Kandungan Logam Berat Pb Timbal dan Cd Kadmium pada Akar, Batang dan Daun E.crassipes

Menurut Arisandi 2001 dalam Eddy 2009 bahwa logam yang terlarut dalam air akan berpindah ke sedimen jika berikatan dengan materi organik bebas atau materi organik yang melapisi sedimen, dan diserap langsung oleh permukaan sedimen. Materi organik dalam sedimen dan kapasitas penyerapan logam sangat berhubungan dengan ukuran partikel dan luas permukaan penyerapan, sehingga konsentrasi logam dalam sedimen biasanya dipengaruhi oleh ukuran partikel dalam sedimen.

4.2 Kandungan Logam Berat Pb Timbal dan Cd Kadmium pada Akar, Batang dan Daun E.crassipes

Hasil pengukuran logam berat Pb dan Cd pada pada E.crassipes dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini Tabel 4.2. Kandungan Logam Berat Pb dan Cd pada pada Akar, Batang dan Daun E.crassipes pada masing-masing Penelitian Sampel Stasiun Pb mgkg Cd mgkg Akar 1 2,5050 0,8685 2 2,6378 0,8598 3 2,5870 0,8512 Batang 1 1,8262 0,8809 2 1,9588 0,8623 3 2,0775 0,8853 Daun 1 1,2274 0,3350 2 1,2257 0,3505 3 1,2175 0,3362 Hasil analisis kandungan logam Pb dan Cd pada akar, batang dan daun untuk masing-masing stasiun tidaklah berbeda jauh. Hal ini disebabkan konsentrasi logam berat Pb dan Cd yang terdapat pada air tidak berbeda jauh. Sehingga jumlah yang diakumulasi pada masing-masing organ tidak berbeda jauh juga. Hasil kandungan logam timbal pada E. crassipes yang diperoleh menunjukkan bahwa akumulasi konsentrasi terbesar terdapat pada akar yaitu 2,6378 mgkg dan akumulasi terkecil adalah daun yaitu sebesar 1,2175 mgkg. Hal ini disebabkan E. crassipes memiliki ukuran akar yang halus serta yang menyerap logam Pb dan menyalurkan ke bagian organ lainnya. Kemampuan menyerap logam Pb juga tidak terlepas dari sistem perakaran dan bentuk fisiologisnya, seperti yang dikemukakan oleh Sasmitamiharja 1996 dan Agustina 2004 dalam Yuliati 2010, bahwa akar tumbuhan air memiliki Universitas Sumatera Utara rongga akar kortex yang besar sehingga menyebabkan penyerapan ion semakin cepat. Penyerapan ion di akar ini terjadi secara aktif dimana ion-ion masuk dari epidermis dan selanjutnya ditransformasikan ke sitoplasma atau sel-sel jaringan akar melewati epidermis, perisikel dan xylem. Pada endodermis terdapat adanya pita kaspari, ini menjadi kontrol terhadap penyerapan ion-ion oleh akar. Menurut Suwondo et al 2005 dalam Puspita et al 2010, eceng gondok juga memiliki akar serabut dan memenuhi kolom air hingga masuk ke dalam lumpur perairan sistem perakaran dalam, kondisi demikian memungkinkan E.crassipes mempunyai kesempatan mengabsorpsi ion logam lebih banyak. Partikel-partikel organik yang terdapat dalam air dapat mengikat ion logam, yang karena gravitasinya akan terendapkan di dasar. Eichornia crassipes juga mempunyai banyak vakuola tanpa noda tebal yang terdapat pada tudung akar. Vakuola ini berupa rongga-rongga besar di bagian dalam sebuah sel yang berisi cairan vakuola. Suatu cairan berbagai bahan organik yang kebanyakan berupa bahan cadangan makanan. Hasil analisis kandungan logam kadmium pada E. crassipes yang diperoleh menunjukkan bahwa akumulasi konsentrasi terbesar terdapat pada batang yaitu 0,8809 mgkg dan akumulasi terkecil adalah daun yaitu sebesar 0,3350 mgkg hal ini disebabkan batang yang ikut terendan di dalam air sehingga dapat menyerap air yang terdapat logam. Seperti yang dikemukakan oleh Armand dan Fatimah 2010, bahwa selain akar yang berfungsi menyerap bahan-bahan yang terdapat dalam media air, batang juga menyerap bahan-bahan yang tersuspensi di dalam air. Dari hasil analisis yang dilakukan bahwa jumlah logam Pb yang diserap oleh E. crassipess lebih tinggi dibandingkan logam Cd, hal ini disebabkan jumlah kandungan logam Pb yang terdapat pada air lebih tinggi dibandingkan dengan Cd. Seperti yang dikemukakan Indrasti et al 2012, bahwa jumlah logam berat yang diserap oleh tanaman sebanding dengan konsentrasi logam berat yang terdapat dalam perairan. Semakin tinggi konsentrasi logam, maka semakin banyak juga logam yang diserap oleh E. crassipes. Menurut Soemirat 2005, proses absorbs pada tanaman dapat terjadi lewat beberapa bagian tumbuhan diantaranya akar, terutama untuk zat anorganik dan zat Universitas Sumatera Utara hidrofilik, daun bagi zat lipofilik, serta stomata untuk memasukkan gas. penyerapan pada tanaman ditentukan oleh beberapa faktor sebagai berikut: status hormonal, fase pertumbuhan meristem, metabolisme, morfologi tanaman, densitas daun, serta suhu, sinar dan kelembapan. Menurut Mc.Grath 1999 dalam Moenir 2010, bahwa translokasi logam dari akar ke bagian-bagian tanaman yang lain dilakukan setelah logam masuk di dalam akar tanaman untuk selanjutnya didistribusikan ke bagian-bagian tanaman yang lain batang dan daun melalui jaringan pengangkut floem dan xilem. Kemampuan pengangkutan dalam tanaman dapat ditingkatkan dengan bantuan zat khelat. Beberapa zat khelat yang dapat mengikat logam berat adalah Phytochelatinyang mengikat logam Se, Histidin mengikat logam Ni dan Glutanion mengikat Cd.

4.3 Biokonsentrasi faktor BCF

Dokumen yang terkait

Analisis Logam Berat Cadmium (Cd), Cuprum (Cu), Cromium (Cr), Ferrum (Fe), Nikel (Ni), Zinkum (Zn) Pada Sedimen Muara Sungai Asahan Di Tanjung Balai Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

5 89 98

Uji aktivitas sitotoksik tanaman eceng gondok (Eichornia crassipes (Mart.) Solms) terhadap sel HeLa.

0 2 61

Analisis Logam Berat (Pb dan Cd) yang Terakumulasi pada Eceng Gondok (Eichornia Crassipes Solms.) di Sungai Asahan, Kabupaten Toba Samosir

1 3 12

Analisis Logam Berat (Pb dan Cd) yang Terakumulasi pada Eceng Gondok (Eichornia Crassipes Solms.) di Sungai Asahan, Kabupaten Toba Samosir

0 0 2

Analisis Logam Berat (Pb dan Cd) yang Terakumulasi pada Eceng Gondok (Eichornia Crassipes Solms.) di Sungai Asahan, Kabupaten Toba Samosir

0 1 3

Analisis Logam Berat (Pb dan Cd) yang Terakumulasi pada Eceng Gondok (Eichornia Crassipes Solms.) di Sungai Asahan, Kabupaten Toba Samosir

0 2 8

Analisis Logam Berat (Pb dan Cd) yang Terakumulasi pada Eceng Gondok (Eichornia Crassipes Solms.) di Sungai Asahan, Kabupaten Toba Samosir

0 2 4

Analisis Logam Berat (Pb dan Cd) yang Terakumulasi pada Eceng Gondok (Eichornia Crassipes Solms.) di Sungai Asahan, Kabupaten Toba Samosir

1 1 8

LAJU PENURUNAN LOGAM BERAT PLUMBUM (PB) DAN CADMIUM (CD) OLEH EICHORNIA CRASSIPES DAN CYPERUS PAPYRUS (The Diminution Rate Of Heavy Metals, Plumbum And Cadmium By Eichornia Crassipes And Cyperus) | Tosepu | Jurnal Manusia dan Lingkungan 18450 37063 1 PB

0 0 9

PENAMBAHAN JENIS STARTER DALAM MENINGKATKAN KUALITAS KOMPOS DARI ECENG GONDOK (Eichornia crassipes Solms)”

0 0 5