Derajat IV : Syok berat dengan tidak terabanya denyut nadi maupun tekanan darah.
2.6. Gambaran Klinis
Menurut Effendy 2010, gambaran klinis yang timbul bervariasi berdasarkan derajat DBD dengan masa inkubasi antara 13-15 hari. Penderita
biasanya mengalami demam akut suhu meningkat tiba-tiba, sering disertai menggigil, saat demam pasien kompos mentis. Gejala klinis lain yang timbul dan
sangat menonjol adalah terjadinya perdarahan pada saat demam dan tak jarang pula dijumpai saat pasien mulai bebas dari demam. Perdarahan yang terjadi dapat
berupa : 1 Perdarahan pada kulit petekie, ekimosis, hematom, 2 Perdarahan lain seperti epistaksis, hematemesis, hematuri dan melena.
Selain demam dan perdarahan yang merupakan ciri khas DBD, gambaran klinis lain yang tidak khas dan biasa dijumpai pada penderita DBD adalah :
1Keluhan pada saluran pernafasan seperti batuk, pilek, sakit waktu menelan; 2Keluhan pada saluran pencernaan, mual, muntah, tidak nafsu makan
anoreksia, diare, konstipasi; 3 Keluhan sistem tubuh yang lain: nyeri atau sakit kepala, nyeri pada otot, tulang dan sendi, nyeri otot abdomen, nyeri ulu hati,
pegal-pegal pada seluruh badan, kemerahan pada kulit, kemerahan pada muka, pembengkakan sekitar mata, lakrimasi dan fotofobia, otot-otot sekitar mata sakit
bila disentuh dan pergerakan bola mata terasa pegal.
2.7. Pencegahan DBD
Menurut Depkes RI 2007 dan Dinkes Kabupaten Deli Serdang 2006 cara pemberantasan dan pencegahan penyakit DBD adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Pengasapan fogging. Nyamuk Aedes Aegypti dapat diberantas dengan pengasapan fogging racun serangga, termasuk racun serangga yang
dipergunakan sehari-hari di rumah tangga. Melakukan pengasapan saja tidak cukup, karena dengan pengasapan itu yang mati hanya nyamuk dewasa saja.
Selama jentiknya tidak dibasmi, setiap hari akan muncul nyamuk yang baru menetas dari tempat perkembangbiakannya.
Pemberantasan Sarang Nyamuk PSN DBD. Cara yang tepat dalam pemberantasan jentik nyamuk dikenal dengan istilah Pemberantasan Sarang
Nyamuk Demam Berdarah Dengue PSN DBD. PSN DBD dilakukan dengan cara 3M yaitu : 1 Menguras tempat-tempat penampungan air sekurang-kurangnya
seminggu sekali; 2 Menutup rapat-rapat tempat penampungan air; 3 Mengubur, mengumpulkan, memanfaatkan atau menyingkirkan barang-barang bekas yang
dapat menampung air hujan seperti kaleng bekas, plastik bekas, dan lain-lain. Selain itu ditambah dengan cara lainnya yang dikenal dengan istilah 3M
Plus seperti : 1 Ganti air vas bunga, minuman burung dan tempat-tempat lainnya seminggu sekali; 2 Perbaiki saluran dan talang air yang tidak lancarrusak;
3Tutup lubang-lubang pada potongan bambu, pohon, dan lain-lain misalnya dengan tanah; 4 Bersihkankeringkan tempat-tempat yang dapat menampung air
seperti pelepah pisang atau tanaman lainnya termasuk tempat-tempat lain yang dapat menampung air hujan di pekarangan, kebun, pemakaman, rumah-rumah
kosong, dan lain-lain; 5 Lakukan larvasidasi yaitu membubuhkan bubuk pembunuh jentik di tempat-tempat yang sulit dikuras atau di daerah yang sulit air;
6 Pelihara ikan pemakan jentik nyamuk; 7Pasang kawat kasa di rumah;
Universitas Sumatera Utara
8Pencahayaan dan ventilasi memadai; 9 Jangan biasakan menggantung pakaian dalam rumah; 10 Tidur menggunakan kelambu, dan 11 Gunakan obat nyamuk
bakar, gosok dan lain-lain untuk mencegah gigitan nyamuk. Larvasidasi abatisasi. Larvasidasi adalah menaburkan bubuk pembunuh
jentik ke dalam tempat-tempat penampungan air,. Bila menggunakan abate disebut abatisasi. Cara melakukan larvasidasi: 1Menggunakan bubuk Abate 1 g
bahan aktif: temephos 1; 2Menggunakan Altosid 1,3 g bahan aktif: metopren 1,3; 3 Menggunakan Sumilarv 0,5 g DBD bahan aktif: piriproksifen 0,5.
2.8. Perawatan penderita DBD di rumah