14 peraga. Alat peraga termasuk salah satu faktor dari luar siswa yang dapat
mempengaruhi hasil belajar. Alat peraga yang akan dibahas adalah alat peraga dekak-dekak.
B. Matematika 1. Tujuan Matematika Di Sekolah Dasar
Tujuan matematika di sekolah dasar adalah: a. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep
dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, dan tepat, dalam pemecahan masalah.
b. Menggunakan penalaran dan pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika. c. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
d. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah Depdiknas,
2007: 44
Tujuan matematika di sekolah dasar yang telah disebutkan di atas, menjadi acuan dalam penelitian ini yakni, agar siswa dapat memahami
konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, dan
tepat, dalam pemecahan masalah.
2. Hakekat Matematika
Hakekat matematika menurut Ebbut dan Straker dalam Marsigit 2003:2-3 , adalah:
a. Matematika sebagai kegiatan penelusuran pola dan hubungan
15 b. Matematika sebagai kreativitas yang memerlukan imajinasi, intuisi,
dan penemuan c. Matematika sebagai kegiatan pemecahan masalah
d. Matematika sebagai alat berkomunikasi Salah satu hakekat matematika yang disebutkan di atas yaitu
matematika sebagai kegiatan pemecahan masalah.Hakekat matematika sebagai kegiatan pemecahan masalah dapat dilakukan dengan cara
mempelajari cara menggunakan alat peraga matematika seperti: jangka, kalkulator, penggaris, busur derajat, dekak-dekak, dsb.
Dengan mempelajari cara menggunakan alat peraga matematika akan mudah menggunakan alat peraga. Dengan mudah menggunakan alat
peraga akan dapat membantu siswa dalam memahami konsep matematika. Konsep matematika mudah dipahami, maka akan
berpengaruh baik pada hasil belajar yang diperoleh siswa.
3. Karakteristik Siswa SD
Karakteristik siswa SD, menurut Piaget Slameto. 2010: 116 ada enam, dua di antaranyaadalah, anak masih terikat pada objek-objek konkret,
dan anak mulai berpikir logis namun masih dengan bantuan benda- benda konkret.
Berdasarkan karakteristik siswa SD yang masih terikat pada objek- objek konkret, dan anak mulai berpikir logis namun masih
membutuhkan bantuan benda-benda konkret tersebut, maka diperlukan alat peraga untuk mempermudah siswa memahami materi pelajaran.
16 Dengan siswa mudah memahami materi, pasti akan mudah
menyelesaikan soal yang berkaitan dengan materi itu, maka akan memperoleh hasil belajar yang baik, bahkan dapat meningkat.
Siswa SD berumur sekitar 67 – 12 tahun, dan siswa seumur ini
berada pada periode operasional konkret. Periode ini disebut operasional konkret sebab berpikir logikanya didasarkan pada
manipulasi objek-objek konkret. Anak masih berada pada periode ini untuk berpikir abstrak masih membutuhkan bantuan memanipulasi
benda-benda konkret atau pengalaman-pengalamannya yang langsung dialaminya Piaget dalam Pitadjeng. 2006: 27.
Siswa kelas III berumur sekitar 8-910 tahun termasuk siswa SD. Berarti siswa kelas III juga berada pada tahap operasional konkret.
Siswa kelas III, berpikir logikanya masih didasarkan pada manipulasi objek-objek konkret. Objek-objek konkret tersebut adalah alat peraga.
Dengan alat peraga akan dapat menjembatani siswa kelas III agar mudah memahami kajian matematika yang abstrak. Dengan siswa
mudah memahami materi yang dipelajari, tidak merasa kesulitan menyelesaikan setiap soal atau tugas yang diberikan, maka siswa akan
merasa senang, bersemangat, antusias mengikuti pembelajaran matematika, dan dapat lancar belajarnya, sehingga hasil belajar
matematika dapat meningkat.
C. Alat Peraga 1. Pengertian Alat Peraga