Unsur laporan keuangan terdiri dari lima bagian, yaitu:
a Neraca aktiva, kewajiban dan modal b Laporan LabaRugi pendapatan, biaya dan labarugi
c Laporan Perubahan Modal bertambah atau berkurangnya modal
d Laporan Arus Kas arus kas masuk dan keluar e Catatan atas laporan keuangan
Pengertian analisis laporan keuangan menurut Harahap 2008:190 yaitu:
Menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat
signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data
nonkuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses
menghasilkan keputusan yang tepat.
Rasio keuangan dapat dikelompokkan menjadi lima, yaitu: a Rasio-rasio likuiditas Liquitity Ratios
b Rasio-rasio leverage c Rasio efisiensi atau disebut juga rasio aktivitas Efficiency
ratiosi d Rasio kemampulabaan Profitability Ratios
2.1.3.1 Analisis rasio keuangan
Rasio keuangan yang digunakan peneliti dalam penelitian ini terdiri dari Delapan rasio, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
a Debt to Equity Ratio DER
Debt to equty ratio merupakan rasio yang termasuk dalam rasio solvabilitas atau leverage. Debt to equity ratio
melihat struktur keuangan perusahaan dengan mengaitkan jumlah kewajiban dengan jumlah ekuitas pemilik. Menurut
Simamora 2000:533 Debt to equity ratio dapat diukur dengan rumus sebagai berikut:
Debt to Equity Ratio =
����� ���� ����� ������
Bertambah tinggi debt to equity ratio ini mengindikasi bertambah banyak aktiva perusahaan yang dibelanjai oleh
kreditur. Persentase dari hasil debt to equity ratio merupakan persentase dana yang tertanam pada ekuitas yang berasal dari
hutang kewajiban. Sebaliknya, semakin rendah debt to equity ratio maka semakin sedikit kewajiban perusahaan dimasa yang
akan datang.
b Debt to Asset Ratio DAR
Menurut Horne 2005:210, DAR menunjukkan banyaknya hutang digunakan perusahaan untuk membiyai
seluruh aktiva yang dimiliknya. Semakin tinggi rasio DAR, risko keuangan juga semakin tinggi.
Debt To Asset Ratio =
������ ���� ����� �����
Universitas Sumatera Utara
c Long Term Debt to Equity Ratio LDER
Long term debt to equity ratio merupakan rasio yang diukur dari perbandingan antara utang jangka panjang dengan
ekuitas Kasmir, 2008:166. Tujuannya adalah untuk mengukur berapa bagian dari ekuitas modal sendiri yang
dijadikan jaminan utang jangka panjang. Semakin besar rasio ini menunjukkan semakin besar beban bunga dan utang jangka
panjang yang harus dibayar sehingga akan menurunkan laba perusahaan. LDER dihitung dengan cara membandingkan
antara utang jangka panjang dengan ekuitas yang disediakan oleh perusahaan.
Rumus untuk menghitung Longterm Debt to Equity Ratio adalah berikut:
Longterm Debt to Equity Ratio=
���� ���� ���� ������
d Return on Equity ROE
Menurut Brigham dan Daves 2004:240 : Rasio keuangan yang paling penting adalah rasio yang
membandingkan laba bersih dengan ekuitas pemegang saham, yang disebut dengan tingkat pengembalian atas ekuitas ROE.
Pemegang saham berinvestasi untuk mendapatkan keuntungan atas dana yang diinvestasikan dan rasio ROE
mengindikasikan seberapa baik perusahaan dapat memberikan keuntungan bagi para pemegang saham secara akuntansi.
Universitas Sumatera Utara
Semakin tinggi ROE menunjukkan semakin efisensi perusahaan dalam menggunakan modal sendiri untuk
menghasilkan laba bagi pemegang saham dan sebaliknya. Rumus untuk menghitung Return on Equity adalah:
ROE =
������� ����� �������� ��� ��� ����� ������
e Growth in Revenue GR
Menurut Harahap, 2008:309 Rasio Growth in Revenue menunjukkan persentasi kenaikan penjualan tahun ini
dibanding dengan tahun lalu. Semakin tinggi semakin baik. GR=
��������� ��ℎ�� ���−��������� ��ℎ�� ���� ��������� ��ℎ�� ����
f Price Earning Ratio PER
Price earning ratio merupakan rasio yang
menunjukkan perbandingan antara harga pasar per lembar saham dengan laba per saham Harahap, 2008:311. PER
menunjukkan penilaian pasar Market valuation dari potensi pertumbuhan perusahaan dan prospek laba di masa yang akan
datang. PER yang tinggi menunjukkan bahwa pasar mengharapkan pertumbuhan dan laba yang tinggi di masa
depan. Sebaliknya, PER yang rendah menunjukkan ekspektasi pasar yang rendah terhadap pertumbuhan dan laba di masa
depan. Rumus untuk menghitung Price Earning ratio adalah
sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Price Earning Ratio =
Market Price ���
g Earning Per Share EPS
Earning Per Share merupakan rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur kondisi dan pertumbuhan
perusahaan. Earning per share yang didistribusikan kepada para investor tergantung pada kebijakan perusahaan dalam
pembayaran dividen. Earning per share dapat menunjukkan tingkat kesejahteraan perusahaan, artinya Earning Per share
dibagikan kepada para investor tingi maka hal itu menandakan bahwa perusahaan tersebut mampu memberikan tingkat
kesejahteraan yang baik kepada pemegang saham. Earning per share yang tinggi akan membuat
permintaan atas saham perusahaan meningkat dimana tingginya permintaan saham ini akan menyebabkan harga saham
perusahaan bergerak naik. Rumus untuk menghitung Earning per share adalah Harahap, 2008:305:
EPS=
laba Bagian saham bersangkutan �����ℎ ��ℎ��
h Deviden Per Share DPS
Menurut Syahyunan, 2004:86 menunjukkan besarnya pembayaran dividen per lembar saham.
Rumus untuk menghitung Deviden Per Share adalah DPS=
�������� ������ �� �ℎ���� �� ������ ����� �����������
Universitas Sumatera Utara
2.1.4 Teori harga saham