Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Berobat di PTRM Puskesmas Tanjung Morawa

kesulitan baginya. Peserta yang telah minum metadon hendaknya segera pulang, akan tetapi masih banyak peserta yang sulit diatur dan masih tetap berkumpul dan mengobrol dengan teman-teman lain yang berakibat pada kesulitan dalam proses pengobatan.

5.4 Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Berobat di PTRM Puskesmas Tanjung Morawa

Hasil uji statistik chi square menunjukkan ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan berobat ke Klinik PTRM Puskesmas Tanjung Morawa p0,05 dan hasil analisis multivariat diketahui bahwa dukungan keluarga merupakan variabel paling berhubungan dengan kepatuhan. Mengacu kepada hasil uji tersebut dapat dijelaskan bahwa pengguna narkoba suntik yang mendapat dukungan keluarga orangtua, suamiistri dalam menjalani terapi metadon yang dilakukan di Klinik PTRM Puskesmas Tanjung Morawa akan mendukung kepatuhannya dalam berobat. Berdasarkan hasil analisis statistik tersebut penulis dapat mengasumsikan bahwa kondisi psikologis pengguna narkoba suntik membutuhkan dukungan dari orang-orang terdekat sehingga termotivasi mengikuti terapi metadon.oleh karena itu peran keluarga dalam mengenal masalah kesehatan yaitu mampu mengambil keputusan dalam kesehatan, Ikut merawat anggota keluarga yang sakit, memodifikasi lingkungan, dan memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada sangatlah penting dalam mengatasi kecemasan klien Friedman, 1998. Kondisi keluarga yang baik serta Universitas Sumatera Utara hubungan antar anggota yang harmonis dalam suatu keluarga akan mendukung kepatuhan berobat bagi pengguna narkoba suntik. Penanggulangan Injecting Drug User IDU memang cukup sulit, perlu diperhatikan dari berbagai aspek, misalnya ketersediaan sarana kesehatan publik, hukuman bagi pengguna, pengedar dan berbagai cara yang lain. Cara yang dapat dilakukan adalah melalui pendekatan keluarga. Keluarga merupakan lingkungan terkecil bagi seorang IDU. Kasih sayang orang tua akan menyebabkan pengguna merasa bahwa dirinya masih ada yang memperhatikan, merasa dihargai dan dibutuhkan. Dengan kasih sayang orang tua diharapkan menjadi manusia yang dapat diterima oleh masyarakat. Hasil penelitian Renaldi, dkk 2010, motivational interviewing dapat meningkatkan motivasi dan dapat menurunkan skor gejala putus opioid peserta program terapi rumatan metadon PTRM. Motivasi dan gejala putus opiod awal pada kelompok kontrol dan perlakuan tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna p0,05. Intervensi dengan motivational interviewing menunjukkan perbedaan yang bermakna pada kelompok perlakuan dibandingkan kelompok kontrol terhadap perubahan motivasi yang meliputi kategori rekognisi, ambivalensi dan langkah- langkah yang telah dilakukan. Perubahan skor skala putus opioid pada kelompok perlakuan juga menunjukkan perbedaan yang bermakna dibandingkan kelompok kontrol. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Fauziah 2010 dalam penelitian deskriptif analitik, mendapatkan kesiapan berubah dari penyalahguna zat di Universitas Sumatera Utara Malaysia bahwa sebesar 78,4 diantaranya masih memiliki ambivalensi yang tinggi tentang keterlibatan mereka dengan ketergantungan zat yang dapat menimbulkan bahaya. Penelitian yang dilakukan oleh Easton dan Swan 2000 juga mendapatkan bahwa motivational interviewing dapat dilihat dan efektif dalam meningkatkan motivasi untuk merubah penggunaan zat. Hasil pengamatan terhadap pengguna narkoba suntik yang menjalani terapi metadon di PTRM Puskesmas Tanjung Morawa menunjukkan adanya peningkatan kondisi pasien, hal ini juga dikuatkan dari hasil pemeriksaan medis dokter PTRM, berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa responden yang telah mengalami peningkatan, namun responden tersebut tidak dapat menjelaskan secara medis. Sebagian besar responden menjelaskan peningkatan tersebut berdasarkan pengamatan perkembangan pasien seperti kondisi fisik yang lebih gemuk, perubahan perilaku kearah yang lebih baik, kebersihan dan penampilan diri yang lebih baik, serta peningkatan aktivitas fisik dengan normal tanpa terganggu dengan efek samping obat seperti pedaw efek samping yang terjadi akibat penggunaan obat jenis narkotika yaitu rasa nikmat yang teramat atau flying dan dalam kondisi dibawah kesadaran normal dan sakaw sakit yang dialami pengguna obat jenis narkotika apabila pengguna tidak atau belum menggunakan narkoba tersebut. Selain itu menurut beberapa responden, pola hidup mereka terlihat lebih baik dikarenakan petugas terutama dokter PTRM selalu menekankan pasien untuk menerapkan pola hidup sehat dalam kehidupan mereka, pasien juga menjadi lebih memperhatikan kesehatan apabila mereka mengalami baik keluhan maupun sakit Universitas Sumatera Utara seperti batuk dan diare, mereka akan segera memeriksakan diri dan berkonsultasi pada dokter PTRM. Kondisi sebelumnya saat masih menggunakan heroin, responden mengaku kehidupannya tidak teratur, selalu begadang hingga larut malam, bahkan subuh keesokan harinya, jarang makan, berat badan merosot jauh, jarang mandi, dan jauh dari kehidupan yang sehat. Setelah mengikuti terapi metadon, hidup lebih teratur. Tidak pernah begadang lagi, makan dan minum teratur. Bagun pagi sudah bisa mandi, nonton acara televisi, dan bahkan seperti sudah bisa bekerja kembali. Pentingnya dukungan keluarga dalam menumbuhkan motivasi pengguna narkoba suntik untuk sembuh melalui terapio metadon seperti ditemukan pada penelitian Iryani dan Putri 2007 yang menyimpulkan bahwa motivasi yang dimiliki oleh pengguna narkoba suntik kuat dalam menjalankan penyembuhan. Hal ini dapat dilihat dari pengobatan yang dijalankannya, hubungan pengguna narkoba suntik dengan teman temannya yang sesama pengguna narkoba suntik yang dibatasi, dan keyakinan yang dimilikinya untuk tidak terpengaruhi menggunakan narkoba suntik kembali. Peran keluarga dalam proses pengobatan untuk mengurangi rasa cemas selama terapi juga ditemukan pada penelitian Prayitno 2008, bahwa terdapat hubungan antara peran keluarga dalam kesehatan dengan tingkat kecemasan responden 5.4 Keterbatasan Penelitian Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode desain cross sectional dengan tipe penelitian deskriptif, karena penelitian ini hanya Universitas Sumatera Utara menggambarkan hubungan pengetahuan, sikap dan dukungan keluarga pengguna narkoba suntik dengan kepatuhan berobat, sehingga hasil penelitian ini tidak dapat menjelaskan secara lebih mendalam keterkaitan atau pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Beberapa hal lain yang menjadi keterbatasan yang ditemukan peneliti dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Keterbatasan waktu, keterbatasan wawancara terhadap responden dikarenakan waktu luang responden yang terbatas sehingga data yang diperoleh tidak sepenuhnya yang diharapkan, akan tetapi secara garis besar dapat memahami konsep yang penulis maksudkan. b. Keterbatasan data, keterbatasan peneliti dalam menentukan status dan kriteria sebuah komponen yang diteliti untuk dapat dikatakan baik atau buruk, dikarenakan belum terdapatnya data dan penelitian lain yang serupa, serta belum terdapatnya standar penilaian status nasional mengenai pelaksanaan PTRM. Universitas Sumatera Utara

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN KEPATUHAN MENGIKUTI PROGRAM TERAPI RUMATAN METADON (PTRM) DENGAN PENURUNAN KONSUMSI NAPZA PADA PENGGUNA NAPZA STUDI DI PUSKESMAS KENDALSARI MALANG

4 17 25

Pengaruh Dukungan Keluarga Terhadap Kepatuhan Menjalankan Program Terapi Pada Pasien Terapi Rumatan Metadon Di Puskesmas Bogor Timur Kota Bogor

0 30 138

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN TERAPI RUMATAN METADON PADA PENGGUNA NAPZA SUNTIK

3 16 135

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN KETERATURAN TERAPI RUMATAN METADON DI KLINIK Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Dengan Keteraturan Terapi Rumatan Metadon di Klinik Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM) Puskesmas Manahan Surakarta.

0 1 14

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KETERATURAN TERAPI RUMATAN METADON DI KLINIK PROGRAM TERAPI Hubungan Antara Tingkat Depresi dengan Keteraturan Terapi Rumatan Metadon di Klinik Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM) Puskesmas Manahan Surakarta.

0 2 14

PENDAHULUAN Hubungan Antara Tingkat Depresi dengan Keteraturan Terapi Rumatan Metadon di Klinik Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM) Puskesmas Manahan Surakarta.

0 1 4

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KETERATURAN TERAPI RUMATAN METADON DI KLINIK PROGRAM TERAPI RUMATAN METADON Hubungan Antara Tingkat Depresi dengan Keteraturan Terapi Rumatan Metadon di Klinik Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM) Puskesmas Manahan

0 0 19

Depresi Berhubungan dengan Ketidakpatuhan Berobat Terapi Rumatan Metadon Di PTRM Sandat RSUP Sanglah.

0 0 2

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP ADVERSITY QUOTIENT PADA PENGGUNA NARKOBA SUNTIK YANG SEDANG MENGIKUTI PROGRAM TERAPI RUMATAN METADON (PTRM)

0 0 15

PENGARUH SELF EFFICACY TERHADAP ADVERSITY QUOTIENT PADA PENGGUNA NARKOBA SUNTIK YANG MENGIKUTI PROGRAM TERAPI RUMATAN METADON (PTRM)

0 0 12