BAB II TINJAUAN PUSTAKA
1.1.Tinjauan teoritis 1.1.1.
Teori Struktur Modal
Struktur modal adalah pembiayaan permanen yang terdiri dari utang jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang saham
Weston dan Copeland, 1997:19. Menurut Husnan 1996:275, struktur modal adalah perbandingan antara sumber jangka panjang yang bersifat
pinjaman dan modal sendiri. Struktur modal juga dapat didefinisikan sebagai perimbangan atau perbandingan antara utang jangka panjang
dengan modal sendiri Riyanto, 2001:296. Kebijakan mengenai struktur modal melibatkan trade off antara
risiko dan tingkat pengembalian. Penambahan utang akan memperbesar risiko perusahaan tetapi sekaligus juga memperbesar tingkat pengembalian
yang diharapkan tetapi sekaligus juga memperbesar tingkat pengembalian yang diharapkan. Risiko yang makin tinggi akibat membesarnya utang
cenderung menurunkan harga saham, tetapi meningkatkan tingkat pengembalian yang diharapkan akan menaikkan harga saham tersebut
2.1.1.1 Teori Keagenan
Menurut teori ini, struktur modal disusun sedemikian rupa untuk mengurangi konflik antar berbagai kelompok kepentingan.
Universitas Sumatera Utara
Konflik yang terjadi adalah antara stockholders dengan debthholders. Kreditur memiliki hak atas pembagian laba
perusahaan atau sebagaian asset terutama dalam kasus kebangkrutan. Sementara itu pemegang saham memegang
pengendalian perusahaan yang mungkin akan sangat menentukan profitabilitas dan risiko perusahaan. Pada perusahaan yang jumlah
hutangnya mencapai jumlah yang signifikan dibandingkan dengan saham, maka pemegang saham akan tergoda melakukan substitusi
asset. Dalam hal ini pemegang saham akan beroperasi dengan meningkatkan risiko perusahaan. Risiko perusahaan yang
meningkat menguntungkan bagi pemegang saham karena kemungkinan memperoleh keuntungan yang tinggi akan semakin
besar.
2.1.1.2 Teori Pecking Order
Teori Pecking order Brigham, Houston 2001: 56 pertama sekali dikemukakan oleh Myers dan Majluf 1984 dan pada teori
ini Myers 1989 secara ringkas mengikhtisarkan teori pecking order struktur modal dengan tiga poin, yaitu:
a. Perusahaan menerapkan kebijaksanaan dividen untuk kesempatan berinvestasi.
Universitas Sumatera Utara
b. Perusahaan lebih suka mendanai kesempatan investasi dengan dana yang sepenuhnya dari dalam dulu, lalu modal keuangan
eksternal akan dicari. c. Saat pendanaan eksternal dibutuhkan, perusahaan akan pertama
memilih menerbitkan sekuritas hutang dahulu, lalu menerbitkan sekuritas jenis modal akan dilakukan terakhir.
Jika harga saham jatuh cukup serius, maka pemegang saham lama akan dirugikan jika dilakukan penerbitan saham baru.
Sebaliknya, pemegang saham baru yang akan diuntungkan karena bisa membeli saham dengan harga murah. Karena jatuhnya harga
saham tersebut berkaitan dengan asimetri informasi, maka bisa dikatakan bahwa ada biaya asimetri informasi yang berkaitan
dengan penerbitan saham. Biaya tersebut akan semakin besar jika harga saham jatuh cukup signifikan.
Teori ini menjelaskan kesempatan investasi oleh investor. Jika ada kesempatan investasi, maka perusahaan akan mencari dana
untuk mendanai kebutuhan investasi tersebut. Perusahaan akan memulai dengan dana internal dan sebagai pilihan terakhir adalah
menerbitkan saham.
2.1.1.3 Teori trade off