memiliki aspek - aspek emosi, nilai dan sikap, serta perilaku sosial yang satu sama lain memiliki saling keterkaitan.

I. Emosi

Apabila dilihat secara harfiah, Oxford English Dictionary mengartikan emosi Emotion sebagai setiap kegiatan atau pergolakan pikiran, perasaan, nafsu, setiap keadaan mental yang hebat atau meluap - luap. Bertolak dari pengertian itu Goleman 1996 mengartikan emosi sebagai suatu perasaan dan pikiran atau suatu keadaan biologis dan Psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Tercakup dalam emosi ini adalah amarah, kesehatan, rasa takut, kenikmatan, cinta, terkejut, jengkel, dan malu Goleman, 1996 : 411 - 412 pikiran emosional cenderung bersifat cepat, namun ceroboh atau tidak teliti. Berbeda dengan pikiran rasional yang cenderung sangat teliti, namun lambat. Pikiran emosional merupakan dorongan hati bukan dorongan kepala. Kedua jenis pikiran ini saling mengisi satu sama lain dan potensial ada dalam diri kita. Hal yang sangat diperlukan adalah penyelarasan dan penyeimbangan pikiran emosional dan pikiran rasional. Untuk menyelaraskan dan menyeimbangkan kedua aspek pikiran itu perlu pendidikan emosi yang harmonis dengan pendidikan rasio. Menurut W. T. Grand Consortiums, dalam Golem 1996 : 426 - 427 keterampilan emosional mencakup hal - hal berikut: 1. Mengidentifikasi dan memberi nama perasaan - perasaan. 2. Mengungkapkan perasaan. - 38 - 3. Menilai intensitas perasaan. 4. Mengelola perasaan. 5. Menunda pemuasan. 6. Mengendalikan dorongan hati. 7. Mengurangi stres. 8. Mengetahui perbedaan antara perasaan dan tindakan.

II. Nilai Dan Sikap