dapat dilakukan pada pH rendah seperti untuk minuman ringan, minuman beralkohol, manisan, saos, pikel, makanan beku atau kalengan serta yoghurt. Jenis tumbuhan dan
buah yang banyak mengandung zat anthosianin adalah Ubi Jalar Ungu Ipomea Batatas Var Ayamurasaki dan Stroberi.
6. Isoflavon
Isoflavon dapat ditemukan pada kacang-kacangan terutama kedelai yang diyakini memiliki sifat estrogenik, antikarsinogenik, antiosteoporoisitik, antioksidan, dan
dapat juga memperbaiki sindroma menopouse. Pada olahan kedelai yaitu tempe memiliki kandungan senyawa isoflavon dengan aktivitas antioksidan dan anti
hemolitik, senyawa tersebut ialah yang disebut dengan faktor 2, genisten, dan daidzein.
2.6.7. Metabolisme Antioksidan dalam Tubuh
Liver adalah organ utama untuk membersihkan zat-zat toksin berasal dari bakteri maupun zat kimia seperti indotoksin, oksidan, dan pro-oksidan. Untuk
melakukan detoksikasi dari bahan berbahaya tersebut, liver mengandung antioksidan dengan berat molekul rendah dan enzim yang merusak kelompok oksigen reaktif
reactive oxygen species. ROS yaitu glutation tereduksi GSH, vitamin C, vitamin E, superoksid dismutase SOD, glutation peroksidase, dan katalase Inoue, 2001.
2.7. Tindakan Pencegahan dalam Menangkal Radikal Bebas
Menurut Dr. Kenneth H. Cooper, Ada 4 empat langkah yang dapat dilakukan yang menjadi pencetus Preventive Medicine untuk melawan radikal bebas yang
berbahaya dalam tubuh kita yaitu : 1. Berolah raga dengan intensitas rendah. 2. Mengkombinasi beberapa antioksidan setiap hari. 3. Mengatur diet dan memasak
secara benar agar antioksidan dalam makanan tidak rusak. 4. Bergaya hidup bebas dari radikal bebas.
Universitas Sumatera Utara
Berikut merupakan ulasan dan saran-saran bagaimana cara memahami 4 empat langkah yang dapat dilakukan tersebut menjadi pencetus Preventive Medicine
diatas.
Langkah 1 : Lakukan Olah Raga Dengan Intensitas Rendah
Pada keadaan normal radikal bebas terbentuk secara amat perlahan kemudian dinetralisir oleh antioksidan yang ada dalam tubuh. Namun jika laju pembentukan
radikal bebas sangat meningkat karena terpicu oleh latihan yang terlalu keras atau berolahraga secara berlebihan sehingga jumlah radikal bebas akan terbentuk melebihi
kemampuan sistem pertahanan tubuh, maka molekul pemberontak tambahan yang tidak dapat dicegah ini lalu menyerang membran sel , sehingga terjadi kerusakan pada
sel-sel tubuh kita yang mengakibatkan timbulnya penyakit . Sebaliknya dengan meningkatkan ketahanan tubuh kita secara bertahap melalui program latihan olah raga
dengan intensitas rendah yang disarankan seperti jalan cepat, jogging, berenang, dan bersepeda statis ini, dapat meningkatkan enzim antioksidan endogen seperti enzim
superoksid dismutase, glutation peroksidase dan katalase untuk mencegah kerja setiap radikal bebas yang merusak.
Langkah 2 : Gunakan Kombinasi Beberapa Antioksidan Setiap Hari
Seperti kita ketahui campuran antioksidan ada beraneka ragam bergantung pada usia, jenis kelamin, dan tingkat kegiatan , serta bobot badan kita. Banyak pandangan sangat
meyakini bahwa kebutuhan semua vitamin dan mineral dapat kita peroleh dari makanan yang kita makan melalui menu harian kita, ternyata tidak semudah itu.
Untuk memperoleh vitamin E dengan dosis 100 IU dimana jumlah dosis itu lebih kecil dari dosis optimum harian rata-rata yang disarankan oleh para ahli nutrisi, kita
harus makan dua mangkuk kemiri, atau semangkuk biji bunga matahari dan bila kita memakannya maka pemasukan lemak dan kalori akan luar biasa banyaknya. Untuk
memperoleh 1000 mg vitamin C diperlukan mengkonsumsi 15 buah jeruk, atau 25 buah cabe hijau, atau untuk memperoleh 25.000 – 50.000 IU beta karoten diperlukan
makan paling sedikit dua sampai tiga batang wortel atau tiga mangkuk butternut
Universitas Sumatera Utara
squash. Bila kita melihat contoh diatas maka jalan terbaik untuk dapat mencukupi vitamin atau mineral adalah menyusun dan mengkonsumsi beberapa suplemen yang
disesuaikan dengan kebutuhan kita sendiri. Pengunaan suplemen makanan ini tentunya tergantung dari pada usia, jenis kelamin, tingkat kegiatan, bobot badan serta
penyakit yang sedang diderita oleh kita.
Langkah 3 : Cara Memasak dan Cara Diet Agar Antioksidan Dalam Makanan Tidak Rusak
Sekalipun kita mengetahui suatu makanan mengandung banyak antioksidan, ini tidak berarti bahwa jika kita memakannya akan memperoleh seluruh keuntungan yang
terdapat di dalam makanan tersebut. Nilai gizi makanan dapat hilang banyak selama pegemasan, penyimpanan, pemasakan, atau penyiapan lain. Sebagai paduan didalam
menyiapkan makanan ingatlah hal-hal berikut ini : 1.
Perubahan nilai PH nya , keasaman, atau kebasaannya makanan dapat terjadi selama proses pembuataannya. Penambahan zat tambahan misalnya vetsin, dan
lain-lain. 2.
Metode masak terbaik untuk mempertahankan kandungan antioksidan adalah : Microwave, Uap, Tumis.
3. Hindari bahan-bahan yang sudah layu dalam mengolah makanan.
4. Hindari pemotongan, perajangan, pengirisan, pembilasan, atau perendaman yang
berlebihan. 5.
Cobalah mengkonsumsi air yang kita gunakan dalam merebus bahan makanan mungkin antioksidan ada didalamnya.
6. Jangan menyimpan di kulkas makanan yang telah dimasak lebih dari satu hari
tanpa mengunakan wadah yang kedap udara. 7.
Jangan menghangatkan kembali makanan nabati yang telah dimasak satu kali. 8.
Hindari mempertahankan kehangatan makanan selama lebih dari 30 menit sebelum dihidangkan.
9. Jangan menyimpan bahan makanan segar dalam lemari es lebih dari 1 minggu
Universitas Sumatera Utara
Langkah 4 : Gaya Hidup Bebas Dari Radikal Bebas.
Tidak ada jalan untuk mundur atau melarikan diri ke suatu lingkungan yang betul- betul bebas dari gangguan radikal bebas. Dengan hidup di tengah masyarakat modern
kita akan terpapar oleh berbagai pemicu dari lingkungan yang memacu pembentukan molekul radikal bebas yang bisa merusak dalam tubuh kita. Kendati demikian kita
dapat meminimalisasi ancaman radikal bebas terhadap kesehatan kita dan membuat hidup kita lebih panjang serta menjadi lebih produktif secara maksimal. Seperti kita
ketahui, olah raga yang tidak berlebihan, mengkonsumsi suplemen antioksidan, dan tata menu makanan yang benar dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap
radikal bebas secara bemakna. Akan tetapi untuk memperoleh pertahanan yang betul- betul sempurna perlu juga dilakukan tindakan pencegahan yang memungkinkan
hadirnya radikal bebas dalam diri kita. Ini berarti bahwa kita harus belajar mengenali dan mengurangi atau bahkan menghilangkan faktor-faktor yang dapat terus-menerus
memacu pembentukan radikal bebas dalam tubuh kita. Tahap terakhir ini merupakan tahap yang tersulit karena beberapa hal yaitu :
1. Berhadapan dengan kebiasaan-kebiasaan pribadi yang sudah berakar kuat
misalnya merokok. 2.
Mengatasi berbagai hambatan yang tampaknya sulit teratasi misalnya pencemaran udara di tempat kita hidup atau bekerja.
Kenyataan tersebut diatas jangan menyurutkan semangat kita untuk dapat menghindari dari semua radikal bebas yang berlebihan yang dapat mempengaruhi
kesehatan tubuh kita. Memang suatu pekerjaan yang sulit untuk menghilangkan sama sekali radikal bebas yang sangat banyak ini, tetapi paling tidak dengan mengetahui
radikal bebas tersebut, dapat kita meminimalkan terpaparnya sehingga rencana dapat kita buat untuk pertahanan seumur hidup terhadap ancaman molekul-molekul
pemberontak itu. Sekarang kita telah memiliki 4 empat pelindung utama untuk mencegah kerusakan akibat radikal bebas yaitu olah raga dengan intensitas rendah,
suplemen antioksidan, tatanan menu dengan jumlah antioksidan maksimal, kemudian
Universitas Sumatera Utara
perlindungan paling akhir bagi kita adalah gaya hidup yang kita pilih sehari-hari untuk menghindari paparan berlebihan berbagai radikal bebas yang mengancam
tubuh kita . Langkah tersebut diatas kita sebut revolusi antioksidan jika dipertimbangkan dari berbagai aspek sesungguhnya merupakan suatu cara pendekatan
yang menyeluruh dan betul-betul merupakan perubahan baru untuk memperoleh kesehatan dan umur panjang.
Selain itu, salah satu yang menjadi tindakan pencegahan saat bekerja agar tebebas dari radikal bebas adalah dengan menggunakan alat pelindung diri. Alat
Pelindung Diri APD adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di
sekelilingnya. Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah melalui Departement Tenaga Kerja Republik Indonesia. Adapun bentuk dari alat tersebut adalah :
1. Safety Helmet. Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa
mengenai kepala secara langsung. 2.
Tali Keselamatan safety belt. Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi ataupun peralatan lain yang serupa mobil,pesawat,
alat berat, lainnya. 3.
Sepatu Karet sepatu boot. Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun berlumpur. Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk
melindungi kaki dari benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dan lain- lain.
4. Sepatu pelindung safety shoes. Seperti sepatu biasa, tapi dari bahan kulit dilapisi
metal dengan sol dari karet tebal dan kuat. Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa kaki karena tertimpa benda tajam atau berat, benda panas,
cairan kimia, dan lain-lain. 5.
Sarung Tangan. Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk
sarung tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan.
Universitas Sumatera Utara
6. Tali Pengaman Safety Harness. Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di
ketinggian. Diwajibkan menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 1,8 meter. 7.
Penutup Telinga Ear Plug Ear Muff. Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising.
8. Kaca Mata Pengaman Safety Glasses. Berfungsi sebagai pelindung mata ketika
bekerja misalnya mengelas. 9.
Masker Respirator. Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan kualitas udara buruk misal berdebu, beracun, dan lain-lain.
10. Pelindung wajah Face Shield. Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan
benda asing saat bekerja misal pekerjaan menggerinda. 11.
Jas Hujan Rain Coat. Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja misal bekerja pada waktu hujan atau sedang mencuci alat.
Semua jenis APD harus digunakan sebagaimana mestinya, gunakan pedoman yang benar-benar sesuai dengan standar keselamatan kerja K3L Kesehatan,
Keselamatan Kerja dan Lingkungan.
2.8. Konsep Perilaku dan Perilaku Kesehatan 2.8.1. Pengertian Perilaku