Uji instrumen penelitian dilakukan sebelum angket diberikan kepada responden. Tujuan dari uji coba instrumen adalah untuk mengetahui tingkat
keterpahaman instrumen, apakah responden tidak menemui kesulitan dalam menangkap maksud peneliti, serta untuk mengetahui apakah butir-butir yang
tertera dalam angket sudah memadai dan cocok dengan keadaan lapangan Suharsimi, 2010: 210.
Instrumen ditentukan oleh tingkat kesahihan dan keterandalan. Uji coba instrumen dimaksudkan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas
instrumen sehingga dapat diketahui layak atau tidaknya instrumen tersebut digunakan dalam pengambilan data penelitian.
Instrumen yang di uji cobakan adalah instrumen kompetensi profesional guru dan fasilitas belajar di SMK PGRI 01 Semarang.
3.4.1 Validitas
“Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkatan-tingkatan kevalidan atau kesah
ihan suatu instrumen” Suharsimi, 2010: 168. Suharsimi juga mengungkapkan bahwa suatu instrumen dapat
dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Untuk melihat validitas instrumen maka menggunakan rumus
kolerasi Product Moment yaituSuharsimi, 2010:213:
r
xy
=
Keterangan:
r
xy
: koefisien korelasi antara X dan Y X : skor tiap butir soal
Y : skor total dari tiap subjek N
: jumlah peserta tes Uji validitas terhadap instrumen dimaksudkan untuk mengetahui
apakah instrumen yang dipergunakan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Dalam pengujian validitas ini
menggunakan SPSS Statistical Product and Service Solution versi 19. Suatu indikator dikatakan valid apabila N=30 dan taraf signifikanα= 0,05,
maka r
tabel
= 0,361 dengan ketentuan: a.
Jika harga r
ry
r
tabel
0,361, maka butir soal dikatakan valid dan dapat digunakan untuk pengambilan data.
b. Jika harga r
xy
r
tabel
0,361, maka butir soal dikatakan tidak valid dan tidak dapat digunakan untuk pengambilan data.
Berdasarkan hasil uji coba validitas angket penelitian tentang pengaruh kompetensi profesional guru dan fasilitas belajar pada bidang
keahlian Administrasi Perkantoran kelas XII mata diklat mengelola sistem kearsipan di SMK PGRI 01 Semarang yang diuji cobakan kepada 30
responden diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 3.2 Hasil Uji Coba Validitas Variabel Kompetensi Profesional Guru
dan Fasilitas Belajar Variabel
Indikator No
Item r
hitung
r
tabel
Keterangan
Kompetensi Profesional
Guru X1
Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir
keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu
1 0.581 0.361
Valid 2
0.635 0.361 Valid
3 0.534 0.361
Valid Menguasai standar
kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaranbidang
pengembangan yang diampu 4
0.600 0.361 Valid
5 0.282 0.361
TidakValid
6 0.557 0.361
Valid 7
0.503 0.361 Valid
8 0.415 0.361
Valid 9
0.362 0.361 Valid
Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu
secara kreatif 10
0.466 0.361 Valid
11 0.491 0.361
Valid 12
0.590 0.361 Valid
13 0.515 0.361
Valid 14
0.549 0.361 Valid
Mengembangkan keprofesionalan secara
berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif
15 0.507 0.361
Valid 16
0.485 0.361 Valid
17 0.558 0.361
Valid 18
0.601 0.361 Valid
Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri
19 0.615 0.361
Valid 20
0.567 0.361 Valid
21 0.583 0.361
Valid
22 0.081 0.361
Tidak Valid
Fasilitas Belajar X2
Ruangan Belajar 23
0.533 0.361 Valid
24 0.507 0.361
Valid 25
0.602 0.361 Valid
26 0.202 0.361
TidakValid
27 0.627 0.361
Valid 28
0.471 0.361 Valid
29 0.567 0.361
Valid
Perlengkapan Belajar 30
0.719 0.361 Valid
31 0.532 0.361
Valid
32 0.357 0.361
Tidak Valid
33 0.432 0.361
Valid 34
0.465 0.361 Valid
Alat-alat Tulis 35
0.526 0.361 Valid
36 0.578 0.361
Valid 37
0.767 0.361 Valid
Kelengkapan Peralatan 38
0.475 0.361 Valid
39 0.536 0.361
Valid 40
0.517 0.361 Valid
Sumber: Data penelitian yang sudah diolah Berdasarkan hasil uji coba angket penelitian kepada 30 responden
diperoleh hasil bahwa angket variabel kompetensi profesional dari 22butir pernyataan terdapat 20 butir yang dinyatakan valid, sisanya yaitu 2 butir
pernyataan dinyatakan tidak valid yaitu butir soal nomor 5 dan 22. Butir soal yang diketahui tidak valid kemudian dibuang karena sudah diwakilkan
oleh butir soal lainnya. Untuk butir soal nomor 5 indikator Menguasai Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata PelajaranBidang
Pengembangan yang Diampu diwakilkan butir soal nomor 4, 6, 7, 8, 9. Kemudian untuk butir soal nomor 22 indikator Memanfaatkan Teknologi
Informasi dan Komunikasi Untuk Berkomunikasi dan Mengembangkan Diri diwakilkan butir soal nomor 19, 20, 21. Sedangkan untuk variabel fasilitas
belajar dari 18 butir pernyataan terdapat 16 butir pernyataan yang valid. Sisanya, 2 butir pernyataan dinyatakan tidak valid yaitu butir soal nomor 26
dan 32. Butir soal yang diketahui tidak valid kemudian dibuang karena sudah diwakilkan oleh butir soal lainnya. Untuk butir soal nomor 26
indikator Ruangan Belajar diwakilkan butir soal nomor 23, 24, 25, 27, 28, 29. Sedangkan butir soal nomor 32 indikator Perlengkapan Belajar
diwakilkan butir soal nomor 30, 31, 33, 34. Butir pernyataan dikatakan valid karena hasil perhitungan diperoleh
r
hitumg
r
xy
lebih besar dari r
tabel
untuk jumlah responden 30 yaitu sebesar
0,361. Butir pernyataan tidak valid karena r
hitumg
r
xy
lebih kecil dari r
tabel.
Butir pernyataan yang valid digunakan sebagai instrumen penelitian, sedangkan butir pernyataan yang tidak valid dibuang atau tidak digunakan
dalam penelitian, karena setiap indikator sudah terwakili oleh butir pernyataan yang valid.
3.4.2 Reliabilitas