Tahapan Penelitian METODE PENELITIAN

98 daftar tabel t dengan dk = n 1 + n 2 – 1 dan peluang 1- ½  . Untuk harga-harga t lainnya H ditolak. Jika pengambilan keputusan berdasarkan angka probabilitas nilai p, maka kriterianya adalah: 1 Jika nilai p 0,05, maka H ditolak 2 Jika nilai p 0,05, maka H diterima

G. Tahapan Penelitian

Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap, yaitu: 1 tahap persiapan; 2 tahap pelaksanaan; dan 3 tahap pengolahan dan analisis data. Secara garis besar tahapan tersebut adalah sebagai berikut. 1. Tahap Persiapan a. Studi literatur berupa buku-buku yang membahas tentang konsep diri dan bimbingan pribadi-sosial berdasarkan pendekatan humanistik. b. Menentukan subjek penelitian. c. Menyusun kisi-kisi dan instrumen penelitian berupa kuesioner konsep diri. 2. Tahap Pelaksanaan a. Pelaksanaan tes untuk mengetahui profil umum konsep diri peserta didik untuk mengetahui sampel penelitian yang akan mendapatkan perlakuan bimbingan pribadi-sosial dan perlakuan konvensional b. Pelaksanaan pretest untuk mengetahui data awal konsep diri peserta didik terhadap kelompok eksperimen sebelum dilaksanakan perlakuan c. Menyusun program hipotetik bimbingan pribadi-sosial berdasarkan pendekatan humanistik untuk mengembangkan konsep diri peserta didik 99 d. Pelaksanaan bimbingan pribadi-sosial berdasarkan pendekatan humanistik 1 Menetapkan jadwal pelaksanaan bimbingan yang sesuai dengan hasil kesepakatan dengan peserta didik yang menjadi sampel penelitian pada kelompok eksperimen dan pertimbangan pihak sekolah. 2 Mengkondisikan kelompok yang sudah ditetapkan sebagai kelompok eksperimen, sehingga peserta didik mengetahui dengan baik kegiatan bimbingan yang akan diikuti. 3 Melaksanakan bimbingan pribadi-sosial berdasarkan pendekatan humanistik kepada kelompok eksperimen yang dirancang 12 kali perlakuanpertemuan bimbingan. e. Observasi terhadap pelaksanaan bimbingan pada kelompok eksperimen untuk mengetahui apakah bimbingan pribadi-sosial efektif untuk mengembangkan konsep diri peserta didik. f. Pelaksanaan tes akhir posttest untuk mengetahui efektivitas bimbingan pribadi-sosial pada kelompok eksperimen dan perlakuan konvensional pada kelompok kontrol. 3. Tahap Pengolahan Data dan Analisis Data a. Mengolah skor tes awal, pretest dan tes akhir posttest konsep diri peserta didik. b. Melakukan uji persyaratan statistik keefektifan tes awal, pretest dan tes akhir posttest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, melakukan analisis data dengan menggunakan uji t-test untuk mengetahui tingkat efektivitas sebelum dan sesudah perlakuan dengan melakukan uji -t c. Menyajikan dan membahas hasil penelitian. Irma Numiasari, 2013 Program Bimbingan Pribadi – Sosial Berdasarkan Pendekatan Humanistik Untuk Mengembangkan Konsep Diri Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Penelitian tentang program bimbingan pribadi-sosial berdasarkan pendekatan humanistik untuk mengembangkan konsep diri peserta didik dilakukan melalui pendekatan kuantitatif sehingga mengahasilkan kesimpulan dan rekomendasi yang diharapkan bagi guru bimbingan dan konselingkonselor di SMPLB X dan penelitian selanjutnya.

A. Kesimpulan

1. Profil konsep diri peserta didik SMPLB X Bandung Tahun Pelajaran 20122013 menunjukkan bahwa keadaan konsep diri peserta didik dalam kategori tidak kongruen, artinya bahwa peserta didik belum mengembangkan cara pandang terhadap gambaran pribadinya yang merupakan hasil penggabungan dari persepsi mengenai karakteristik diri pada saat ini real self dan persepsi mengenai diri terhadap orang lain dan kehidupan sehingga lebih memunculkan diri yang diinginkan dalam dirinya ideal self dalam kehidupan sehari-hari. 2. Kondisi awal profil konsep diri peserta didik adalah tidak kongruen. Urutan dari yang tertinggi sampai yang terendah dilihat dari skor setiap indikatornya yaitu mengetahui kondisi fisik, menjabarkan identitas diri terkait kepribadian, mempelajari cara-cara pengambilan keputusan dan pemecahan masalah, memaknai pengalaman cenderung lebih banyak pada kategori kongruen. Indikator mengenal kemampuan dan ketidakmampuan diri, menghargai diri dan orang lain, sikap percaya diri dan meyakini nilai-nilai moral