BANK INDONESIA
Penjelasan atas Laporan Keuangan Per 31 Desember 2001
30 adanya tambahan modal yang berasal dari Cadangan Tujuan sehubungan dengan pembagian
laba tahun buku 31 dan 32, berdasarkan Undang-undang No. 13 Tahun 1968 tentang Bank Sentral.
24. Cadangan Umum dan Cadangan Tujuan
Sesuai pasal 62 Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, yang telah diatur lebih lanjut dalam Peraturan Dewan Gubernur Bank Indonesia No.
220PDG2000 tanggal 7 November 2000 dan Surat Edaran No. 247INTERN tanggal 17 November 2000 tentang Tatacara Pembagian Surplus Bank Indonesia, maka surplus Bank
Indonesia per 31 Desember 2000 telah dibagi pada tanggal 23 Juli 2001 menjadi sebagai berikut: 1 30 untuk Cadangan Tujuan yaitu sebesar Rp772.484 juta
2 Sisanya sebesar Rp1.802.463 juta dipupuk sebagai Cadangan Umum. Posisi Modal sebesar Rp2.948.029 juta, Cadangan Umum sebesar Rp8.233.006 juta, serta Hasil
Revaluasi Aktiva Tetap sebesar Rp4.871.249 juta baru mencapai 4,54 dari seluruh kewajiban
moneter.
25. Hasil Revaluasi Aktiva Tetap
Penilaian kembali aktiva tetap tanah, bangunan, mesin, perabot dan peralatan menghasilkan hasil revaluasi aktiva tetap sebesar Rp4.871.249 juta per 31 Desember 2001.
26. Hasil Revaluasi Kurs dan Surat-surat Berharga
Hasil Revaluasi Kurs dan Surat-surat Berharga SSB per tanggal 31 Desember 2001 adalah Rp50.204.504 juta dan per 31 Desember 2000 adalah sebesar Rp79.950.773 juta yang terdiri
atas: 31 Desember 2001
31 Desember 2000 Rp juta
Rp juta - Selisih kurs valuta asing
59.342.524 81.427.618
- Revaluasi harga emas 7.026.311
8.384.150 - Selisih kurs Uang Kertas Asing
12.171 473.800
- Revaluasi rekening giro IMF 17.147.875
11.755.531 - Revaluasi SSB available for sale
971.373 1.420.736
50.204.504 79.950.773
BANK INDONESIA
Penjelasan atas Laporan Keuangan Per 31 Desember 2001
31
27. Penerimaan dari Pengelolaan Devisa
Selain dari hasil pengelolaan cadangan devisa, dalam penerimaan dari pengelolaan devisa sebesar Rp55.040.311 juta terdapat pendapatan yang berasal dari pendapatan selisih kurs sebesar
Rp39.861.993 juta. Pendapatan selisih kurs berasal dari selisih hasil penjualan valuta asing Rupiah value dengan harga perolehan valuta asing berdasarkan harga pokok rata-rata Rupiah
cost.
28. Penerimaan Kredit Pembiayaan
Penerimaan sebesar Rp8.418.481 juta termasuk penerimaan berdasarkan perhitungan bunga kredit Surat Utang Pemerintah sebesar Rp7.669.826 juta.
29. Beban Perumusan Pelaksanaan Kebijakan Moneter
Beban sebesar Rp15.407.479 juta termasuk pengeluaran untuk diskonto Sertifikat Bank Indonesia sebesar Rp14.393.862 juta.
30. Beban Pengelolaan Devisa
Beban sebesar Rp5.667.945 juta termasuk untuk biaya bunga pinjaman luar negeri sebesar Rp5.464.030 juta.
31. Beban Penambahan Penyisihan Aktiva Produktif
Beban sebesar Rp22.068.133 juta merupakan beban tambahan penyisihan terhadap taksiran kerugian aktiva akibat tidak tertagihnya kredit.
32. Beban Umum, Administrasi dan Lainnya