Empati petani dalam kelompok tani di Kecamatan Karanganyar

2. Empati petani dalam kelompok tani di Kecamatan Karanganyar

Empati dibutuhkan untuk mendukung suasana yang terjadi pada saat berkomunikasi. Hasil penelitian berkaitan dengan empati petani dapat dilihat pada tabel 5.3. berikut ini: Tabel 5.3. Distribusi Petani Responden Berdasarkan Tingkat Empati Petani . dalam Kelompok Tani Kategori Skor Jumlah Petani Responden orang Persentase Tinggi Sedang Rendah 13 - 15 9 - 12 5 - 8 20 20 50 50 Jumlah 40 100 Sumber: Analisis Data Primer Dari tabel 5.3. dapat diketahui bahwa empati petani dalam kelompok tani di Kecamatan Karanganyar tergolong sedang sampai tinggi yaitu masing-masing sebanyak 20 petani responden 50 persen. Petani responden yang tergolong kategori tinggi memiliki aspek pemahaman yang baik. Mereka memberikan kritik secara halus terhadap pendapat petani lain pada saat pertemuan ataupun terhadap petani yang tidak mengikuti kegiatan karena tidak ingin menimbulkan perdebatan. Petani anggota kelompok mengenal dengan baik petani lain yang juga menjadi anggota kelompok tani meskipun secara geografis tempat tinggal mereka tersebar di beberapa dusun karena sering mengikuti pertemuan rutin ataupun sering mengikuti kegiatan lainnya seperti SL-PTT. Komunikasi antarpribadi dari mereka yang saling mengenal akan lebih bermutu karena setiap pihak mengetahui secara baik tentang lika-liku hidup pihak lain, pikiran, pengetahuan, perasaannya, maupun menanggapi tingkah laku yang sudah saling mengenal secara mendalam daripada yang belum mengenal. Di antara mereka juga sering berbicara dan meminta pertimbangan kepada petani lain tentang masalah yang dihadapi. Petani yang sering dimintai pertimbangan biasanya yang berpendidikan tinggi, berwawasan luas dan berstatus dalam kelompok tani. Petani responden yang tergolong kategori sedang, kadang-kadang memberikan kritik pada saat pertemuan rutin sehingga menimbulkan perdebatan kecil, misalnya pada saat pembahasan pembagian pupuk yang biasanya dibagi sesuai luas lahan yang dimiliki, namun ada petani yang menginginkan jika dibagi rata, hal ini dapat menimbulkan perdebatan kecil. Mereka hanya mengenal sebagian besar 50-75 persen petani anggota yang lain karena memang mereka jarang berkomunikasi meskipun sering mengikuti kegiatan hal ini karena petani tersebut kurang mampu beradaptasi dengan yang lain sehingga sungkan untuk berkomunikasi. Mereka juga jarang meminta pertimbangan jika menghadapi masalah karena mereka menganggap mampu sendiri mengatasi masalahnya.

3. Sikap mendukung petani dalam kelompok tani di Kecamatan