mg100 mL, sedangkan b adalah konstanta.
3.6.6 Penentuan Spektrum Serapan Campuran Baku Hidrokortison Asetat dan Kloramfenikol
Ditimbang dengan seksama 50 mg baku pembanding hidrokortison asetat kemudian dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 mL, ditambahkan 10 mL etanol
absolut hingga larut, dicukupkan volume dengan etanol absolut sampai garis tanda sehingga didapatkan larutan dengan konsentrasi 500
gmL LIB I. Dari larutan LIB I dipipet 5 mL dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 mL, dicukupkan dengan
etanol absolut sampai garis tanda sehingga didapatkan larutan dengan konsentrasi 50
gmL LIB II. Dibuat larutan induk kloramfenikol dengan melarutkan 50 mg serbuk baku kloramfenikol dalam labu tentukur 100 mL, ditambahkan 10 mL etanol
absolut hingga larut, dicukupkan volume dengan etanol absolut sampai garis tanda sehingga didapatkan larutan dengan konsentrasi 500
gmL LIB I. Dari larutan LIB I dipipet 5 mL dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 mL, dicukupkan dengan
etanol absolut sampai garis tanda sehingga didapatkan larutan dengan konsentrasi 5
0 gmL LIB II. Dari larutan hidrokortison asetat LIB II dipipet 2 mL dimasukkan ke dalam labu tentukur 10 mL labu A, dan dari larutan kloramfenikol
LIB II dipipet 1,6 mL dimasukkan ke dalam labu A, dicukupkan dengan etanol absolut sampai garis tanda sehingga didapatkan larutan dengan konsentrasi 10
gmL dan 8 gmL labu A. Selanjutnya diukur serapan pada panjang gelombang 200-400 nm, dilakukan sebanyak 6 kali pengulangan.
3.6.7 Penentuan Kadar Hidrokortison Asetat dan Kloramfenikol dalam Sediaan Krim
Ditimbang 10 tube krim merek X yang mengandung hidrokortison asetat 25 mg dan kloramfenikol 20 mg dalam tiap gram kemudian dikeluarkan isinya dari
Universitas Sumatera Utara
dalam tube, kemudian dimasukkan ke dalam beaker glass. Selanjutnya ditimbang seksama krim setara dengan 25 mg hidrokortison asetat, dihitung kesetaraan
kloramfenikol yang terkandung di dalamnya penimbangan krim dilakukan sebanyak 6 kali pengulangan. Selanjutnya dimasukkan ke dalam labu tentukur 50
mL, dan ditambahkan etanol absolut 10 mL, disonikasi selama 15 menit, sampai larut, kemudian dicukupkan dengan etanol absolut sampai garis tanda, dikocok
sampai homogen. Larutan tersebut kemudian disaring, lebih kurang 10 mL filtrat pertama dibuang. Filtrat selanjutnya ditampung. Kemudian dari filtrat ini dipipet
sebanyak 0,5 mL, dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 mL, dicukupkan dengan etanol absolut sampai garis tanda sehingga diperoleh larutan yang didalamnya
terdapat hidrokortison asetat dengan konsentrasi 10 gmL dan kloramfenikol konsentrasi 8 gmL. Diukur serapan pada panjang gelombang 200−400 nm.
3.6.8 Perhitungan Kadar
Campuran Hidrokortison
Asetat dan
Kloramfenikol dengan Menggunakan Perhitungan Matriks
Menurut Zainuddin 1999 dan Andrianto 2009, perhitungan kadar masing-masing komponen dalam campuran dilakukan atas dasar serapan campuran
Ac dan serapan tiap komponen pada multi panjang gelombang yang telah diketahui dari hasil pengukuran dengan menggunakan persamaan matriks:
[c] = [[a] x [a
1
]]
-1
x [a] x Ac] Keterangan :
[c] : kadar komponen dari campuran
[a] : matriks serapan senyawa penyusun campuran
[a
1
] : transpose matriks serapan senyawa penyusun campuran
[[a] X [a
1
]]
-1
: invers matriks dikali transpose matriks serapan senyawa penyusun campuran
[Ac] : matriks nilai serapan sampel
3.6.9 Perhitungan Kadar Campuran Hidrokortison Asetat dan