3. Terhadap Efek Lain
Memberikan efek terhadap bau, rasa dari udara dan adanya lapisan debu pada bahan yang mengakibatkan perubahan warna permukaan bahan dan mudah terjadi
kerusakan bahan tersebut Mukono, 1997.
D. Pengendalian Pencemaran Udara
Pengendalian yang ditempuh tergantung dari sifat dan sumber polutannya. Pengendalian paling sederhana dan mudah dilakukan yaitu menggunakan masker
sebagai pelindung untuk menghindarinya terjadinya gangguan kesehatan. Pengendalian juga disesuaikan dengan kebutuhan dengan memperhatikan
pengaruhnya terhadap kesehatan dan peralatan yang digunakan Sunu, 2001.
1. Pengendalian Pencemaran Udara Berbentuk Gas 0.
Adsorbsi Gas-gas buangan dilakukan pada bed yang terdiri dari adsorber granular yang
terbuat dari karbon aktif. Uap hidrokarbon diadsorbsi pada permukaan karbon dan tetap tinggal pada karbon tersebut sampai kemudian dihilangkan dengan cara
melewatkan uap melalui sistem tersebut. Uap dan hidrokarbon kemudian dikondensasi menjadi cairan dan hidrokarbon dapat diperoleh kembali unutk
penggunaan selanjutnya Fardiaz, 2003. b. Absorbsi
Absorbsi merupakan proses penyerapan yang memerlukan solven yang baik untuk memisahkan polutan gas dengan konsentrasinya. Cara yang mudah dan
sederhana menggunakan air sebagai absorben, tetapi kadang-kadang dapat juga tidak menggunakan air yang disebut dry absorben. Metode ini hampir sama dengan
Universitas Sumatera Utara
adsorbsi, hanya bedanya bahwa emisi hidrokarbon mengalami kontak dengan cairan di mana hidrokarbon akan larut atau tersuspensi Sunu, 2001.
c. Kondensasi Dilakukan berdasarkan kenyataan bahwa pada suhu yang cukup rendah gas
hidrokarbon akan mengalami kondensasi menjadi cairan. Jadi, gas-gas buangan dilakukan melewati permukaan bersuhu rendah dan cairan hidrokarbon yang
terkondensasi tetap tertinggal dan dapat dikumpulkan Fardiaz, 2003. d. Pembakaran
Pembakaran merupakan proses untuk menghancurkan gas hidrokarbon yang terdapat dalam polutan melalui proses oksidasi panas yang disebut inceneration.
Hasilnya berupa karbon dioksida dan air. Inceneration merupakan salah satu metode dalam mengolah limbah padat dengan menggunakan pembakaran yang menghasilkan
gas dan residu pembakaran. Metode ini mempunyai risiko yang cukup tinggi seperti bahaya meledak Sunu, 2001.
2. Pengendalian Pencemaran Udara Berbentuk Partikel
a. Filter Udara Filter udara dimaksudkan untuk menyaring partikel yang ikut keluar pada
cerobong, agar tidak ikut terlepas ke lingkungan sehingga hanya udara bersih saja yang keluar dari cerobong. Pemilihan jenis filter terutama tergantung kepada jenis
dan ukuran partikel yang terdapat pada emisi. Filter udara yang dipasang ini harus secara tetap diamati, kalau sudah jenuh harus diganti dengan yang lain Mulia, 2005.
Universitas Sumatera Utara
b. Filter Basah Cara kerja filter basah atau scrubberswet collectors adalah membersihkan
udara kotor dengan cara menyemprotkan air dari bagian atas alat, sedangkan udara yang kotor dari bagian bawah alat. Pada saat udara berdebu kontak dengan air maka
debu akan ikut semprotan air turun ke bawah Wardhana, 2004. c. Elektrostatik
Alat ini dapat digunakan untuk membersihkan udara kotor dalam jumlah relatif besar secara cepat dan udara yang keluar sudah relatif bersih, pengotor
udaranya adalah aerosol atau uap air, menggunakan arus searah dengan tegangan 25- 100 kv, berupa tabung silinder dengan dinding bermuatan positif, sedangkan di
tengah ada sebuah kawat sebagai pusat silinder sejajar dinding tabung bermuatan negatif Sunu, 2001.
d. Kolektor Mekanis Mengendapkan polutan partikel berukuran relatif besar dapat menggunakan
tenaga gravitasi. Cara kerjanya dengan mengalirkan udara kotor ke dalam alat yang dibuat sedemikian rupa sehingga pada waktu terjadi perubahan kecepatan, partikel
akan jatuh terkumpul di bawah akibat gravitasi Sunu, 2001. e. Program Penghijauan
Tumbuh-tumbuhan menyerap hasil pencemaran udara berupa karbon dioksida CO
2
dan melepaskan Oksigen O
2
. Tumbuh-tumbuhan akan menghisap dan mengurangi polutan dengan melapaskan oksigen sehingga mengurangi jumlah
polutan di udara.
Universitas Sumatera Utara
f. Ventilasi Udara Penggunaan dan penempatan ventilasi udara disesuaikan dengan kebutuhan.
Perhatian utama yaitu tercukupinya kebutuhan gas oksigen O
2
dalam ruangan serta menjadikan udara bebas dari polutan.
2.1.2. Pencemaran Air
Pencemaran air didefenisikan sebagai perubahan langsung atau tidak langsung terhadap keadaan air, dari keadaan yang normal menjadi keadaan yang berbahaya
atau berpotensi menyebabkan penyakakit atau gangguan bagi kehidupan makhluk hidup. Perubahan langsung dan tidak langsung ini dapat berupa perubahan fisik,
kimia, termal, biologi, atau radioaktif. Kualitas air merupakan salah satu faktor dalam menentukan kesejahteraan manusia. Harus diingat bahwa air alamiah yang terdapat
pada permukaan bumi, sudah mengandung senyawa kimia seperti mineral yang terlarut didalamnya pada konsentrasi bervariasi. Namun demikian air tersebut tidak
langsung disebut sebagai tercemar. Kehadiran bahan pencemar di dalam air dalam jumlah tidak normal mengakibatkan air dinyatakan sebagai terpolusi Situmorang,
2007.
A. Komponen Pencemaran Air