yang berbahaya sekali bagi paru-paru. Di samping itu juga dari asupan makanan yang mengandung logam-logam berat memungkinkan terbentuknya radikal bebas akibat
oksidasi dari luar. Beberapa macam radikal bebas antara lain superoksida O
2 -
, hidrogen peroksida H
2
O
2
, hidroxyl radical OH, singlet oxygen O
2
, hypoclorus radical OCL, ozone O
3
. c.
Makanan berlemak Lemak sangat bermanfaat bagi tubuh kita tetapi konsumsi lemak yang berlebihan
khususnya konsumsi lemak polyunsaturated dan lemak hydrogenasi sangat berpotensi menghasilkan radikal bebas. Lemak polysaturated, lemak ini disebut juga lemak tidak
jenuh artinya lemak yang mempunyai ikatan rangkap pada atom C-nya. Adanya ikatan rangkap tersebut mudah sekali dioksidasi atau terserang peroksidasi lipid
membentuk radikal peroksida lipid. Makanan yang banyak mengandung lemak polyunsaturated antara lain mayones dan saos salad akan mudah sekali terserang
radikal bebas. Lemak hidrogenasi, adalah lemak yang ikatan rangkap tak jenuhnya telah disubtitusi dengan hidrogen, lemak ini disebut margarin atau mentega tiruan.
Lemak hidrogenasi sangat berbahaya karena dapat mengubah kemampuan serap selaput sel sehingga mengakibatkan fungsi selaput sel sebagai pelindung menjadi
tidak berarti Kumalaningsih, 2006.
2.5.7. Mekanisme Kimiawi Radikal Bebas
Menurut Sitorus 2008, Mekanisme radikal bebas melalui tiga tahapan sebagai berikut : Inisiasi permulaan, Propagasi pertumbuhan = perambatan,
Terminasi penghentian. Misalkan mekanisme klorinasi metana dengan persamaan reaksi berikut yang
dapat terimbas cahaya maupun terimbas panas. CH
4
+ Cl
2
CH
3
– Cl + CH
2
Cl
2
+ CH – Cl
3
+ CCL
4
+ Produk lainya. Mekanismenya adalah sebagai berikut.
1. Inisiasi, Cl – Cl
2Cl
.
Universitas Sumatera Utara
2. Propagasi, Selanjutnya radikal Cl
.
pada inisiasi akan menghasilkan sederet reaksi pertumbuhan sebagai berikut.
Cl
.
+ H – CH
3
H
3
C
.
+ H – Cl
H
3
C
.
+ Cl – Cl CH
3
Cl + Cl
.
ClH
2
C – H + Cl
.
ClH
2
C
.
+ HCl
ClH
2
C
.
+ Cl – Cl CH
2
Cl
2
+ Cl
.
, dan seterusnya membentuk CHCl
3
dan CCl
4
3. Terminasi, Daur propagasi akan terputus pada terminasi dengan terjadinya reaksi
penggabungan coupling. Cl
.
+ H
3
C
.
CH
3
– Cl H
3
C + H
3
C CH
3
– CH
3
Gambar 2.2. Diagram Energi Reaksi Radikal Bebas 2.5.8. Mekanisme Radikal Bebas dalam Merusak Organ Tubuh Manusia
Radikal bebas diproduksi dalam sel yang secara umum melalui reaksi pemindahan elektron, menggunakan mediator enzimatik atau non-enzimatik.
Produksi radikal bebas dalam sel dapat terjadi secara rutin maupun sebagai reaksi terhadap rangsangan. Secara rutin adalah superoksida yang dihasilkan melalui aktifasi
fagosit dan reaksi katalisa seperti ribonukleotida reduktase. Sedang pembentukan melalui rangsangan adalah kebocoran superoksida, hidrogen peroksida dan kelompok
Koordinat Reaksi H
3
CI = Intermediet Ea
2
Produk campuran Ea
1
CH
4
+ X KP
1
KP
2
∆H
RKS
E
Universitas Sumatera Utara
oksigen reaktif ROS lainnya pada saat bertemunya bakteri dengan fagosit teraktifasi. Pada keadaan normal sumber utama radikal bebas adalah kebocoran elektron yang
terjadi dari rantai transport elektron, misalnya yang ada dalam mitokondria dan endoplasma retikulum dan molekul oksigen yang menghasilkan superoksida Abate
dan Patel, 1990. Dalam kondisi yang tidak lazim seperti radiasi ion, sinar ultraviolet, dan paparan energi tinggi lainnya, dihasilkan radikal bebas yang sangat berlebihan
Droge, 2002.
Gambar 2.3. Sistem Oksigen Aktif Reaksi Perusakan oleh Radikal Bebas
Definisi tekanan oksidatif oxidative stress adalah suatu keadaan dimana tingkat oksigen reaktif intermediate ROI yang toksik melebihi pertahanan anti-oksidan
endogen. Keadaan ini mengakibatkan kelebihan radikal bebas, yang akan bereaksi dengan lemak, protein, asam nukleat seluler, sehingga terjadi kerusakan lokal dan
disfungsi organ tertentu. Lemak merupakan biomolekul yang rentan terhadap serangan radikal bebas.
a. Peroksidasi lemak