sesuai standar dengan menggunakan pendekatan MTBS karena responden merasa terlalu lama dengan metode MTBS. Penjelasan diatas tidak sesuai dengan tujuan
dari pelayanan kesehatan anak balita dimana lima tahun pertama masa kehidupan, pertumbuhan mental dan intelektual berkembang pesat. Masa ini merupakan masa
keemasan dimana terbentuk dasar-dasar kemampuan keindraan, berfikir, berbicara serta pertumbuhan mental intelektual. Upaya deteksi dini pada anak balita sangat
penting agar dapat dikoreksi sedini mungkin atau mencegah gangguan ke arah yang lebih berat Kemenkes 2010.
5.2 Hubungan Beban Kerja dengan Kinerja Bidan desa
Beban kerja adalah konsep penggunaan energi pokok dan energi cadangan yang tersedia, suatu tugas dipandang berat apabila energi pokok telah habis terpakai
dan masih harus menggunakan energi cadangan untuk menyelesaikan tugas lain. Semakin banyak tugas yang harus dikerjakan oleh seseorang semakin berat beban
kerja yang disandangnya dan semakin tidak optimal hasil yang didapatkan Gibson dkk 1996.
Secara statistik terdapat hubungan antara beban kerja dengan kinerja bidan desa dalam pelayanan KIA, dimana dari hasil uji chi square diperoleh nilai yang
signifikan yaitu 0,040, yang menunjukkan bahwa kinerja bidan desa dalam pelayanan KIA di wilayah puskesmas akan semakin kurang baik apabila beban
kerjanya juga semakin tinggi, sebaliknya kinerja bidan desa dalam pelayanan KIA di wilayah puskesmas akan semakin baik apabila beban kerjanya juga semakin
rendah.
Universitas Sumatera Utara
Pengukuran beban kerja dilakukan kepada bidan desa yang melaksanakan pelayanan KIA di wilayah kerja puskesmas Buhit. Berdasarkan pengukuran beban
kerja terdapat 22 59,5 responden memiliki beban kerja sesuai dan 15 40,5 responden memiliki beban kerja tidak sesuai.
Dari 22 responden yang mempunyai beban kerja sesuai dapat dilihat dari jawaban responden yang menyatakan perbandingan jumlah bidan dengan kunjungan pasien
masih sesuai, tidak terdapat tugas lain selain tugas pokok dan kalaupun ada tugas tambahan di luar tugas pokok masih sesuai, mampu melakukan semua pelayanan
KIA tanpa bantuan orang lain serta tidak jenuh menunggu proses persalinan yang lama.
Dari 15 responden yang mempunyai beban kerja tidak sesuai dapat dilihat dari jawaban responden yang menyatakan perbandingan jumlah bidan dengan
jumlah kunjungan pasien tidak sesuai dan terdapat tugas lain selain tugas pokok. Sesuai dengan tugas pokok Bidan desa dalam panduan bidan di tingkat desa
menurut Depkes 1989 yaitu melakukan tugas pokok dan fungsi puskesmas di desa yang menjadi wilayah kerjanya, serta menggerakkan dan membina
masyarakat desa agar tumbuh kesadarannya untuk dapat berperilaku hidup dan sehat. Namun dalam implementasinya rata-rata untuk jumlah kunjungan pasien
dan tugas yang ada masih sesuai. Hal ini menunjukkan bahwa bidan desa yang ada di lapangan belum sepenuhnya memahami tugas-tugasnya sebagai tenaga
kesehatan yang ditempatkan di desa. Menurut Munandar 2001 beban kerja terlalu sedikit kuantitatif yang
dapat memengaruhi kesejahteraan psikologis seseorang pada pekerjaan yang
Universitas Sumatera Utara
sederhana, dimana banyak terjadi pengulangan gerak akan timbul rasa bosan dan rasa monoton. Oleh karena itu kegiatan yang sama dilakukan setiap hari dapat
menimbulkan kebosanan bagi bidan desa yang akan memengaruhi hasil kerjanya. Tidak mampu melakukan semua pelayanan KIA tanpa bantuan orang lain karena
setiap bidan memiliki pengetahuan, pengalaman dan kemampuan yang berbeda- beda sehingga ketika satu bidan tidak mampu melakukan pertolongan persalinan
seorang diri biasanya dibantu bidan dari desa yang lain sehingga mereka bersama- sama melakukan tugasnya. Dan jenuh menunggu proses persalinan karena
menyita waktu yang lama, ada kalanya proses persalinan berjalan lama oleh karena beberapa faktor seperti rasa mulas ibu yang tidak kuat untuk mendorong
bayi untuk dilahirkan, janin yang terlalu besar, dan posisi janin yang tidak tepat sementara ibu hamil menginginkan persalinan normal.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Julita 2014 tentang pengaruh beban kerja terhadap kinerja petugas KIA puskesmas di kecamatan
Siantar kabupaten Simalungun Hasil uji variat menunjukkan bahwa variabel beban kerja memiliki hubungan dengan kinerja petugas KIA Puskesmas di
Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun dengan nilai p = 0,044.
5.3 Hubungan Komitmen Kerja dengan Kinerja Bidan desa