Pengertian anak perusahaan atau subsidiary juga ada diatur dan di definisikan di Amerika Serikat. Subsidiary adalah perseroan yang dikontrol oleh
parent company atau disebut dengan controlling company.
143
Pada Undang- Undang Nomor 1 Tahun 1995 Tentang Perseroan Terbatas, pengertian anak
perusahaan terdapat pada penjelasan dari Pasal 29 undang-undang tersebut. Penjelasan pasal ini mengatakan yang dimaksud dengan anak perusahaan atau
subsidiary adalah perseroan yang mempunyai hubungan khusus dengan perseroan lainnya yang terjadi karena :
144
a. Lebih dari 50 lima puluh persen sahamnya dimiliki oleh induk
perusahaannya; b.
Lebih dari 50 lima pulih persen suara dalam RUPS dikuasai oleh induk perusahaannya; danatau
c. Kontrol atas jalannya perseroan, pengangkatan, pemberhentian Direksi dan
Komisaris sangat dipengaruhi oleh induk perusahaan. Atas penjabaran diatas, maka dapat ditarik definisi anak perusahaan atau
subsidiary yaitu perseroan yang seluruh atau sebagian besar sahamnya dikuasai oleh suatu perseroan yang mana karena hal itu perseroan tersebut dapat dikontrol
baik dari segi manejerialnya maupun kebijakan-kebijakan lainnya yang berkaitan dengan perseroan tersebut.
B. Status Hukum Anak Perusahaan dalam Perusahaan Grup
Status hukum anak perusahaan dalam perusahaan grup memiliki dua kedudukan. Pertama, anak perusahaan sebagai badan hukum mandiri. Kedua,
anak perusahaan sebagai kesatuan ekonomi.
143
Ibid.
144
I.G. Rai Widjaya, Loc.cit.
Universitas Sumatera Utara
Sama halnya dengan induk perusahaan yang merupakan badan hukum yang mandiri, anak perusahaan yang pada umumnya berbentuk perseroan terbatas
juga sebagai badan hukum mandiri. Terhadap induk dan anak perusahaan yang berbadan hukum mandiri, berlaku prinsip hukum yang menjadi pondasi dasar
perseroan terbatas atau bedrock principle yang meliputi pengesahan badan hukum, status badan hukum perseroan sebagai subjek hukum yang mandiri atau
separate legal entity dan limited liability.
145
Oleh karena itu anak perusahaan juga memiliki hak dan kewajiban hukum sendiri. Termasuk halnya memiliki kekayaan
sendiri yang terpisah dari harta kekayaan pemegang sahamnya meskipun pemegang sahamnya itu adalah induk perusahaannya.
Kemandirian yuridis anak perusahaan tersebut tidaklah menghalangi kewenangan induk perusahaan untuk mengendalikan anak perusahaan.
Sebaliknya, pengendalian induk perusahaan tidak menghapuskan kemandirian yuridis status badan hukum anak perusahaan.
146
Menurut teori ilmu hukum yang konvensional, maka keterlibatan induk perusahaan terhadap bisnis anak
perusahaannya hanya dimungkinkan dalam hal-hal sebagai berikut :
147
1. Melalui direktur dan komisaris yang diangkat oleh perusahaan holding
sebagai pemegang saham, sejauh tidak bertentangan dengan anggaran dasar perusahaan;
2. Melalui hubungan yang kontraktual. Juga sejauh tidak bertentangan dengan
anggaran dasar perusahaan.
145
Sulistiowati, Op.cit., hlm. 98.
146
Ibid.
147
Munir Fuady, Op.cit, hlm. 133.
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya, sebagai perseroan yang berupa kesatuan ekonomi dalam perusahaan grup, anak perusahaan dalam hal ini adalah perseroan yang
keberadaannya ditujukan untuk mendukung tujuan kolektif perusahaan grup dalam suatu kesatuan ekonomi. Kesatuan ekonomi antara perusahaan induk
dengan perusahaan anak salah satunya dapat tercipta melalui kepemilikan saham perusahaan induk dalam perusahaan anak. Melalui kepemilikan saham tersebut
maka anak perusahaan tidak dapat dimungkiri untuk dikendalikan oleh induk perusahaannya.
Fakta pengendalian induk terhadap anak perusahaan dalam konstruksi perusahaan grup yang mempengaruhi kemandirian anak perusahaan dapat
dianalisis dari adanya beberapa aspek berikut ini : 1.
Induk perusahaan dapat mengangkat anggota direksi danatau dewan komisaris anak perusahaan.
148
Pengangkatan tersebut melalui RUPS anak perusahaan. Perusahaan grup membuat kebijakan bahwasanya anggota direksi
danatau dewan komisaris induk perusahaan rangkap jabatan menjadi anggota direksi danatau dewan komisaris anak perusahaannya. Melalui rangkap
jabatan ini maka induk perusahaan dapat mengendalikan kegiatan operasional anak perusahaannya sehari-hari sehingga kebijakan anak perusahaan tetap
sejalan dengan kepentingan perusahaan grup; 2.
Induk perusahaan mempengaruhi kebijakan anak perusahaan.
149
Hal tersebut ditunjukkan ketika penentuan kebijakan anak perusahaan dirumuskan pada
saat RUPS induk perusahaan. Yang mana ada kalanya kesamaan antara
148
Sulistiowati, Op.cit., hlm. 136.
149
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
kebijakan anak perusahaan yang dirumuskan pada saat RUPS induk perusahaan ataupun RUPS anak perusahaan yang bersangkutan;
3. Induk perusahaan mempengaruhi kepentingan usaha anak perusahaan.
150
Hal ini sejalan dengan tujuan dibentuknya anak perusahaan tersebut sebagai
perusahaan grup yaitu untuk mendukung tujuan kolektif perusahaan grup dalam suatu kesatuan ekonomi dengan arti mendukung kegiatan utama induk
perusahaannya.
Meskipun begitu, anak perusahaan tetaplah badan hukum yang mandiri yang mana pengendalian induk perusahaan tidaklah menghapuskan kemandirian
yuridis status badan hukum anak perusahaan tersebut. Kemudian juga tidak semua induk perusahaan turut serta dalam pengendalian sistem manajemen dan
kepengurusan anak perusahaannya. Semua itu kembali lagi kepada tujuan dari induk perusahaan tersebut apakah sebatas pemilik saham saja atau termasuk juga
mengendalikan sistem manajemen dan kepengurusan anak perusahaannya.
C. Wewenang dan Tanggung Jawab Induk Perusahaan Terhadap Anak Perusahaan