2. Definisi Konseptual dan Operasional a. Definisi Konseptual
Perilaku merupakan suatu kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh seseorang, dimana pada hakikatnya perilaku manusia merupakan tindakan atau
aktivitas manusia itu sendiri yang dapat diamati ataupun yang tidak dapat diamati secara langsung.
Faktor predisposisi predisposing factors yaitu faktor dari dalam diri seseorang yang dapat mengubah perilakunya seperti pengetahuan, sikap, tradisi
dan kepercayaan, sistem nilai yang dianut, pendidikan. Faktor pemungkin enabling factors yaitu faktor dari luar diri seseorang
dalam bentuk fasilitas sarana dan prasarana kesehatan seperti obat-obatan, alat- alat kontrasepsi, jamban, dan lain-lain.
Faktor penguatpendorong reinforcing factor yaitu faktor dari luar diri seseorang dalam bentuk sikap dan perilaku petugas kesehatan, tokoh
masyarakat, dan lain-lain. Pencegahan DBD adalah upaya-upaya yang dilakukan oleh seseorang
dalam mencegah terjadinya penularan atau penyebaran penyakit DBD.
b. Definisi Operasional
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku adalah hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan pencegahan DBD meliputi:
Faktor predisposisi predisposing factors yaitu upaya dari dalam diri seseorang dalam melakukan pencegahan DBD berkaitan dengan pengetahuan
dan sikap. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui responden tentang
Universitas Sumatera Utara
upaya pencegahan DBD. Sikap adalah respon atau tanggapan responden terhadap upaya pencegahan DBD.
Faktor pemungkin enabling factors yaitu upaya dari luar yang memungkinkan untuk melakukan pencegahan DBD yaitu tersedianya
perangkatalat dan tersedianya bahan kimiawi yang digunakan untuk pencegahan DBD berupa abatisasi dan fogging. Tersedianya alat yaitu adanya alat-alat yang
dapat digunakan untuk melakukan pencegahan DBD, seperti kelambu, semprot nyamuk dan lain-lain. Tersedianya bahan kimiawi yaitu adanya bahan kimiawi
yang dapat digunakan untuk pencegahan penyakit DBD seperti obat nyamuk, dan lain-lain.
Faktor penguat reinforcing factor yaitu upaya dari luar yang mendorong responden untuk melakukan pencegahan DBD melalui dukungan
tokoh masyarakat, dan dukungan tenaga kesehatan. Dukungan tokoh masyarakat yaitu peran tokoh masyarakat dalam membantu dan memberi tuntunan dalam
pelaksanaan pencegahan DBD. Dukungan tenaga kesehatan yaitu peran tenaga kesehatan yang bertugas di Puskesmas bidang P2P terkait dan upaya
pemberantasan DBD dan dalam membantu dan memberi contoh dalam pencegahan penyakit DBD.
Universitas Sumatera Utara
36
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN