Petani responden yang tergolong sedang sebanyak 13 petani 32,5 persen frekuensi kehadirannya dalam pertemuan saat pengambilan
keputusan tergolong cukup 4-8 kali, hal ini dikarenakan petani tersebut sedang melakukan aktivitas lain yang mendadak. Sebagian besar dari
mereka yang tidak hadir mempercayakan hasilnya kepada petani lain yang dapat hadir dalam rapat tersebut.
Petani responden sisanya yaitu 2,5 persen yang tergolong rendah dikarenakan adanya beberapa hal, diantaranya adalah petani tidak dapat
mengungkapkan ide atau gagasan mereka sehingga tidak mau hadir dalam pertemuan tersebut. Sebab lainnya yaitu petani hanya sekedar mengikuti
orang yang dianggapnya lebih tahu atau lebih berpengalaman, hal tersebut dapat mempengaruhi partisipasi pada tahap pengambilan keputusan.
2. Tingkat partisipasi petani pada tahap pelaksanaan
Partisipasi pada tahap pelaksanaan kegiatan sangat dibutuhkan demi kelancaran dan kesuksesan kegiatan kelompok tani. Kegiatan-kegiatan
kelompok yang ada antara lain SL-PTT dan Lahan Laboratorium. Tingkat partisipasi petani pada tahap pelaksanaan kegiatan dapat dilihat pada tabel
5.9. berikut ini: Tabel 5.9. Distribusi Petani Responden Berdasarkan Tingkat Partisipasi
Petani pada Tahap Pelaksanaan Kategori
Skor Jumlah Petani
Responden orang Persentase
Tinggi Sedang
Rendah 13 - 15
9 - 12 5 - 8
34 6
85 15
Jumlah 40
100 Sumber : Analisis Data Primer
Dari tabel 5.9. dapat diketahui tingkat partisipasi petani pada tahap pelaksanaan kegiatan di Kecamatan Karanganyar tergolong tinggi yaitu 34
petani responden 85 persen. Meskipun semua petani responden mengikuti kegiatan SL-PTT, namun dilihat dari intensitas kehadirannya adalah sekitar
39 petani responden 97,5 persen menghadiri lebih dari 50 persen rangkaian kegiatan. Serangkaian SL-PTT terdiri dari 8 kali pertemuan,
kegiatan dilakukan di lokasi pelaksanaan SL-PTT dan waktu pertemuan dirundingkan penyuluh bersama petani peserta sehingga dapat dihadiri dan
tidak mengganggu atau merugikan waktu petani. Untuk kegiatan lahan laboratorium hanya diikuti oleh 4 petani responden 10 persen, hal ini
dikarenakan dalam satu kelompok tani hanya diperuntukkan 3 orang petani peserta lahan laboratorium. Lahan laboratorium LL merupakan lahan
percontohan tempat belajar dan tempat praktek penerapan teknologi yang disusun bersama oleh petani. Letak lahan laboratorium berada di bagian
pinggir areal SL-PTT dan berada di dekat jalan sehingga penerapan teknologi mudah dilihat dan ditiru oleh petani di luar peserta lahan
laboratorium. Luas LL hanya 1 hektar sehingga tidak membutuhkan banyak petani untuk pengelolaannya.
Dorongan petani ikut kegiatan kelompok adalah sebagian besar atau sebanyak 29 petani responden 72,5 persen menjawab untuk meningkatkan
pengetahuan dan pendapatan keluarga. Dengan mengikuti kegiatan mereka merasa mendapatkan banyak pengetahuan yang dapat mempengaruhi
pengelolaan usahataninya sehingga nantinya dapat memberikan keuntungan materi. Dorongan ini ditambah loyalitas petani terhadap kelompok yang
menyebabkan petani antusias mengikuti kegiatan, mengajukan gagasan atau pertanyaan ketika dilaksanakannya kegiatan dan komitmen petani
melaksanakan setiap hasil keputusan kelompok juga tinggi, sedangkan 11 petani responden 27,5 persen sisanya menjawab hanya sekedar untuk
memperoleh informasi pertanian tanpa tahu manfaat dari materi yang disampaikan pada saat kegiatan berlangsung.
3. Tingkat partisipasi petani pada tahap pemantauan dan evaluasi