Latar Belakang Studi Kelayakan Pengolahan Kerupuk Mangrove, Kasus : Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, yang memiliki 17.508 pulau dengan panjang garis pantai kurang lebih 81.000 km, memiliki potensi sumber daya pesisir dan lautan yang sangat besar Bengen, 2002. Sumberdaya alam yang terdapat di wilayah pesisir dan lautan terdiri dari dari sumberdaya yang dapat pulih renewable resources seperti perikanan, hutan mangrove, dan terumbu karang. Dan sumberdaya yang tidak dapat pulih non- renewable resources seperti minyak bumi dan gas mineral serta jasa-jasa lingkungan Dahuri dkk, 2001. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki hutan mangrove terluas di dunia. Hutan mangrove di dunia mencapai luas sekitar 166.530.000 ha yang tersebar di Asia 7.441.000 ha, Afrika 3.258.000 ha dan Amerika 5.831.000 ha FAO 1994, sedangkan di Indonesia dilaporkan kurang lebih seluas 3.812.000 ha Ditjen INTAG 1994. Sedangkan Menurut Badan Pusat Statistik tahun 2013 Sumatera Utara memiliki luas hutan mangrove berkisar 50.396,793 ha. Hutan mangrove berfungsi menjaga pelestarian pantai, tempat berkembangnya biota laut dan juga dapat mencegah terjadinya abrasi air laut ke daratan. Selain menjaga pelestarian alam, hutan mangrove ternyata juga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dengan mengangkat nilai ekonomi dari tanaman tersebut. Ada berbagai olahan mangrove yang sangat Universitas Sumatera Utara berguna untuk masyarakat. Olahan mangrove bisa dibuat menjadi berbagai jenis bentuk mulai dari makanan, obat, dan kain. Di tengah persaingan yang semakin padat di era globalisasi sekarang ini, membuat orang berfikir bagaimana cara bertahan dan memenuhi kebutuhan hidupnya dengan usaha yang mampu menopang segala kebutuhan tersebut. Kurangnya lapangan pekerjaan serta pesatnya perkembangan penduduk usia kerja, membuat banyak orang kembali berfikir menjalankan usaha yang menguntungkan di tengah-tengah kerasnya persaingan kerja atau bisnis di era globalisasi sekarang ini. Dengan tetap memakai prinsip ekonomi yakni membuka usaha dengan modal tertentu dengan tujuan menghasilkan keuntungan yang semaksimal mungkin. Wirausaha merupakan salah satu bentuk implementasi dalam memenuhi kesejahteraan. Menguntungkan dari segi ekonomi, selain itu juga menguntungkan bagi masyarakat luas yang berperan sebagai pemenuh kebutuhan baik secara langsung maupun tidak. Peluang bisnis kerupuk mangrove semakin banyak yang melirik, termasuk istri-istri nelayan di Desa Sei Nagalawan, Dusun III, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai. Sebelumnya mangrove yang tumbuh di kawasan tempat tinggalnya hanya sebagai tumbuhan biasa saja dimana berfungsi sebagai penahan abrasi. Tetapi setelah adanya pelatihan dan melakukan uji coba beberapa kali, ternyata mangrove mampu menambahkan penghasilannya yang tadinya hanya sebagai ibu rumah tangga. Universitas Sumatera Utara Meski setiap pekan rutin berproduksi namun kerupuk mangrove ini mempunyai kendala di bagian pemasarannya karena masih belum memiliki pasar yang baik untuk memasarkan kerupuk mangrove serta lokasi yang jarang dikunjungi oleh wisatawan menjadikan produk mereka kurang dikenal. Sehingga kerupuk mangrove tersebut hanya dijual di Desa Sei Nagawalan dan di toko yang mereka miliki di kota Perbaungan. Namun terkadang ada yang memesan melalui telepon. Perintis usaha kerupuk mangrove ini mempunyai harapan kedepannya untuk mengembangkan usaha tersebut sehingga diperlukan studi kelayakan pengolahan kerupuk mangrove. Dalam kasus ini, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian guna menelusuri permasalahannya dan sekaligus menganalisa “Studi Kelayakan Pengolahan Kerupuk Mangrove”.

1.2 Identifikasi Masalah

Dokumen yang terkait

Ekowisata Mangrove (Studi Etnografi Tentang Pengelolaan Ekowisata Mangrove Berbasis Masyarakat Di Kampoeng Nipah, Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Serdang Bedagai)

20 256 138

Kajian Strategi Pengembangan Ekowisata Mangrove di Pesisir Sei Nagalawan Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara

16 108 104

Studi Ekologi dan Pengaruh Aktivitas Masyarakat Terhadap Ekosistem Mangrove di Kampung Nipah Desa Sei Nagalawan Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai

0 0 16

Studi Ekologi dan Pengaruh Aktivitas Masyarakat Terhadap Ekosistem Mangrove di Kampung Nipah Desa Sei Nagalawan Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai

0 0 2

Studi Ekologi dan Pengaruh Aktivitas Masyarakat Terhadap Ekosistem Mangrove di Kampung Nipah Desa Sei Nagalawan Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai

0 0 4

Kajian Strategi Pengembangan Ekowisata Mangrove di Pesisir Sei Nagalawan Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara

0 1 16

Kajian Strategi Pengembangan Ekowisata Mangrove di Pesisir Sei Nagalawan Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara

0 1 13

KAJIAN STRATEGI PENGEMBANGAN EKOWISATA MANGROVE DI PESISIR SEI NAGALAWAN KECAMATAN PERBAUNGAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI SUMATERA UTARA

1 11 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN - Studi Kelayakan Pengolahan Kerupuk Mangrove, Kasus : Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai

0 3 25

MANGROVE Kasus: Desa Sei Nagalawan Dusun III Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai SKRIPSI

0 1 12