Hal-Hal yang Mempengaruhi Pengetahuan Pengetahuan dan Perilaku

2. Pencegahan Sekunder Pencegahan sekunder bertujuan untuk menemukan kasus-kasus dini kanker serviks, sehingga kemungkinan penyembuhan dapat ditingkatkan. Pencegahan sekunder termasuk skrining dan deteksi dini seperti Pap Smear, kolposkopi, servikografi, Pap net, dan inspeksi visual dengan asam asetat IVA. 3. Pencegahan Tersier Pencegahan tersier merupakan pencegahan komplikasi klinik ndan kematian. Pencegahan dapat dilakukan dengan memberikan pengobatan yang tepat berupa operasi, kemoterapi, atau radioterapi.

2.2. Pengetahuan 2.3.1. Definisi Pengetahuan

Pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan inderawi. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan indera atau akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya Suhartono, 2005.

2.3.2. Hal-Hal yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut Meliono 2007, pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: a. Pendidikan Pendidikan adalah sebuah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok dan juga usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, yang bertujuan untuk mencerdaskan manusia. Universitas Sumatera Utara b. Media Media adalah sasaran yang dapat dipergunakan oleh seseorang dalam memperoleh pengetahuan, contohnya televisi, radio, koran, dan majalah. c. Paparan Informasi Informasi adalah data yang diperoleh dari observasi terhadap lingkungan sekitar yang diteruskan melalui komunikasi dalam kehidupan sehari-hari.

2.3.3. Pengetahuan dan Perilaku

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang overt behavior. Menurut Notoatmodjo 1996, pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan, yaitu tahu know, memahami comprehension, aplikasi application, analisis analysis, sintesis synthesis, evaluasi evaluation. Dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan bertahan lama daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan Notoatmodjo, 2003. Menurut Rogers 1974 dalam Notoatmodjo 2003 mengungkapkan bahwa sebelum seseorang mengadopsi perilaku baru berperilaku baru, di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yakni awareness, interest, evaluation, trial, dan adoption. Pada tahap awareness kesadaran, seseorang menyadari dalam arti mengetahui stimulus objek terlebih dahulu. Selanjutnya orang tersebut mulai tertarik interest kepada stimulus. Tahap selanjutnya yaitu evaluation, dimana orang tersebut menimbang-nimbang baik dan buruknya stimulus tersebut terhadap dirinya. Kemudian orang tersebut mulai mencoba perilaku baru trial. Pada tahap Universitas Sumatera Utara akhir, yaitu adoption, individu tersebut telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus. Namun pada penelitian Rogers selanjutnya menyimpulkan bahwa perubahan perilaku tidak selalu melewati tahap-tahap di atas. Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses yang didasari oleh pengetahuan seperti ini, maka perilaku tersebut akan lebih tahan lama long lasting. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian adalah: Pengetahuan Ibu Pap Smear Gambar 3.1 Kerangka konsep penelitian

3.2. Definisi Operasional

Pengetahuan adalah apa yang diketahui oleh responden mengenai pengertian, manfaat, tujuan, sasaran, petunjuk, dan prosedur pemeriksaan Pap Smear. Ibu adalah wanita yang telah menikah. Pap Smear adalah pemeriksaan skrining untuk mendeteksi dini kanker serviks. Penilaian tingkat pengetahuan responden mengenai Pap Smear berdasarkan jawaban dari pertanyaan yang diberikan responden melalui kuesioner dengan menggunakan sistem scoring. Menurut Arikunto 2007, pengetahuan responden mengenai Pap Smear dinilai dari 11 pertanyaan yang diajukan dengan skor 1 untuk jawaban yang benar dan 0 untuk jawaban yang salah. Penilaian terhadap jawaban responden dikategorikan sesuai skor yang didapat, yaitu : Universitas Sumatera Utara