Kelayakan artinya menentukan apakah usaha yang akan dijalankan akan memberikan manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan biaya yang akan
dikeluarkan. Dengan kata lain, kelayakan dapat diartikan bahwa usaha yang dijalankan akan memberikan keuntungan finansial dan nonfinansial sesuai dengan
tujuan mereka yang diinginkan. Layak disini diartikan juga akan memberikan keuntungan tidak hanya bagi perusahaan yang menjalankannya, tetapi juga bagi
investor, kreditor, pemerintah dan masyarakat luas Kasmir dan Jakfar, 2007. Menurut Nitiseminto dan Burhan, 2000 Studi kelayakan feabisility
study diartikan sebagai suatu metode penjajahan dari suatu gagasan usaha tentang
suatu kemungkinan layak atau tidaknya gagasan usaha tersebut dilaksanakan. Hal ini perlu dilakukan karena seorang pengusaha yang langsung rnendirikan suatu
perusahaan tanpa melakukan studi kelayakan sehingga mungkin akan memahami kegagalan dengan kerugian yang sangat besar.
2.2.2 Tujuan Studi Kelayakan
Tujuan dalam melakukan studi kelayakan usaha adalah untuk menghindari keterlanjuran penanaman modal cukup besar untuk kegiatan yang ternyata tidak
menguntungkan. Karena usaha investasi pada umumnya memerlukan dana yang cukup besar dan mempengaruhi perusahaan dalam jangka panjang.
Menurut Kasmir Jakfar, 2007 Secara umum tujuan adanya studi kelayakan agar usaha atau proyek yang dijalankan tidak akan sia-sia atau dengan
kata lain tidak membuang uang, tenaga, atau pikiran secara percuma serta tidak akan menimbulkan masalah yang tidak perlu di masa yang akan datang. Bahkan
dengan adanya usaha atau proyek akan memberikan berbagai keuntungan serta
Universitas Sumatera Utara
manfaat kepada berbagai pihak. Paling tidak ada lima tujuan dilakukan studi kelayakan sebelum suatu usaha atau proyek dilaksanakan, yaitu :
1. Menghindari risiko kerugian
Untuk mengatasi risiko kerugian di masa yang akan datang, karena di masa yang akan datang ada semacam kondisi ketidakpastian. Kondisi ini
ada yang dapat diramalkan akan terjadi atau memang dengan sendirinya terjadi tanpa dapat diramalkan. Dalam hal ini fungsi studi kelayakan
adalah untuk meminimalkan risiko yang tidak kita inginkan, baik risiko yang dapat kita kendalikan maupun yang tidak dapat dikendalikan.
2. Memudahkan perencanaan
Jika kita sudah dapat meramalkan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang, maka akan mempermudah kita dalam melakukan perencanaan dan
hal-hal apa saja yang perlu direncanakan . Yang jelas dalam perencanaan sudah terdapat jadwal pengembangan usaha, mulai dari usaha
dikembangkan sampai waktu tertentu. 3.
Memudahkan pelaksanaan pekerjaan Dengan adanya berbagai rencana yang sudah disusun akan sangat
memudahkan pelaksanaan bisnis. Para pelaksana yang mengerjakan bisnis tersebut telah memiliki pedoman yang harus dikerjakan. Kemudian
pengerjaan usaha dapat dilaksanakan secara sistematis, sehingga tepat sasaran dan sesuai dengan rencana yang sudah disusun. Rencana yang
sudah disusun dijadikan acuan dalam mengerjakan setiap tahap yang sudah direncanakan.
Universitas Sumatera Utara
4. Memudahkan Pengawasan
Dengan telah dilaksanakan suatu usaha atau proyek sesuai dengan rencana yang disusun, maka akan memudahkan perusahaan untuk melakukan
pengawasan terhadap jalannya usaha. Pengawasan ini perlu dilakukan agar pelaksanaan usaha tidak melenceng dari rencana yang telah disusun.
Pelaksanaan pekerjaan bisa sungguh-sungguh melakukan pekerjaannya karena merasa ada yang mengawasi, sehingga pelaksanaan pekerjaan tidak
terhambat oleh hal-hal yang tidak perlu. 5.
Memudahkan Pengendalian Jika dalam pelaksanaan pekerjaan telah dilakukan pengawasan, maka
apabila terjadi suatu penyimpangan akan mudah terdeteksi, sehingga akan bisa dilakukan pengendalian atas penyimpangan tersebut. Tujuan
pengendalian adalah untuk mengembalikan pelaksanaan pekerjaan yang melenceng ke rel yang sesungguhnya, sehingga pada akhirnya tujuan akan
tercapai. Studi kelayakan ini akan memakan biaya, tetapi biaya tersebut relatif kecil
dibandingkan dengan risiko kegagalan suatu usaha yang menyangkut investasi dalam jumlah besar. Banyaknya sebab yang mengakibatkan suatu usaha ternyata
menjadi tidak menguntukan gagal antara lain adalah : 1 kesalahan perencanaan, 2 kesalahan dalam penaksirkan pasar yang tersedia, 3 kesalahan
dalam memperkirakan teknologi yang tepat pakai, 4 kesalahan dalam memperkirakan kontinyuitas bahan baku, dan kesalahan dalam memperkirakan
kebutuhan tenaga kerja dengan tersedianya tenaga kerja yang ada, serta 5
Universitas Sumatera Utara
pelaksanaan usaha yang tidak terkendalikan, sehingga biaya pembangunan usaha menjadi membengkak serta penyelesaian usaha menjadi tertunda.
Dalam teori, tujuan dari pengambilan keputusan untuk melakukan investasi adalah untuk memaksimumkan tingkat keuntungan dari pemilik modal
itu sendiri. Namun tujuan tersebut apabila dipandang dari aspek yang lebih luas mungkin menjadi tidak begitu dipegang teguh lagi. Jika usaha akan dinilai dari
perspektif yang lebih luas, maka tujuannya adalah memaksimumkan net present value dari semua social and benefit.
2.2.3 Lembaga-Lembaga Yang Memerlukan Studi Kelayakan Usaha