Latar Belakang Masalah PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER), RETURN ON EQUITY (ROE), DIVIDEND PAYOUT RATIO (DPR) DAN PRICE TO EARNINGS RATIO (PER) TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

commit to user 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Persaingan dunia usaha dalam perekonomian pasar bebas sekarang ini semakin ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan berkembang sesuai dengan bertambahnya jumlah unit usaha ataupun meningkatnya kegiatan ekonomi yang ditandai dengan meningkatnya kebutuhan pasar. Pemerintah telah memberikan berbagai kemudahan untuk dapat lebih meningkatkan kegiatan ekonomi, seperti halnya memberikan bantuan permodalan dan memberikan ijin untuk usaha. Modal sangat dibutuhkan bagi kelangsungan suatu usaha, hal ini juga yang merupakan kendala yang sering dihadapi oleh perusahaan. Pasar modal merupakan sarana yang efektif untuk mempercepat pertumbuhan perusahaan. Hal ini dimungkinkan karena pasar modal merupakan instrumen keuangan penting dalam suatu perekonomian, yang berfungsi memobilisasi dana dari masyarakat ke sektor produktif perusahaan. Peran intermediasi keuangan dari masyarakat ke unit usaha tersebut dimaksudkan untuk mencapai kemakmuran. Kehadiran pasar modal memperbanyak alternatif pilihan perusahaan untuk mendapatkan sumber dana khususnya dana jangka panjang. Hal ini berarti keputusan pembelanjaan semakin bervariasi, sehingga struktur modal perusahaan dapat dioptimalkan. commit to user Industri manufaktur dan industry lainnya untuk jangka waktu 5-10 tahun yang akan datang merupakan industri dengan prospek yang cukup bagus mengingat semakin pesatnya pertambahan penduduk. Sehingga sektor industri merupakan lahan yang paling strategis untuk berinvestasi yang akan memberikan keuntungan yang tinggi untuk setiap tahunnya. Berdasarkan data dan analisis mingguan pasar modal tahun 2005- 2008 diketahui bahwa harga saham perusahan-perusahaan cenderung mengalami penurunan hal ini dikarenakan berbagai peristiwa politik, ekonomi, dan kebijakan pemerintah. Walaupun peristiwa-peristiwa tersebut terjadi dalamperusahaan- perusahaan tarsebut tetapi hal ini sangat mempengaruhi harga saham perusahaan yang listing di BEI. Dari itulah peneliti tertarik mengambil objek penelitian pada perusahaan yang terdaftar di BEI untuk mengembangkan penelitian–penelitian yang terdahulu. Hadirnya pasar modal di Indonesia telah menambah deretan alternatif bagi investor dalam menanamkan dananya, salah satunya penanaman modal pada perusahaan go public. Pasar modal memainkan peranan yang penting dalam dunia perekonomian, peran pasar modal dari sisi perusahaan adalah tersedianya dana dari investor ke perusahan sedangkan dari sisi investor diharapkan akan dapat pengembalian return dari penyetoran dana tersebut. Keinginan investor untuk memperoleh return juga terjadi pada investasi dalam asset financial. Suatu investasi asset financial commit to user menunjukkan kesediaan investor menyediakan sejumlah dana pada saat ini untuk memperoleh sebuah aliran dana pada masa yang akan datang sebagai kompensasi atas faktor waktu selama dana ditanamkan dan risiko yang tertanggung. Dengan demikian para investor sedang mempertaruhkan suatu nilai sekarang untuk sebuah nilai yang diharapkan pada masa yang akan datang. Para investor dalam asset financial juga mengharapkan return yang maksimal. Harapan untuk memperoleh return yang maksimal tersebut diusahakan agar dapat terwujud dengan mengadakan analisis dan upaya tindakan-tindakan berkaitan dengan investasi dalam sahamnya. Tingkat pengembalian yang diharapkan investor merupakan jumlah probabilitas keuntungan pada serangkaian kejadian yang mungkin terjadi. Untuk keperluan tersebut investor memerlukan alat ukur yang memadai terhadap proyeksi keuntungan perusahaan di masa mendatang dengan tingkat probabilitas yang berbeda-beda. Dalam memperkirakan tingkat pengembalian rate of return yang akan didapat, investor terlebih dahulu akan melakukan penelitian terhadap kinerja perusahaan. Kinerja keuangan akan menentukan tinggi rendahnya harga saham dipasar modal. Berarti return saham juga ditentukan oleh kinerja keuangan perusahaan. Apabila kinerja keuangan perusahaan menunjukkan adanya prospek yang baik, maka sahamnya akan diminati investor dan harganya meningkat Harianto dan Sudomo, 2001. Dengan commit to user meningkatnya harga saham tentunya return saham yang diterima investor juga meningkat. Untuk itu investor perlu melakukan pengukuran kinerja keuangan perusahaan. Pengukuran kinerja berasal dari penentuan secara periodik tentang aktivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran, standard dan kriteria yang ditetapkan sebelumnya. Salah satu alternatif untuk mengetahui apakah informasi keuangan yang dihasilkan sudah dapat bermanfaat untuk memprediksi harga atau return saham di pasar modal, termasuk kondisi keuangan perusahaan di masa depan, adalah dengan cara melakukan analisis rasio keuangan. Seperangkat laporan keuangan utama dalam bentuk neraca, laporan perubahan modal dan laporan aliran kas belum dapat memberikan manfaat maksimal sebelum pemakai menganalisis laporan keuangan tersebut dalam bentuk analisis rasio keuangan. Ukuran umum yang digunakan para investor dalam menilai kinerja perusahaan adalah analisis rasio keuangan. Dari berbagai rasio keuangan terdapat beberapa rasio dan informasi keuangan perusahaan yang didapat digunakan untuk memprediksi return saham. Rasio keuangan yang dapat dipakai untuk memprediksi return saham antara lain Debt to Equity Ratio DER, Return On Equity ROE, Dividend Payout Ratio DPR, dan Price Earning Ratio PER. Menurut Munawir 2008, Debt to Equity Ratio DER adalah rasio antara total utang dengan total modal share holders’ equity yang memberikan indikasi tentang seberapa jauh kreditor terlindungi jika terjadi commit to user insolvensi. Dari perspektif kemampuan membayar kewajiban jangka panjang, semakin kecil rasio tersebut maka semakin baik posisi perusahaan. Return On Equity ROE merupakan rasio antara laba bersih setelah pajak terhadap penyertaan modal saham sendiri yang berarti juga merupakan untuk menilai seberapa besar tingkat pengembalian prosentase dari saham sendiri yang ditanamkan dalam bisnis. Sedangkan Dividen payout ratio diukur sebagai dividen yang dibayarkan dibagi dengan laba yang tersedia untuk pemegang saham umum Hartono, 1998. Lintner 1956 dalam Hartono 1998 memberikan alasan rasional bahwa perusahaan-perusahaan enggan untuk menurunkan dividen. Jika perusahaan memotong dividen maka akan dianggap sebagai sinyal yang buruk karena dianggap perusahaan membutuhkan dana. Oleh karena itu perusahaan yang memiliki risiko tinggi cenderung memiliki DPR yang lebih kecil supaya nanti tidak memotong dividen jika laba yang diperoleh turun. Untuk perusahaan yang berisiko tinggi, probabilitas untuk mengalami laba yang menurun lebih tinggi, akibatnya investor cenderung menghindari sahamnya. Hal ini berbeda dengan kondisi perusahaan yang memiliki tingkat DPR yang tinggi, investor cenderung menyukai perusahaan ini karena dianggap mampu memberikan keuntungan yang lebih baik dengan tingkat kepastian yang lebih baik. PER menunjukkan hubungan antara harga pasar saham biasa dan earning per share. Oleh para investor, angka ratio ini digunakan untuk commit to user memprediksi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba earning power di masa datang. Kesediaan investor untuk menerima kenaikan PER sangat tergantung pada prospek perusahaan. Perusahaan dengan peluang tingkat pertumbuhan yang tinggi, biasanya memiliki PER yang tinggi, sebaliknya perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang rendah, cenderung memiliki PER yang rendah. Price Earning Ratio PER adalah hasil bagi antara harga saham di pasar dengan laba per lembar sahamnya Earning Per Share. Ratio ini merupakan ratio keuangan yang penting untuk mengukur harga saham pasar. Ratio ini menunjukkan seberapa tinggi suatu saham dibeli oleh investor dibandingkan dengan laba per lembar saham. Kalau PER perusahaan tinggi berarti saham perusahaan dapat memberikan return yang besar bagi investor. PER merupakan rasio yang lazim dipakai untuk mengukur harga saham market price setiap lembar saham biasa dengan laba per lembar saham Simamora, 2000. Husnan 2001 mengemukakan bahwa jika kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba meningkat, maka harga saham akan meningkat. Dengan meningkatnya harga saham perusahaan, maka return saham yang akan diperoleh investor juga akan semakin tinggi. Seperti yang diketahui setiap pergerakan harga saham akan mengakibatkan perubahan pula pada PER dari suatu perusahaan. Para investor harus mampu menyikapi apabila terjadi pergerakan harga saham yang menyebabkan PER rendah dan bagaimana investor menyikapi bila commit to user PER tinggi. Bagi investor PER tinggi akan memberikan kontribusi tersendiri, karena selain dapat membeli saham dengan harga yang relatif murah, kemungkinan akan mendapatkan capital gain juga yang semakin besar sehingga investor dapat memiliki banyak saham dari berbagai perusahaan yang go publik. Sebaliknya emiten menginginkan PER yang tinggi pada waktu go publik untuk menunjukkan kinerja perusahaan cukup baik dengan harapan agar harga saham akan tinggi pula. Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan hasil penelitian antara beberapa peneliti mengenai pengaruh variabel DER, ROE, DPR, dan PER terhadap return saham, sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh DER, ROE, DPR, dan PER terhadap return saham. Penelitian mengenai pengaruh kinerja keuangan terhadap return saham telah banyak dilakukan di Indonesia beberapa di antaranya Sidharta Utama dan Anto Yulianto 1998 dengan menggunakan variabel bebas PBV, DPR, beta saham, ERG, dan ROE, sedangkan variabel terikatnya adalah return saham dengan menggunakan metode regresi berganda, hasilnya adalah PBV memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap return saham. Bramantyo 2006 melakukan penelitian dengan menggunakan variabel bebas DER, PBV, dan DPR sedangkan variabel terikatnya adalah return saham, dianalisis dengan menggunakan metode regresi linear commit to user berganda, hasilnya DER, PBV, dan DPR tidak memiliki pengaruh signifikan baik secara parsial dan simultan terhadap return saham. Aryadharma 2002 melakukan penelitian dengan menggunakan ROA, PER, dan PBV sebagai variabel bebas dan return saham sebagai variabel terikat dengan menggunakan metode regresi berganda, hasinya ROA, PER, dan PBV memiliki pengaruh yang positif yang signifikan terhadap return saham. Jauhari 2003 melakukan penelitian dengan DER, PBV, ROE, PER, dan DPR sebagai variabel bebas dan return saham sebagai variabel terikat dengan menggunakan metode regresi berganda, hasilnya adalah DER, PBV, ROE, PER, dan DPR secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka penulis tertarik untuk menulis skripsi dengan judul : “PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO DER, RETURN ON EQUITY ROE, DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR, DAN PRICE EARNING RATIO PER TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA”.

B. Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Ukuran Perusahaan dan Momentum Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

9 197 83

Pengaruh Return On Asset, Debt To Equity Ratio, Ukuran Perusahaan Dan Status Kepemilikan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 53 116

Pengaruh Return on Equity, Debt to Equity Ratio dan Price Earnings Ratio Terhadap Price to Book Value Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

30 283 90

Pengaruh Return On Asset, Debt to Equity Ratio, dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Perusahaan LQ 45 yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 93 78

Analisis Pengaruh Dividend Payout Ratio Dan Return On Investment Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Properti Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

5 103 114

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Return on Investment dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Sektor Farmasi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 73 97

Pengaruh Earning Per Share, Debt to Equity Ratio, Price Earning Ratio dan Return On Equity Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Kelompok Aneka Industri Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 69 79

Pengaruh Current Ratio, Leverage, Dividend Payout Ratio Dan Return On Equity Terhadap Price Earning Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2008

0 61 82

Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

0 65 120

Analisis Pengaruh Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV) dan Dividend Payout Ratio (DPR) terhadap Price Earning Ratio (PER) Sebagai Dasar Penilaian Saham Perusahaan yang Tergabung Dalam LQ 45 Di Bursa Efek Indonesia

0 15 112