peraturan seperti Peraturan Mendagri tersebut, sehingga pemutasian lebih terkesan atau cenderung menyerang guru sebagai pejabat fungsional yang lemah akan
aturan yang melindunginya. Tidak ada tindakan tegas mengenai pemutasian ini dan kasus seperti ini jarang dibawakan ke MK ataupun ke PTUN.
3.3 Analisis Perilaku Politik Ermalina Purba sebagai Guru PNS dalam Pilkada Dairi
Perilaku politik yang merupakanaspek perilaku secara umum yang membahas atau menyangkut persoalan politik yang memiliki keterkaitan dengan
perilaku yang lain yaitu, seperti perilaku ekonomi, perilaku budaya, perilaku keagamaan dan sebagainya. Seperti yang dikutip oleh Sudijono Sastroatmodjo
dalam memahami “Perilaku Politik”, memahami perilaku politik tidak dapat dipisahkan dari budaya politik menurut Almond dan Verba yaitu:
Sebagai suatu sikap orientasi yang khas warga negara terhadap sistem politik dan aneka ragam bagiannya, serta sikap terhadap peranan
warga negara di dalam sistem tersebut
44
Oleh sebab itu memahami perilaku politik dilihat dari tempat ataupun keadaan dan kondisi dan peran dari warga negara atau individu dalam sistem politik dan
terbentuk pemahaman konsep politik, yaitu sistem dan individu .
45
Dalam hal perilaku ekonomi ini juga yang menjadi bahan dasar pertimbangan bagi Ermalina Purba saat menerima SK mutasi ke SMANegeri 1
Silalahi. Ermalina Purba di dalam kesaksiannya mengenai sengketa Pilkada Dairi .
44
Sudijono Sastroatmodjo.logcit.hal 12
45
Ramlan, Surbakti. hal. 131. logcit.hal 13
Universitas Sumatera Utara
menguraikan bahwa betapa jauh dan sulitnya medan yang harus ia lalui untuk dimutasi ke SMA Negeri 1 Silalahi, yaitu jarak tempuh yang harus dilaluinya
kira-kira 75 km ke arah pinggiran Danau Toba dan transportasi yang harus digunakan dengan menaiki sampan untuk ke sekolah dan membutuhkan waktu
yang lama untuk sampai ke SMA Negeri 1 Silalahi. Bila peristiwa tersebut terjadi secara terus-menerus, maka keefesienan waktu Ermalina Purba akan terhambat
untuk mengajar dan sampai di sekolah dengan tidak tepat waktu, maka hal tersebut akan menggangu keprofesionalitasan Ermalina Purba sebagai guru PNS.
Serta biaya transportasi yang mahal, biaya hidup yang tinggi dan terkurasnya tenaga untuk menempuh perjalanan ke SMA Negeri 1 Silalahi yang dapat
mengganggu keprofesionalitasan Ermalina Purba. Faktor pertimbangan lainnya adalah Ermalina Purba yang berstatus sebagai
istri dan seorang ibu bagi 4 empat orang anak yang masih membutuhkan perannya dalam rumah tangganya dan dalam hal memenuhi kebutuhan biaya
sekolah keempat anaknya yang diantaranya 2 dua anaknya yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi, SMA dan SMP. Tentu beberapa faktor tersebut
yang menjadi dasar pertimbangan dan menjadi beban bagi Ermalina Purba dalam melaksanakan pemutasian tersebut serta ketidaksiapan psikologi Ermalina Purba
dalam melihat kondisi di lapangannya dan ketidakwajaran dalam pemutasian yang dialami Ermalina Purba.
Oleh sebab itu dengan berdasarkan kepada hasil wawancara dengan pihak terkait yaitu Ermalina Purba, Ketua BKD Dairi yang diwakili oleh Wakil Ketua
Universitas Sumatera Utara
BKD Dairi C.C Opungsunggu, SE dapat disimpulkan bahwa ada 2 dua jenis bentuk pemutasian selain dari keterangan yang diberikan oleh Wakil Ketua BKD
Dairi yaitu penyegaran dalam dunia pendidikan, penyeimbangan dunia pendidikan di kota dan di desa dan kekurangan tenaga yang dibutuhkan pada tempat tertentu.
Pertama, karena adanya perintah yang diberikan oleh aktor politik yaitu kepada daerah bupati selaku pemimpin dari kepala kepegawaian daerah. Kedua, adanya
unsur politisasi dalam pemutasian. Akan tetapi pada faktor kedua ini sulit untuk dibuktikan kepermukaan atau diajukan kedalam persidangan karena faktor kedua
ini hanya dapat dilihat dan dirasakan oleh pihak atau korban dan masyarakat di Kabupaten Dairi.
Pada faktor kedua tersebut yaitu unsur politisasi yang dialami oleh Ermalina Purba dalam menjalankan atau melaksanakan SK pemutasiannya yang
dikarenakan oleh suaminya adalah Tim Sukses dari calonkandidat bupati Dairi nomor urut 4 empat dan dengan adanya pemasangan baliho dari calonkandidat
bupati tersebut di pekarangan rumahnya yang memperlihatkan bahwa suami dari Ermalina Purba adalah Tim Sukses dari calonkandidat nomor urut 4 empat
Luhut Matondang danMaradu Gading Lingga. Kesaksian yang diberikan dalam sidang sengketa Pilkada di Dairi terkesan hanya sebagai saksi selaku korban
akibat dari kecurangan dalam Pilakada Dairi yang dinilai tidak sehat dalam prakteknya. Sehingga hal tersebut mengandung unsur politisasi dalam pemutasian
yang dialami Ermalina Purba.
Universitas Sumatera Utara
Tidak adanya payung hukum atau peraturan yang mengatur tentang pemutasian terhadap pejabat fungsional yaitu guru PNS mengakibatkan
pemutasian terhadap guru PNS merupakan sebagai bentuk hal yang biasa dan merupakan perintah dan keputusan dari atasan yaitu kepala pimpinan
kepegawaian yaitu kepada daerah bupati yang harus dipatuhii. Lain halnya dengan pejabat struktural yang memiliki payung hukum ataupun perlindungan
dalam bentuk Surat Mendagri, yaitu pelarangan mutasi 6 enam bulan menjelang Pilkada. Sehingga pemutasian terhadap Ermalina Purba adalah hal yang biasa,
karena tenaga ataupun jurusan dalam bidang Ermalina Purba dibutuhkan ditempat yang baru yaitu SMA Negeri 1 Silalahi, sebagaimana denagn berdasrkan kepada
peraturan PNS yaitu siap ditempatkan dimana pun ditempatkan dalam ruang lingkup daerah Republik Indonesia.
3.4 Evaluasi Perilaku Politik Ermalina Purba sebagai Guru PNS dalam Pilkada