Pembahasan Identifikasi Bakteri Koliform pada Buah Pepaya (Carica papaya L.) Potongan Yang Dijajakan di Kawasan Universitas Sumatera Utara

Dari uji pelengkap yang dilakukan, berdasarkan tabel 5.4, didapat 5 dari 15 sampel 33,33 menghasilkan koloni berwarna merah kehijauan dengan kilap metalik metallic sheen yang merupakan ciri dari Escherichia coli ketika ditanam pada media EMB, sedangkan 10 sampel lain 66.67 menghasilkan koloni berwarna merah muda dengan lendir mukoid untuk kelompok koliform lainnya. Dilihat dari keseluruhan sampel, maka 33,33 dari seluruh sampel buah pepaya potongan ditemukan bakteri Escherichia coli, sedangkan 66,67 ditemukan kelompok koliform lain.

5.2 Pembahasan

Hasil pemeriksaan bakteriologis terhadap 15 sampel buah pepaya potongan yang dijajakan di kawasan Universitas Sumatera Utara, ditemukan beberapa spesies bakteri Koliform yang berbeda yaitu 9 sampel 60 dari 15 sampel ditemukan bakteri Klebsiella spp, 5 sampel 33,33 ditemukan bakteri Escherichia coli, dan 1 sampel 6,67 ditemukan bakteri Proteus spp. Pada Uji Most Probable Number MPN, dimana diketahui bahwa seluruh sampel buah pepaya potongan 100 tidak memenuhi syarat kesehatan karena menunjukkan jumlah koliform yang melebihi batas yang dianjurkan. Keputusan Menteri Kesehatan No.1098MenkesSKVII2003 menyatakan bahwa angka kuman E.coli pada makanan adalah 0 per gram contoh makanan. Kebanyakan patogen yang ditemukan pada makanan maupun minuman adalah jenis bakteri mesofilik yang tumbuh pada suhu optimum 37 o C. Hal ini sejalan dengan Widiyanti 2004 yang menyatakan bahwa bakteri koliform, termasuk Escherichia coli adalah bakteri mesofilik moderate temperature loving bacteria, yaitu bakteri yang tumbuh pada suhu 25-40 o C dengan suhu optimal 37 o C. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan di Calcutta, India. Pada penelitian yang dilakukan terhadap buah pepaya potongan yang dijajakan secara terbuka di Calcutta India, ditemukan jumlah bakteri koliform kontaminan yang cukup signifikan, yaitu 70 sampel terkontaminasi koliform dan diantaranya terdapat Eschericia coli pada 48 sampel dari seluruh Universitas Sumatera Utara sampel yang positif koliform Mukhopadhyay et al, 2002. Bakteri koliform umumnya ditemukan di sistem gastrointestinal maupun feses dari manusia. Adanya bakteri koliform mengindikasikan adanya kontaminasi fekal Chandra, 2009. Pada penelitian yang dilakukan di Ethiopia pada tahun 2013 terhadap 64 sampel buah dari sebuah pasar lokal juga ditemukan hal yang serupa. Hasil penelitian menunjukkan adanya bakteri koliform dengan rentang 6,64x10 3 – 4,89x10 4 kolonig. Dari seluruh sampel positif koliform ditemukan adanya kontaminasi bakteri E.coli pada 31 sampel 48,4, Pseudomonas aeroginosa dari 13 sampel 20,3, Salmonella sp dari 25 sampel 39,1, Staphylococcus aureus 35 sampel 54,68, dan Shigella sp pada 10 sampel 15,6 Gultie et al, 2013. Jumlah koliform yang tinggi pada sampel ini merupakan suatu indikasi dari perlakuan higienitas yang buruk, baik saat pemotongan maupun saat penjualan. Penyebab paling memungkinkan terhadap terjadinya kontaminasi buah pepaya potongan ini adalah: a Perlakuan yang tidak higienis terhadap buah pepaya saat proses pemotongan. Misalnya wadah atau pisau yang digunakan tidak bersih dan digunakan terus menerus tanpa dicuci, atau dicuci dengan air bekas cuci peralatan lain sebelumnya. b Kontaminasi terhadap permukaan buah pepaya melalui perilaku penjual saat menjajakan. Misalnya mengambil buah pepaya potongan dari container dengan tangan terbuka tanpa alat, menggunakan alat yang tidak bersih pisau, plastik dan buah pepaya dijajakan dalam container yang terus terbuka R.Mukhopadhyay et al, 2002. c Lokasi penjualan dengan sanitasi yang tidak baik Gultie et al, 2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kontaminasi bakteri koliform termasuk Escherichia coli pada buah pepaya potongan yang dijajakan di kawasan Universitas Sumatera Utara. Bakteri koliform ditemukan dalam jumlah jauh dari batas normal yang ditetapkan dalam Permenkes Republik Indonesia. Hal Universitas Sumatera Utara ini menunjukkan bahwa buah pepaya potongan yang dijajakan di kawasan Universitas Sumatera Utara ini tidak layak untuk dikonsumsi. Bakteri yang ditemukan merupakan Enterobacteriaceae sehingga memungkinkan timbulnya infeksi saluran cerna pada konsumen yang mengkonsumsi buah pepaya potongan terkontaminasi tersebut. Gejala klinis infeksi saluran cerna yang mungkin muncul akan bergantung dari jumlah bakteri yang menginfeksi dan daya tahan tubuh konsumen tersebut. Untuk menghindari infeksi saluran cerna ini, mungkin dapat dilakukan pencegahan dengan mencuci terlebih dahulu buah pepaya potongan yang dibeli sebelum dikosumsi. Universitas Sumatera Utara BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan