Pinjaman dari Pemerintah Penjelasan Pos-Pos Neraca dan Laporan Surplus Defisit

BANK INDONESIA Penjelasan atas Laporan Keuangan Per 31 Desember 2001 27 Kisaran tingkat diskonto setahun: Sertifikat Bank Indonesia 1 bulan 14,73 - 17,69 11,64 - 14,53 3 bulan 14,79 - 17,63 11,41 - 14,31 Tingkat bunga dalam rangka Intervensi Rupiah 1 hari 10,875-15,125 9,75 - 10,875 2 – 6 hari 11,125-15,375 10,25 - 1,125 7 hari 11,625-15,875 10,5 - 11,625 b. Sertifikat Wadiah Bank Indonesia SWBI 31 Desember 2001 31 Desember 2000 Rp juta Rp juta Sertifikat Wadiah Bank Indonesia : Nilai nominal 281.250 290.500 Sertifikat Wadiah Bank Indonesia menurut jangka waktu : 1 minggu 5 hari kerja 242.000 29.000 2 minggu 10 hari kerja 39.250 261.500 1 bulan 20 hari kerja - - 281.250 290.500 Kisaran tingkat bonus penitipan SWBI berdasarkan : - Pasar Uang Antar Bank Syariah 11,08 - 12,43 6,28 - 7,88 - Deposito IMA 8,650 - 10,799 4,624 - 8,533

20. Pinjaman dari Pemerintah

Pinjaman dari Pemerintah terdiri dari: 31 Desember 2001 31 Desember 2000 Rp juta Rp juta - Dalam Rupiah 28.797.632 25.371.186 a. Surat Utang Bank Indonesia 28.447.625 25.030.492 b. Dalam Rupiah lainnya 350.007 340.694 - Dalam valuta asing 2.679.045 2.721.585 a. Pinjaman obligasi 2.404.857 2.583.107 Diskonto obligasi yg blm diamortisasi 22.194 24.943 b. Bunga PKM ymh dibayar 1.020 197 c. Penerusan Pinjaman ADB 295.362 163.224 31.476.677 28.092.771 a. Surat Utang Bank Indonesia SUBI No. S-2001BIDKI2000 Dalam rangka penyelesaian BLBI senilai Rp144,5 triliun pada tanggal 5 Desember 2000 Bank Indonesia menerbitkan Surat Utang Bank Indonesia SUBI dengan nominal sebesar Rp24.500.000 juta. Jangka waktu SUBI adalah 18 tahun 2 bulan yaitu sejak tanggal penerbitan sampai dengan 7 Februari 2019. BANK INDONESIA Penjelasan atas Laporan Keuangan Per 31 Desember 2001 28 Persyaratan SUBI mengikuti persyaratan SUP No. SU-003MK1999 tanggal 8 Februari 1999 yaitu antara lain: 1 Dikenakan tingkat bunga sebesar 3 setahun atas pokok surat utang yang telah disesuaikan dengan perubahan dalam IHK setiap tahun anggaran; dan 2 Pokok SUBI akan dibayar mulai 1 Februari 2004 setelah tenggang waktu 3 tahun dalam 30 kali cicilan tengah tahunan yang besarnya akan disesuaikan dengan perubahan IHK. Bank Indonesia dapat melunasi sebagian atau seluruh pokok pinjaman dengan terlebih dahulu memberitahukan sekurang-kurangnya satu bulan sebelum dilakukan pelunasan dimaksud. Indeksasi dihitung sejak SUBI diterbitkan dan dihitung setiap awal bulan Februari menggunakan IHK bulan Januari dan bulan Agustus menggunakan IHK bulan Juli. Per 31 Desember 2001 bunga SUBI yang masih harus dibayar sebesar Rp337.218 juta dan hasil indeksasi dari nominal dengan IHK Desember 2001 sebesar Rp3.610.408 juta pada nilai SUBI sehingga nilai SUBI menjadi Rp28.447.625 juta. Hasil indeksasi SUBI sebesar Rp3.610.408 juta tersebut menjadi komponen pengurang dalam kelompok Ekuitas. b. Pinjaman dari Pemerintah dalam Rupiah Lainnya adalah penerimaan pinjaman Pemerintah dalam rangka program Two Step Loans TSL. c. Pinjaman dari Pemerintah dalam valuta asing adalah pinjaman obligasi pemerintah yang dananya belum digunakan dan masih ditempatkan di Bank Indonesia, terdiri dari : 1 Wesel dengan tingkat bunga mengambang Floating Rate Note USD 300 juta dengan Chase Manhattan Bank sebagai agen, tingkat bunga LIBOR ditambah 0,1875 dengan tingkat bunga minimum 5,25 setahun, pinjaman pokok jatuh tempo pada tanggal 7 Februari 2001 dengan put option untuk penerbit Pemerintah RI jatuh tempo padaatau setelah bulan Februari 1993 dan put option untuk pemegang wesel jatuh tempo pada bulan Februari 1993 dan 1996 pada tanggal 7 Februari 1993, Bank Indonesia atas nama Pemerintah RI melaksanakan hak opsinya dengan melunasi FRN tersebut sebesar USD274 juta. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2001 bersaldo nihil karena sudah jatuh tempo dan dilunasi. 2 Obligasi Pemerintah USD 400 juta yang diterbitkan pada tanggal 25 Juli 1996, dengan Bank of New York sebagai agen fiskal, jatuh tempo pada tanggal 25 Juli 2006, tingkat bunga 7,75 setahun. Dana yang telah digunakan oleh Pemerintah pada tanggal 31 Desember 2001 dan 31 Desember 2000 masing-masing sebesar USD168.763.779,85 dan USD156.786.182,65. Saldo obligasi setelah amortisasi diskonto pada tanggal 31 Desember 2001 dan 31 Desember 2000 masing-masing sebesar USD229.102.220,15 dan USD243.213.817,35 ekuivalen dengan Rp2.382.663 juta dan Rp2.333.637 juta. BANK INDONESIA Penjelasan atas Laporan Keuangan Per 31 Desember 2001 29

21. Pinjaman Luar Negeri