Konsekuensi dari Komitmen Organisasi Faktor-faktor yang mempengaruhi Komitmen Organisasi

16 c. Normative Commitment ialah kuatnya keinginan seseorang dalam melanjutkan pekerjaannya bagi organisasi disebabkan karena dia merasa berkewajiban dari orang lain untuk dipertahankan. Karyawan dengan komponen afektif tinggi, masih bergabung dengan organisasi karena keinginan untuk tetap menjadi anggota organisasi. Sementara itu karyawan dengan komponen continuance tinggi, tetap bergabung dengan organisasi tersebut karena mereka membutuhkan organisasi. Karyawan yang memiliki komponen normatif yang tinggi, tetap menjadi anggota organisasi karena mereka harus melakukannya. Setiap karyawan memiliki dasar dan tingkah laku yang berbeda berdasarkan komitmen organisasi yang dimilikinya. Karyawan yang memiliki komitmen organisasi dengan dasar afektif memiliki tingkah laku berbeda dengan karyawan yang berdasarkan continuance. Karyawan yang ingin menjadi anggota akan memiliki keinginan untuk menggunakan usaha yang sesuai dengan tujuan organisasi.

2.1.4 Konsekuensi dari Komitmen Organisasi

Menurut Greenberg dan Baron, 2000:184 konsekuensi dari komitmen, yaitu: a. Commited employees are less likely to withdraw Karyawan yang memiliki komitmen mempunyai kemungkinan lebih kecil untuk mengundurkan diri. Semakin besar komitmen karyawan pada organisasi, maka semakin kecil kemungkinan untuk mengundurkan diri. Komitmen mendorong orang untuk tetap mencintai pekerjaannya dan akan bangga ketika dia sedang berada di sana. Universitas Sumatera Utara 17 b. Commited employees are less willing to sacrifice for the organization Karyawan yang memiliki komitmen bersedia untuk berkorban demi organisasinya. Karyawan yang memiliki komitmen menunjukkan kesadaran tinggi untuk membagikan dan berkorban yang diperlukan untuk kelangsungan hidup instansi. 2.1.5 Membangun Komitmen Organisasi Mcshane dan Glinov dalam Herwan Abdul 2005 mengemukakan beberapa cara untuk membangun komitmen karyawan terhadap organisasi, Sbb : 1. Fairness and satisfaction keadilan dan kepuasan. 2. Job security keamanan kerja. 3. Organizational comprehensions organisasi secara keseluruhan. 4. Employee involvement keterlibatan karyawan. 5. Trusteeng employees kepercayaan karyawan. Komitmen karyawan terhadap organisasi, dapat terus ditingkatkan. Sweeney dan Mcfarlin 2000, mengemukakan beberapa hal yang dapat meningkatkan komitmen para karyawan terhadap organisasi : 1. Berusaha meningkatkan input karyawan ke dalam organisasi, karyawan yang merasa bahwa suara mereka didengar cenderung lebih terikat secara efektif 2. Perkuat dan komunikasikan nilai–nilai dasar, sikap dan tujuan organisasi.

2.1.6 Faktor-faktor yang mempengaruhi Komitmen Organisasi

Hubungan sebab akibat terjadinya komitmen terhadap organisasi. Ada tiga penyebab komitmen organisasi, yaitu: karakteristik pribadi kebutuhan Universitas Sumatera Utara 18 berprestasi, masa kerjajabatan, dan lain-lain, karakteristik pekerjaan umpan balik, identitas tugas, kesempatan untuk berinteraksi, dan lain-lain dan pengalaman kerja. Menjadi karakteristik pribadi usia dan masa kerja, tingkat pendidikan, jenis kelamin, karakteristik yang berkaitan dengan peran, karakteristik struktural dan pengalaman kerja, Sjabadhyni, 2001:460. Menurut Long, 2001:110, program kepemilikan saham perusahaan bagi karyawan juga bisa menumbuhkan perasaan identifikasi terhadap tujuan-tujuan organisasi, Sedangkan Armstrong berpendapat bahwa tiga hal yang dapat mempengaruhi komitmen, yaitu: rasa memiliki terhadap organisasi, rasa senang terhadap pekerjaan dan kepercayaan pada organisasi Armstrong, 2001:183. Chusmir, 2002:519 berpendapat bahwa karakteristik keluarga juga menjadi salah satu penentu komitmen karyawan pada organisasi. Dari penjelasan diatas peneliti mengambil kesimpulan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi komitmen organisasi berdasarkan pada penelitian yang dibentuk menurut Strees dan Shadur, et al Prayitno, 2003:50 yang menyatakan bahwa komitmen organisasi sebagai rasa Identifikasi, Keterlibatan, Loyalitas yang dinyatakan oleh seorang karyawan terhadap organisasinya. Identtifikasi yaitu penerimaan tujuan organisasi, dimana penerimaaan ini merupakan dasar komitmen organisasi. Keterlibatan yaitu sesuai dengan peran dan tanggung jawab pekerjaaan di organisasi tersebut. karyawan yang memiliki komitmen tinggi akan menerima hampir semua tugas dan tanggung jawab pekerjaan yang diberikan. Universitas Sumatera Utara 19

2.2 Kinerja Karyawan