Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Saat ini pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena merupakan akar dari peradaban sebuah bangsa. Pendidikan sekarang telah menjadi kebutuhan pokok yang harus dimiliki setiap orang agar bisa menjawab tantangan kehidupan. Bagi suatu bangsa yang ingin maju, pendidikan harus dipandang sebagai sebuah kebutuhan sama halnya dengan kebutuhan-kebutuhan lainnya. Maka tentunya peningkatan mutu pendidikan juga berpengaruh terhadap perkembangan suatu bangsa. Pendidikan secara umum mempunyai arti suatu proses kehidupan dalam mengembangkan diri tiap individu untuk dapat hidup dan melangsungkan kehidupan. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia UU RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”. Dari uraian-uraian tersebut menunjukkan bahwa negara kita ingin mewujudkan masyarakat yang cerdas. Untuk mencapai negara yang cerdas, harus terbentuk masyarakat belajar. Masyarakat belajar dapat terbentuk jika memiliki kemampuan dan keterampilan minat baca yang besar . Universitas Sumatera Utara 2 Membaca adalah kunci ke gudang ilmu. Ilmu yang tersimpan dalam buku harus digali dan dicari melalui kegiatan membaca. Ada kalanya taraf kemajuan suatu bangsa dilihat dari sejauh mana membaca menjadi kebiasaan masyarakatnya. Semakin tinggi minat baca masyarakat pada umumnya akan berpengaruh pada semakin maju pola pikir masyarakat tersebut. Membaca merupakan bagian dari aktivitas belajar yang memperluas pengetahuan pembaca. Bagi seorang pelajar, kegiatan membaca sudah menjadi keharusan mengingat banyak perkembangan pengetahuan yang tidak disampaikan oleh dosen kepada mahasiswa maupun guru kepada murid dalam proses belajar mengajar dikelas sehingga perlu pengetahuan untuk memperdalam materi tersebut diluar jam pelajaran, yaitu dengan banyak membaca. Namun semua itu perlu didukung dengan adanya minat baca dari diri sendiri. Minat baca ini tumbuh dari kesadaran mahasiswa itu sendiri terhadap kebutuhan akan pentingnya informasi untuk memperluas pengetahuan. Pembinaan minat baca merupakan hal yang sangat penting dalam upaya meningkatkan prestasi mahasiswa. Terlebih adanya system belajar mandiri, menjadikan minat baca sebagai salah satu bentuk kemandirian siswa dalam belajar Suryaningsih,2003 Kebiasaan membaca perlu dimulai dari usia dini sejak di rumah, di sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan atas hingga perguruan tinggi. Tanpa kebiasaan membaca, maka akan sangat sulit untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang kesemuanya berada dalam buku-buku. Kebiasaan membaca dan penguasaan Universitas Sumatera Utara 3 Iptek bagaikan dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Minat baca, buku dan Perpustakaan adalah tiga elemen pokok dalam suatu sistem pendidikan yang actual. Presentase minat baca yang ideal adalah 80 dari total penduduk.Saat ini, minat baca anak Indonesia sudah sangat memprihatinkan. Berdasarkan studi lima tahunan yang dikeluarkan oleh Progress in International Reading Literacy Study PIRLS pada tahun 2006, yang melibatkan siswa sekolah dasar SD, hanya menempatkan Indonesia pada peringkat 45 dari 50 negara yang dijadikan sampel penelitian. Tabel berikut menunjukkan peringkat prestasi membaca pelajar antar Negara peserta. Rata-rata skor internasional=500 dan standar deviasi=100 Tabel I.1 Skor Prestasi Literasi Membaca No Negara Skor No Negara Skor 1 Rusia 565 24 Selandia Baru 532 2 Hongkong 564 25 Slowakia 531 3 Kanada, Alberta 560 26 Skotlandia 527 4 Singapura 558 27 Perancis 522 5 Kanada, britis kolombia 558 28 Slovenia 522 6 Luksemburg 557 29 Polandia 519 7 Kanada, Ontario 555 30 Spanyol 513 8 Italia 551 31 Israel 512 9 Hungaria 551 32 Islandia 511 10 Swedia 549 33 Moldova 500 11 Jerman 548 34 Belgia French 500 Universitas Sumatera Utara 4 Sumber : Progress in International Reading Literacy Study PIRLS Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata skor prestasi literasi membaca siswa kelas IV Indonesia 405 berada dibawah rata-rata internasional 500. Indonesia berada pada posisi 41 dari 45 negara peserta. Posisi Indonesia ini lebih baik jika dibandingkan dengan Qatar, Kuwait, Maroko dan Afrika selatan namun tidak lebih baik dari 40 negara yang berada diatas. Hasil penelitian Tim Program of International Student Assesment PIS milik Badan Penelitian dan Pengembangan kementrian pendidikan nasional menunjukkan kegemaran membaca anak usia 15 tahun sangat memprihatinkan. Sekitar 37,6 12 Belanda 547 35 Norwegia 498 13 Belgia flemish 547 36 Rumania 489 14 Bulgaria 547 37 Georgia 471 15 Denmark 546 38 Masedonia 442 16 Kanada, Nova Skotia 542 39 Trinidad dan Tobago 436 17 Latvia 538 40 Iran 421 18 Amerika Serikat 541 41 Indonesia 405 19 Inggris 540 42 Qatar 353 20 Austria 539 43 Kuwait 330 21 Uthunia 538 44 Maroko 323 22 Taiwan 537 45 Afrika Selatan 302 23 Kanada, Quebec Internasional 500 Universitas Sumatera Utara hanya mem teks yang d Dat infrastruktu tersedia ma Ber buku yang dilihat pad Gam Sumber : P Dar menduduk buku, disU 22 15 13 12 mbaca tanpa dibaca deng ta tersebut ur dan perh aupun layan rdasarkan d g wajib diba da diagram y mbar 1.1 Pe Progress in I ri 11 negar ki level terti USUl Beland 2 2 7 6 5 a bisa menan gan satu info t sepertiny hatian yang nan yang tid data Center aca siswa SM yang telah d erbandingan Internation ra yang dija inggi yakni da 30 buku 30 5 0 Jumla ngkap makn ormasi peng ya akan te ada saat ini dak menunja for Social MA di 13 n disajikan ber n Jumlah Bu al Reading adikan samp jumlah buk u, Prancis 30 32 30 h Buku nanya, dan 2 getahuan saj erus menur i, seperti ter ang minat ba Marketing egara, berbe rikut: uku yang W Literacy Stu ple dapat di ku yang wa 0 buku, Jep Amerik Beland Peranc Jepang Swiss Kanada Rusia 24,8 hany a Kompas, run jika m rbatasnya ju aca. CSM, per eda-beda. P Wajib Dibaca udy PIRLS ilihat bahwa ajib dibaca pang 22 buk ka Seikat a cis g a ya bisa men , 2 Juli 2003 melihat min umlah bacaa rbandingan Perbandingan a pada tahun a Amerika sebanyak 3 ku, Swiss 15 5 ngaitkan 3. nimnya an yang jumlah n dapat n 2006 Serikat 2 judul 5 buku, Universitas Sumatera Utara 6 Kanada 13 buku, Rusia 12 buku, Brunei 7 buku, Singapura 6 buku, Thailand 5 buku, dan Indonesia 0 buku. Melihat rendahnya minat baca pelajar di Indonesia yang didorong oleh rendahnya infrastruktur, sudah sewajibnya pemerintah mengkaji sebab dan akibat hal ini. Infrastruktur yang baik tentunya akan membantu mendorong minat baca seseorang. Perpustakaan merupakan infrastruktur yang wajib diperhatikan jika ingin memacu minat baca, terutama dikalangan mahasiswa. Perpustakaan merupakan tempat untuk memperoleh berbagai informasi yang diinginkan secara otodidak. Pada dasarnya semua Perpustakaan merupakan suatu instansi yang memiliki proses kerja sama, yaitu memberikan pelayanan informasi kepada pengguna. Namun demikian dalam perkembangannya setiap jenis Perpustakaan memiliki definisi dan kriteria tertentu yang membedakannya dengan Perpustakaan lain. Secara harfiah, Perpustakaan sendiri masih dipahami sebagai sebuah bangunan fisik tempat menyimpan buku – buku atau bahan pustaka. Perpustakaan juga dapat diartikan sebuah ruangan atau gedung yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata sUSUnan tertentu yang digunakan pembaca bukan untuk dijual Sulistyo, Basuki ; 1991 . Perpustakaan umum merupakan unitsatuan kerja, badan atau lembaga membidangi pengembangan pengetahuan masyarakat yang berada dalam jangkauannya. Bertugas mengumpulkan, menyimpan, mengatur dan menyajikan bahan pustaka untuk masyarakat umum. Defenisi lain tentang Perpustakaan dikemukakan oleh Noerhayati Universitas Sumatera Utara 7 1987: 1 bahwa Perpustakaan perguruan tinggi adalah unit kerja yang merupakan bagian integral dari suatu lembaga induknya yang bersama-sama unit lainnya tetapi dalam peranan yang berbeda, bertugas membantu perguruan tinggi yang bersangkutan melaksanakan Tri Dharmanya. Pada umumnya setiap perguruan tinggi memiliki Perpustakaan sebagai sarana belajar termasuk diantaranya Universitas Sumatera Utara atau yang biasa disingkat USU. Perpustakaan yang telah didirikan sejak tahun 1970 ini, mampu menampung 750 orang pembaca dalam waktu yang bersamaan. Untuk memperluas daya tampung koleksi dan pengguna Perpustakaan yang terus mengalami peningkatan yang sangat signifikan, sejak tahun 2007 telah dimulai pembangunan Gedung Perpustakaan Unit II seluas 6.323 M2 dari dana bantuan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dengan anggaran tahun jamak multi years, namun dari tahun 2009 s.d 2012 lanjutan pembangunan tidak mendapat pendanaan. Dibandingkan dengan dua dekade sebelumnya Perpustakaan mengalami perkembangan pesat khUSUsnya sejak dua puluh tahun terakhir. Seiring dengan perbaikan terus-menerus terhadap bangunan Perpustakaan USU namun ada yang terlewatkan yakni kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan dapat dinilai dengan salah satu cara yakni melihat tingkat pengunjung. Berikut ini digambarkan perkembangan jumlah pengunjung sepanjang tahun 2011 yang tersaji dalam gambar 1.2 berikut. Universitas Sumatera Utara Sum Ber fluktuatif, penurunan Oktober y mengalami 39724 atau belum mam berikut dap 200 400 600 800 1000 1200 Jumla h p e ng un jun g Gambar 1.2 mber : Bagi rdasarkan selama tah n. Peningka yakni 40,87 i penurunan u sebesar 37 mpu menam pat dilihat ju 000 000 000 000 000 000 Jan 64403 2 Perkemban ian Tata Usa data dari hun 2011 te atan jumlah 7. Sejalan n jumlah pe 7.57. Jumla mpung jum umlah kolek Feb Mar 93089 105736 ngan Jumlah aha Perpusta Perpustaka erjadi penin h pengungju n dengan j engunjung ah koleksi P mlah kunjung ksi yang dim Apr Mei 6 66012 70747 pengunjung akaan Univ aan USU ngkatan jum ung naik se jumlah pen yang signi Perpustakaa gan pelangg miliki Perpu Jun Jul 49851 46956 Bulan g Perpustaka ersitas Sum jumlah pe mlah pengun ecara signi ningkatan P fikan pada an yang cuk gan Perpus ustakaan sela Agust Sept 6 24935 62281 aan USU matera Utara engunjung njung yang ficant pada Perpustakaa bulan Apri kup ternyata takaan. Dar ama tahun 2 Okt Nop 1 105333 99972 8 sangat disertai a bulan an juga il yakni a masih ri tabel 2011. Des 2 75410 Universitas Sumatera Utara 9 Tabel 1.2. Jumlah Koleksi Buku Perpustakaan No Jenis Koleksi Jumlah Judul Eksemplar Kepingan CD, Disket, Kaset 1 2 3 4 5 1. Buku 128.300 466.112 ‐ 2. Jurnal Tercetak 3.577 4.137 ‐ 3. Jurnal Mikrofis 515 61.440 ‐ 4. Jurnal Elektronik CD ‐ROM Online 20.448 20.448 ‐ 5. Kaset audiovideo 206 ‐ 206 6. Disket Komputer 316 ‐ 316 7. CD‐ROM, database 31 ‐ 31 8. CD‐ROM, multimedia 177 ‐ 177 9. CD‐ROM, fulltext 1.469 1.469 ‐ 10. Deposit USU 39.304 39.304 ‐ 11. Deposit ADB 4.937 5.264 ‐ 12. Deposit WB 1.331 1.461 ‐ 13. American Corner 3.475 4.996 - Jumlah 204.086 641.871 730 Sumber : Bagian Tata Usaha Perpustakaan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 10 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah koleksi Perpustakaan USU sangat minim jika dibandingkan dengan jumlah mahasiswa USU keseluruhan. Hal ini sangat disayangkan mengingat USU telah melakukan banyak pembenahan dari tahun ke tahun. Kualitas layanan bisa menjadi salah satu faktor rendahnya atau tidak stabilnya minat baca dikalangan mahasiswa. Meskipun demikian, tidak serta merta dapat langsung menarik kesimpulan terhadap hal ini sehingga perlu dilakukan analisis lebih dalam lagi terkait hal ini. Oleh karena itu, Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian dengan judul : Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Minat Baca Mahasiswa pada Perpustakaan Universitas Sumatera Utara

1.2. Rumusan Masalah