Latar Belakang Prosedur Perizinan Usaha Asuransi Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 1992 Ditinjai Dari Persepektif Hukum Administrasi Negara

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perizinan merupakan perbuatan Hukum Administrasi Negara bersegi satu yang diaplikasikan dalam peraturan berdasarkan persyaratan dan prosedur sebagaimana ketentuan perundang-undangan. Inilah yang kerap kali menjadi persoalan dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari masyarakat biasa sampai pejabat, berkutat dengan perizinan, karena perizinan berkaitan dengan kepentingan yang diingikan oleh masyarakat untuk melakukan aktivitas tertentu dengan mendapat persetujuan atau legalitas dari pejabat negara sebagai alat administrasi didalam pemerintahan suatu negara. Sebagai suatu bentuk kebijakan tentunya izin tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan serta norma norma kehidupan yang ada dimasyarakat baik secara vertikal maupun horizontal. Kebijakan yang berbentuk izin harus mencerminkan suatu kebjakan yang sesuai dengan prikehidupan dan kenyamanan seluruh masyarakat, sehingga tujuan negara dalam konsep negara kesejahteraan welfare state yang termasuk dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 alinea ke- empat, dapat terwujud dan terdapat dalam pembukaan UUD 1945 untuk mewujudkan negara kesejahteraan. Universitas Sumatera Utara Sasaran utama pembangunan jangka panjang sebagaimana tertera dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah adalah terciptanya landasan yang kuat bagi bangsa Indonesia untuk tumbuh dan berkembang atas kekuatannya sendiri menuju masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Mewujudkan kesejahteraan bangsa Indonesia juga merupakan cita-cita luhur bangsa Indonesia yang termuat dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. 4 Tata pergaulan masyarakat khususnya masyarakt modern seperti sekararng ini, membutuhkan suatu instutusi atau lembaga yang bersedia mengambil alih resiko-resiko individu maupun kelompok. Masyarakat modern sampai saat ini, mempunyai kandungan resiko yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan waktu-waktu yang lampau karena kemajuan teknologi di segala bidang. Kemajuan teknologi yang sudah sedemikian rupa mempengaruhi kehidupan manusia, dapat menimbulkan resiko yang semakin luas . 5 Semakin banyak dana yang dihimpun semakin banyak pula manfaat bagi kelangsungan pembangunan. Pemerintah mempunyai kepentingan terhadap Untuk merealisasikan tujuan tersebut, maka pemerintah meningkatkan pembangunan dibidang ekonomi dengan membuka kesempatan kepada masyarakat untuk berinvestasi atau melakukan usaha di Indonesia. Usaha Asuransi salah satu lembaga keuangan untuk wujud investasi yang penting, karena asuransi menghimpun dana dari masyarakat. 4 Republik Indonesia, Undang-Undang Dasar Negara Repubik Indonesia Tahun 1945, Bagian Pembukaan Alinea ke- 4 5 Sri Rejeki Hartono ,Hukum Asuransi dan Perusahaan Asuransi, Jakarta: Sinar Grafika, 1992, hlm 5 Universitas Sumatera Utara penyelenggaraan usaha asuransi di Indonesia. Keberadaan usaha asuransi dalam dunia usaha sudah menjadi kebutuhan vital. Asuransi telah menjadi sarana finansial yang tangguh, karena dalam setiap usaha pembangunan atau usaha yang lainnya bahkan dalam segala aspek kehidupan selalu terkandung resiko kerugian, resiko kehilangan,resiko kerusakan,yang menimbulkan kerugian. Disinilah usaha asuransi dirasakan kemanfaatannya oleh masyarakat pemerintah. Untuk mengurangi atau menghilangkan beban resiko tersebut, masyarakat berupaya mencari jalan kalau pihak yang lain bersedia mengambil alih beban resiko ancaman bahaya dan dia sanggup membayar kontra prestasi yang disebut premi. Dalam dunia bisnis, Perusahaan asuransi selalu siap menerima tawaran dari pihak tertanggung untuk mengambil alih resiko dengan imbalan pembayaran premi. Tertanggung mengadakan asuransi dengan tujuan mengalihkan resiko yang mengancam harta kekayaan atau jiwanya. Dengan membayar sejumlah premi kepada perusahaan asuransi penanggung. Sejak itu pula resiko beralih kepada penanggung. Apabila sampai berakhirnya jangka waktu asuransi tidak terjadi peristiwa yang merugikan penanggung memperoleh keuntungan dari premi yang telah diterimanya dari tertanggung. Berbeda dengan asuransi kerugian, pada asuransi jiwa apabila sampai berakhirnya jangka waktu asuransi tidak terjadi peristiwa kematian atau kecelakaan yang menimpa dari tertanggung maka tertanggung akan memperoleh pengembalian sejumlah uang dari penanggung sesuai dengan isi perjanjian asuransi.Dengan demikian premi yang dibayar oleh tertanggung itu seolah-olah Universitas Sumatera Utara sebagai tabungan pada penanggung. Timbulnya perbedaan dengan asuransi kerugian karena pembayaran premi pada asuransi jiwa dilakukan secara berkala biasanya secara bulanan. Dalam jangka waktu yang cukup lama premi yang disetor kepada penanggung dapat berfungsi sebagai modal usaha dengan mana tertanggung diberi hak untuk menikmati hasilnya setelah jangka waktu asuransi berakhir tanpa terjadi evenement. Sehubungan dengan luasnya cakupan usaha asuransi yang berhubungan dengan masyarakat, maka peran pemerintah sangat diharapkan dalam menjamin iklim perasuransian yang sehat. Perusahaan asuransi yang sehat diperlukan dalam menciptakan ketenangan masyarakat selaku pengguna jasa atau konsumen asuransi. Masyarakat akan terhindar dari resiko-resiko buruk menjadi pengguna jasa asuransi. Misalnya gagal klaim, premi yang dibayarkan dibawa lari oleh perusahaan asuransi dan lain-lain. Hal ini sudah menjadi tugas pemerintah untuk menciptakan instrumen atau sarana dan mekanisme pengendalian terhadap perusahaan asuransi. Peran pemerintah yang demikian bukan termasuk bentuk intervensi pemerintah terhadap urusan perusahaan asuransi namun semata-mata memang sudah menjadi tugas pemerintah untuk menciptakan ketertiban masyarakat. Salah satu upaya untuk menjamin kelangsungan usaha asuransi, adalah melalui pengundangan. Undang-undang nomor 2 tahun 1992 tentang usaha perasuransian. Dalam undang-undang tersebut beberapa instrumen digunakan oleh pemerintah untuk mengendalikan perusahaan asuransi. Di antaranyanya adalah instrumen Universitas Sumatera Utara perizinan yang harus dimiliki oleh setiap usaha asuransi. Perizinan ini menjadi penting karena dengan adanya izin maka dapat dibedakan mana perusahaan asuransi yang legal dan mana yang ilegal. Perusahaan asuransi yang ilegal berarti perusahaan yang tidak memiliki izin usaha dari menteri keuangan. Sehingga masyarakat pengguna jasa pemerintah. Hal ini dikarenakan izin tersebut diberikan setelah melalui penelitian yang seksama dari pemerintah, yang berkaitan dengan syarat-syarat administratif maupun teknis dari suatu perusahaan asuransi. Oleh karenanya izin ini sangat penting sebagai awal dimulainya sebuah perusahaan asuransi. Selain perizinan maka pemerintah juga melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan usaha asuransi. Pengawasan ini ditujukan untuk menciptakan perusahaan asuransi yang sehat secara finansial dengan kondisi keuanagan yang sehat, maka perusahaan tersebut dapat memberikan layanan yang baik dan memuaskan bagi masyarakat pengguna jasa usaha asuransi. Selanjutnya pemerintah berdasarkan undang–undang perasuransian juga mempunyai kewenangan untuk menerapkan sanksi bagi perusahaan asuransi yang melanggar hukum. Kewenangan ini sangat penting bagi proses penegakan hukum di Indonesia. Dengan demikian hukum yang telah dibuat akan memiliki kewibawaan karena telah diletakkan dengan serius oleh aparat penegak hukum. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dalam skripsi ini yang berjudul “Prosedur Perizinan Usaha Asuransi menurut Peraturan Pemerintah No 73 Tahun 1992 Ditinjau Dari Persepektif Hukum Administrasi Negara”. Universitas Sumatera Utara

B. Perumusan Masalah