Upaya Pengendalian Kegiatan Proses Pelayanan

Apabila pemohon kemudian diberikan izin maka didalamnya terkandung makna bahwa kegiatan itu telah teruji sehingga baik, aman, sebagainya. Izin juga dapat dikatakan melindungi kepentingan pemerintah karena dalam izin sering kali ada beberapa klausul yang memungkinkan pemerintah mengambil tindakan apabila izin itu dilanggar. Dalam hal-hal tertentu, izin juga mempunyai manfaat bagi perlindungan kepentingan masyarakat sebagai pihak ketiga. Dalam hal ini, mekanisme perizinan digunakan juga untuk memungkinkan masyarakat berperan serta dalam pengambilan keputusan dan sekaligus menjadi perlindungan hukum preventif bagi masyarakat tersebut. Oleh karena itu, memang sudah sewajarnya pemohon izin benar-benar memenuhi prosedur dengan meminta tanda tangan tetangga. Sebagai sebuah keputusan yang dikeluarkan oleh pemerintah dan dijadikan sebagai dasar untuk melakukan kegiatan, izin dapat digunakan sebagai alat bukti bahwa yang bersangkutan telah mendapatkan perolehan dari pemerintah. Artinya, kalau menyangkut suatu kegiatan tertentu akan dapat dilihat siapa yang diizinkan, sejak kapan, untuk berapa lama dilakukan di mana dan berhak untuk melakukan kegiatan yang sama maka dapat ditunjukkan adanya izin itu. 47 Pelayanan merupakan suatu proses, oleh karena itu objek utama manajemen pelayanan ialah proses itu sendiri. Dengan demikian, manajemen

B. Upaya Pengendalian Kegiatan Proses Pelayanan

47 H. Amin Ibrahim, Teori dan Konsep Pelayanan Publik Serta implementasinya, Bandung : Mandar Maju, 2008, hlm. 57-60 Universitas Sumatera Utara pelayanan adalah manajemen proses, yaitu manajemen yang mengatur dan mengendalikan proses layanan, agar mekanisme kegiatan pelayanan dapat berjalan tertib, lancar, tepat mengenai sasaran dan memuaskan bagi pihak yang harus dilayani, tepat mengenai sasaran dan memuaskan bagi pihak yang harus dilayani. Kriteria terakhir inilah yang menjadi ukuran bagi keberhasilan fungsi layanan. Setiap proses mempunyai 4 empat unsur yaitu : 1. Tugas layanan 2. Prosedur layanan 3. Kegiatan layanan 4. Pelaksana layanan Unsur-unsur tersebut tidak dipisahkan satu dengan yang lain, karena keempatnya akan membentuk proses kegiatan activity. Pelaksanaan layanan dapat dibedakan menjadi 2 dua badaninstansi yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan fungsi layanan dan perilaku layanan. Aktivitas mengendalikan pelaksanaan tugas pekerjaan harus selalu dilakukan sejak permulaan sampai berakhirnya tugaspekerjaan itu pada tahap-tahap tertentu. Meskipun aktivitas mengendalikan ini ditujukan pada kegiatan proses, namun karena yang menjalankan kegiatanproses itu pada dasarnya manusia maka kegiatan pengendalian pada dasarnya mengendalikan manusia. 48 48 H.A.S. Moenir, Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia, Cetakan Keenam Jakarta : Bumi Aksara, 2002, hlm. 186 Universitas Sumatera Utara Agar manusia dapat dikendalikan ke arah tujuan bersama organisasi oleh manajemen maka syarat utama mereka harus dewasa dalam pekerjaan. Kedewasaan maturity sendiri menurut Cribbin yaitu sebagai berikut : 1. Kedewasaan terhadap pekerjaan Kedewasaan terhadap pekerjaan ditandai dengan adanya kemampuan melaksanakan tugas pekerjaan secara mandiri, rasa tanggung jawab, bermotivasi pada hasil karya dan kesediaan bertanggung jawab 2.Kedewasaan menurut kejiwaan Kedewasaan menurut kejiwaan ditandai oleh adanya rasa harga diri, percaya diri, dan kehormatan diri. Dale Yorder, dalam lingkungan kerja kedua jenis kejiwaan itu perlu terutama kedewasaan terhadap pekerjaan itu sendiri. Hal ini menjadi salah satu tugas manajer pada bawahaan masing-masing untuk mendidik mereka sedemikian agar menjadi dewasa. Yorder mengatakan bahwa manajemen thus faces education responsibilies ot all levels in organization, yang berarti tanggung jawab manajemen terhadap pendidikan dalam istilah pendidikan ini termasuk latihan ini memang berat memerlukan waktu dan kesabaran. 49 pengendalian proses kegiatan menggunakan alat-alat ukur sebagai hasil dari pengawasan. Pengendalian agak berbeda dengan pengawasan, meskipun keduanya masuk dalam jaringan kegiatan manajemen. Perbedaan itu terletak pada unsur tanggung jawab. Menurut Odiorne, Controls tell what has happened or is happening. They don’t mak things happen by themselves. Ini berarti 49 Cribbin dalam James J. Leadership, Strategies for Organizational Effectiviness, New York : Amacom, ama Inc, 1981, hlm 23 Universitas Sumatera Utara Di bidang penyelenggaraan pelayanan, manajemen perlu dan harus diperoleh gambaran yang benar mengenai pelaksanaan pelayanan, tidak hanya melalui laporan formal, tetapi juga melalui pengamatan langsung di lapangan untuk mendapatkan informasi dari pihak-pihak yang memperoleh pelayanan dengan tidak segan-segan turun kebawah tanpa segala formalitas, atau dikenal dengan istilah Sidak inspeksi mendadak. Manajemen hendaknya aktif mencari informasi mengenai pelaksanaan pelayanan oleh orang-orang yang dibawah tanggung jawab, agar dapat diadakan perbaikan seperlunya. Dalam hubungan ini penanganan keluhan masyarakat merupakan informasi yang berharga sebagai bahan masukan untuk perbaikan. Sistem pengendalian oleh manajemen yang efektif memungkinkan tugaspekarjaan berjalan lancer dan menghasilkan sesuatu yang memenuhi persyaratan kualitas dan kuantitas. Pengendalian harus selalu dilakukan karena adanya kecenderungan manusia berbuat kesalahan tanpa unsur kesengajaan, disamping ada juga disertai pelanggaran dan penyimpangan. Motif pelanggaran atau penyimpangan tugaspekerjaan memang pada mulanya timbul karena faktor pendapatan yang sama sekali tidak memenuhi standar kebutuhan hidup layak melainkan berkembang ke arah kebiasaan seakan-akan telah membudaya. Pelanggaran dan atau penyimpangan seringkali terjadi di bidang kegiatan administrasi dan penyelenggaraan pelayanan, yang sebahagian besar kegiatan tersebut masih dilakukan melalui keterampilan langsung tenaga manusia, belum merata digantikan peranannya oleh peralatan canggih. Pelanggaran atau Universitas Sumatera Utara penyimpangan yang terjadi di bidang administrasi dan fisik teknis pelayanan sulit sekali diketahui dalam waktu singkat. Agar manajemen dapat mengendalikan kegiatan atau pekerjaan diciptakan berbagai peralatan yang berlaku sebagai sistem, dengan fungsi tidak hanya memantau secara tetap terhadap proses pekerjaan, tetapi juga sebagai fungsi alternatif, misalnya penggunaan peralatan elektronik canggih seperti komputer, peralatan control electronic, closed circuit television dan sebagainya. Dalam kegiatan pengendalian di bidang admistrasi dan pelayanan dikembangkan petunjuk melaksanakan pekerjaan . Keputusan yang dikeluarkan oleh pemerintah sering kali dapat dibedakan dari sisi wujudnya menjadi dua hal, yaitu keputusan lisan dan keputusan tertulis. Keputusan lisan dapat dikeluarkan oleh pemerintah terhadap hal yang bersifat mendesak atau segera harus diambil. Izin sebagai keputusan yang dikeluarkan oleh pemerintah, pada umumnya dibuat secara tertulis melalui serangkaian proses dalam jangka waktu tertentu. Sekalipun masa berlakunya tidak lama, seperti halnya izin usaha asuransi untuk dapat diterbitkannya sebuah izin perlu proses dan prosedur tertentu yang kadang kala tidak singkat. Ruang merupakan sumber daya alam yang harus dikelola bagi sebesar-besar kemakmuran rakyat sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 33 ayat 3 UUD 1945 yang menegaskan bahwa “Bumi dan air serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan digunakan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.” Dalam konteks ini ruang harus dilindungi dan dikelola secara Universitas Sumatera Utara terkoordinasi, terpadu, dan berkelanjutan, untuk itu diperlukan suatu penataan ruang. Ruan mengandung pengertian sebagai “wadah yang meliputi ruang daratan, ruang lautan dan ruang udara sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan mahluk lainnya hidup dan melakukan kegiatan serta memelihara kelangsungan hidupnya”.Ruang itu terbatas dan jumlahnya relatif tetap, sedangkan aktivitas manusia dan pesatnya perkembangan penduduk memerlukan ketersediaan ruang untuk beraktivitas senantiasa berkembang setiap hari.Untuk itu ruang yang sifatnya terbatas perlu ditata agar dapat dimanfaatkan secara efektif dan efesien. 50 Perencanaan tata ruang merupakan kegiatan merumuskan dan menetapkan manfaat ruang dan kaitannya atau hubungan antara berbagai manfaat ruang, berdasarkan kegiatan-kegiatan yang perlu dan dapat dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan manusia di masa yang akan datang. Tata ruang memiliki arti susunan ruang yang teratur, dalam kata teratur terkandung terkandung pengertian serasi dan sederhana sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan. Karena itu pada tata ruang yang ditata adalah tempat berbagai kegiatan serta sarana dan prasarananya.Suatu tata ruang yang baik dapat dihasilkan dari kegiatan menata ruang yang baik disebut penataan ruang. Dalam pengertian ini, penataan ruang terdiri dari tiga kegiatan utama, yaitu perencanaan tata ruang, perwujudan tata ruang, dan pengendalian tata ruang. 51 50 Op.Cit, Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 3 51 Hans Kelsen, General Theory of Norms, Terjemahanoleh Michael Hartney, Oxford University Press, New York, 1991, hal 123 Selanjutnya yang dimaksud perwujudan tata ruang adalah kegiatan di lapangan untuk menetapkan Universitas Sumatera Utara bagian-bagian ruang yang diperlukan untuk berbagai kegiatan sesuai dengan rencana tata ruang. Sedangkan pengendalian pemanfaatan ruang adalah setiap kegiatan yang ditujukan untuk menjaga agar kegiatan pemanfaatan ruang, dengan atau tanpa bangunan dilaksanakan sesuai dengan tata ruang, dengan kata lain pengendalian pemanfaatan ruang merupakan upaya untuk megarahkan pemanfaatan ruang agar tetap sesuai dengan rencana tata ruang yang telah ditetapkan. 52 Upaya ini dapat terwujud apabila terdapat konsistensi dari sikap Pemerintah Daerah bahwa keberadaannya adalah semata-mata mewakili kepentingan masyarakat di daerahnya, otonomi adalah diberikan kepada masyarakat. Sehingga keberadannya harus memberikan pelayanan yang berkualitas untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang memiliki otonomi tersebut. Perangkat birokrasi yang ada baru dapat memberikan pelayanan publik Salah satu instrumen pengendalian pemanfaatan ruang yang popular adalah perizinan. Instrumen perizinan mengendalikan setiap kegiatan pemanfaatan ruang agar sesuai dengan rencana tata ruang yang telah ditetapkan. Dengan demikian untuk mengetahui apakah pemanfaatan ruang telah sesuai dengan peruntukannya dapat dilihat dari peraturan perundang-undangan di bidang penataan ruang. Upaya peningkatan kualitas pelayanan publik oleh Pemerintah Daerah dalam hal ini dapat dilakukan dengan berbagai strategi, diantaranya : perluasan institusional dan mekanisme pasar, penerapan manejemen publik modern, dan perluasan makna demokrasi. 52 Ibid Universitas Sumatera Utara yang berkualitas apabila kinerjanya selalu didasarkan pada nilai-nilai etikapelayanan publik. Kualitas pelayanan publik secara umum ditentukan oleh beberapa aspek, yaitu : sistem, kelembagaan, sumber daya manusia, dan keuangan. Dalam hal ini pemerintah harus benar-benar memenuhi keempat aspek tersebut, karena dengan begitu, masyarakat akan ikut berpartisipasi dalam penyelenggaraan pelayanan publik. 53 53 Ibid

C. Pengawasan Usaha Asuransi Oleh Pemerinntah