Induksi Aloksan Ekstrak Bawang Putih

5.2 Pembahasan 5.2.1 Diabetes Mellitus Diabetes mellitus DM merupakan penyakit fisiologis berupa perubahan homeostasis glukosa yang menyebabkan kadar glukosa plasma darah di atas normal. Kondisi ini sering disebut hiperglikemik Maher, 2000. Hiperglikemik merupakan kondisi yang dapat menimbulkan berbagai komplikasi makro dan mikro vaskuler yang mengakibatkan kerusakan organ tubuh. Resistensi insulin sebagai salah satu faktor yang mendasari terjadinya hiperglikemia kronis dipertimbangkan sebagai bagian dari resiko penyakit metabolik seperti obesitas, penyakit kardiovaskuler, hipertensi dan diabetes. Selain itu, faktor lain yang mendasari terjadinya hiperglikemik juga adalah karena berkurangnya rasio insulin dalam sirkulasi darah akibat hilangnya sel beta penghasil insulin pada pulau-pulau Langerhans pankreas destruksi sel beta, umumnya menjurus ke defisiensi insulin absolute.

5.2.2 Induksi Aloksan

Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya menunjukkan bahawa penggunaan aloksan dapat mengakibatkan Diabetes Mellitus DM tergantung insulin pada binatang percobaan aloksan diabetes dengan karakteristik mirip dengan Diabetes Melitus tipe 1 pada manusia melalui mekanisme destruksi selektif pada sel beta pankreas. Aloksan bersifat toksik selektif terhadap sel beta pancreas yang memproduksi insulin karena terakumulasinya aloksan secara khusus melalui transporter glukosa yaitu GLUT2. Aloksan merupakan bahan kimia yang digunakan untuk menginduksi diabetes pada binatang percobaan dan merupakan cara yang cepat untuk menghasilkan kondisi diabetik eksperimental hiperglikemik pada binatang percobaan yaitu dalam waktu kurang lebih 24-48 jam. Aloksan dapat diberikan secara intravena, intraperitoneal, atau subkutan pada binatang percobaan Watkins, Cooperstein dan Lazarow, 2008. Pada penelitian Universitas Sumatera Utara ini dilakukan pemberian aloksan secara inraperitoneal dengan dosis sebesar 200mgkgBB.

5.2.3 Ekstrak Bawang Putih

Bawang putih Allium sativum l. dikonsumsi secara meluas sebagai bumbu masak dan sebagai obat tradisional. Beberapa penelitian menyebutkan keberadaan senyawa allisin dan alliin dalam bawang putih yang berpotensi sebagai agen hipoglikemik. Efek hipoglikemik umbi bawang putih telah dibuktikan secara in vivo , sedangkan secara in vitro belum dilakukan. Penelitian awal mengenai efek hipoglikemik bawang putih dilakukan oleh Mathew dan Augusti 1973, dengan melakukan isolasi allisin dan memberikannya pada tikus diabetes. Pada perlakuan dengan dosis 250 mgkb BB, diketahui allisin mampu menurunkan kadar glukosa darah 60 lebih efektif daripada tolbutamid. Penelitian lain yaitu Sheela, et al . 1995 mengisolasi senyawa asam amino sulfoksida dari bawang putih untuk kemudian diperlakukan pada tikus diabetes. Senyawa yang berhasil diisolasi adalah S-metilsistein sulfoksida SMCS dan alliin atau S-allilsistein sulfoksida. Perlakuan ekstrak selama sebulan menunjukkan penurunan kadar glukosa darah yang signifikan. Alliin pada dosis 200 mgkg BB mempunyai kerja yang menyerupai glibenklamid obat diabetes dan hormon insulin. Mekanisme penurunan kadar glukosa darah oleh ekstrak bawang putih masih belum diketahui secara jelas. Senyawa yang berperan telah diketahui yakni allisin dan alliin Augusti, 1975; Sheela et al., 1995. Kemungkinan masih terdapat senyawa lain yang juga mampu menurunkan kadar glukosa darah pada diabetes mellitus. Allisin dan alliin mampu menjadi agen anti-diabetes dengan mekanisme perangsangan pankreas untuk mengeluarkan sekret insulinnya lebih banyak Banerjee dan Maulik, 2002. Universitas Sumatera Utara

5.2.4 Obat Anti Diabetika Oral Metformin dan Glibenklamid

Dokumen yang terkait

Uji Antibakteri Ekstrak Air Bawang Putih (Allium Sativum) dan Hasil Hidrolisis Enzimatis Minyak Kelapa Murni serta Kombinasinya terhadap Beberapa Bakteri Penyebab Diare

8 122 176

Pengaruh Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum) Terhadap Kadar Kolesterol Mencit (Mus Musculus L. Strain DDW) yang Diinduksi Alloxan

6 122 85

Pengaruh Pemberian Ekstrak Bawang Putih dan Glibenklamid Terhadap Kadar Gula Darah Mencit ormal dan Mencit Diabetes yang Diinduksi Alloksan

3 65 87

Pengaruh pemberian ekstrak kelopak bunga rosela (hibiscus sabdariffa l) terhadap penurunan kadar gula darah tikus putih (rattus norvegicus) yang diinduksi aloksan

1 6 80

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BAWANG PUTIH ( Allium sativum L) TERHADAP KUALITAS PROSES SPERMATOGENESIS TESTIS MENCIT JANTAN (Mus musculus ) STRAIN JEPANG.

0 2 1

Pengaruh Ekstrak Meniran (Phyllantus Niruri L.) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Mencit Yang Diinduksi Aloksan.

0 1 25

Pengaruh kombinasi ekstrak bawang putih (Allium sativum) dan minyak zaitun (Olea europaea) terhadap kadar kolesterol darah pada tikus putih (Rattus norvegicus) yang Diinduksi Pakan Hiperkolesterol.

0 0 11

Pengaruh Pemberian Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum) Terhadap Struktur Histologis Hepar Mencit (Mus musculus) yang Diinduksi Parasetamol.

0 0 5

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HEPAR TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI ALOKSAN

0 0 90

PENGARUH EKSTRAK KULIT UMBI BAWANG PUTIH (Allium sativum L.) TERHADAP KADAR UREUM KREATININ PADA TIKUS WISTAR HIPERGLIKEMIA YANG DIINDUKSI ALOKSAN - Unissula Repository

0 1 5