Prof. Dr. Suhaidi, SH, MH 2. Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum Chairani Bustami, SH, SpN, MKn 4. Notaris Syafnil Gani, SH, MHum

Telah diuji pada Tanggal : 14 Januari 2012 PANITIA PENGUJI TESIS Ketua : Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN Anggota :

1. Prof. Dr. Suhaidi, SH, MH 2. Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum

3. Chairani Bustami, SH, SpN, MKn 4. Notaris Syafnil Gani, SH, MHum

Universitas Sumatera Utara SURAT PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : RIO ADRIAN SUKMA Nim : 097011118 Program Studi : Magister Kenotariatan FH USU Judul Tesis : TINJAUAN YURIDIS PERJANJIAN KERJASAMA DALAM PENJUALAN VOUCHER HOTEL ANTARA PT. EKA SUKMA TOUR DENGAN HOTEL J.W. MARRIOT MEDAN Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri bukan Plagiat, apabila dikemudian hari diketahui Tesis saya tersebut Plagiat karena kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia diberi sanksi apapun oleh Program Studi Magister Kenotariatan FH USU dan saya tidak akan menuntut pihak manapun atas perbuatan saya tersebut. Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dalam keadaan sehat. Medan, Yang membuat Pernyataan Nama : RIO ADRIAN SUKMA Nim : 097011118 Universitas Sumatera Utara i ABSTRAK Perjanjian adalah suatu perbuatan, dimana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau lebih. Undang-undang mengakui hak otonomi seseorang untuk secara bebas membuat perjanjian dengan siapapun serta dengan bebas pula rnenentukan isi perjanjian tersebut yang dikenal dengan asas kebebasan berkontrak. Namun dalam prakteknya pada perjanjian kontraktual, klausula telah ditentukan secara sepihak oleh pihak pertama. Sedangkan pihak kedua, tentunya harus mematuhi ketentuan yang tertuang dalam kontrak tersebut, sehingga sebenarnya tidak terjadi kesetaraan. Demikian juga dalam perjanjian kerjasama penjualan voucher hotel antara Hotel JW Marriot dengan PT. Eka Sukma Tour, merupakan perjanjian kontraktual dan merupakan perjanjian di bawah tangan bukan akta notariil. Permasalahan dalam penelitian ini adalah: bagaimana bentuk perjanjian kerjasama penjualan voucher hotel antara PT. Eka Sukma Tour dengan Hotel JW Marriot Medan, bagaimana kedudukan para pihak dalam perjanjian kerjasama penjualan voucher hotel antara PT. Eka Sukma Tour dengan Hotel JW Marriot Medan, dan bagaimana penyelesaian perselisihan hukum jika terjadi wanprestasi antara salah satu pihak. Untuk mengkaji hal tersebut dilakukan penelitian yang bersifat deskriptif yuridis dengan pendekatan yuridis empiris. Data hasil penelitian diolah dan dianalisa dengan menggunakan metode analisis kualitatif dan selanjutnya ditarik kesimpulan dengan menggunakan metode deduktif dengan menggunakan perangkat normatif. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa: bentuk perjanjian kerjasama penjualan voucher hotel antara PT. Eka Sukma Tour dengan Hotel JW Marriot Medan merupakan perjanjian dibawah tangan biasa dan dalam bentuk perjanjian baku standard contract, sehingga kedudukan para pihak dalam perjanjian kerjasama penjualan voucher hotel tersebut tidak seimbang. Dalam perjanjian standar syarat-syarat ditentukan sepihak oleh pihak hotel. Travel sebagai mitra tidak memiliki posisi tawar bargaining position yang menguntungkan, sebagaimana tertuang dalam isi perjanjian, khususnya dalam hal hak dan kewajiban para pihak. Isi perjanjian lebih menekankan kewajiban PT Sukma Tour, sedangkan kewajiban Hotel JW Marriott tidak dinyatakan secara jelas. Demikian juga dalam hal pengaturan hak dan kewajiban tersebut, terutama dalam hal wanprestasi, tidak dicantumkan dengan jelas. Penyelesaian hukum jika terjadi wanprestasi oleh pihak travel, seperti tidak terpenuhinya volume kamar room selama waktu yang ditentukan, maka secara langsung pihak Hotel JW Marriot melakukan pemutusan hubungan kerjasama.walaupun dapat dinegoisasi kembali. Dalam hal terjadinya pemutusan tersebut, pihak Sukma Tour harus membayar sejumlah kamar room yang telah dibooking. Sedangkan wanprestasi oleh pihak Hotel JW Marriot tidak diatur dalam perjanjian kerjasama, sehingga perlu diatur dalam perjanjian kerjasama selanjutnya. Kata kunci : Perjanjian Kerjasama, Kedudukan Para Pihak, Wanprestasi. Universitas Sumatera Utara ii ABSTRACT Agreement is an action in which one or more people bind himselfthemselves to one or more people. Law recognizes a persons autonomy right to freely make agreements with any one and to specify the content of the agreement known as the principle of freedom of contract. But, in fact, in a contractual agreement, the clause has been unilaterally determined by the first party. Whereas, the second party, of course, has to comply with the provisions stated in the contract, that there is no equality between the two parties. This condition occurred in the cooperation agreement of selling hotel voucher between JW Marriot Hotel and PT. Eka Sukma tour, a contractual agreement made underhanded not the deed made beforeby the notary. The problems to be solved in this study were what the form of the cooperation agreement of selling hotel voucher between JW Marriot Hotel and PT. Eka Sukma tour was, what position the two parties had in the cooperation agreement of selling hotel voucher between JW Marriot Hotel and PT. Eka Sukma tour, and how the dispute will be settled if one of the parties involved did not keep his promise as stated in the agreement. This descriptive juridical study with empirical juridical approach was conducted to answer the research questions. The data obtained were processed and analyzed through qualitative analytical method before drawing a conclusion through deductive method using normative instrument. The result of this study showed that the cooperation agreement of selling hotel voucher between JW Marriot Hotel and PT. Eka Sukma tour was made underhanded in the form of standard contract that the position of the parties involved in this cooperation agreement of selling hotel voucher was not balanced. In a standard contract, the requirements are unilaterally determined by the hotel management. Travel agency as its partner does not have a beneficial bargaining position, as stated in the agreement, especially in terms of right and responsibility of the parties. The content of the cooperation agreement was focused more on the responsibility of PT. Eka Sukma tour while that of JW Marriot Hotel was not clearly stated. The same thing occurred in terms of the right and responsibility regulations, especially in terms of wanprestasi broken promise, was not clearly stated either. Legal settlement done, in case the travel agency broke its promise, for example, the room volume was not met in a given time, was that JW Marriot Hotel directly terminated the cooperation. In this case of cooperation termination, PT. Eka Sukma tour had to pay for a number of rooms which had been booked. While about the promise broken by JW Marriot Hotel was not regulated in the cooperation agreement that it needs to be regulated in the future cooperation agreement. Keywords: Cooperation Agreement, Position of the Parties Involved, Breaking Promise Stated in the Agreement Universitas Sumatera Utara iii KATA PENGANTAR Bismillaahirrahmaanirrahiim Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya serta kesehatan lahir batin kepada penulis sehingga dapat menjalani dan menyelesaikan studi di Program Magister Kenotariatan Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. Untuk mencapai gelar Magister Kenotariatan inilah, penulis membuat suatu karya ilmiah yang berjudul “TINJAUAN YURIDIS PERJANJIAN KERJASAMA DALAM PENJUALAN VOUCHER HOTEL ANTARA PT. EKA SUKMA TOUR DENGAN HOTEL J.W MARRIOT MEDAN”. Pada kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan ucapan penghargaan dan rasa terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, saran dan motivasi kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik. Ucapan terimakasih ini penulis tujukan kepada : 1. Rektor Universitas Sumatera Utara, Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTMH, M.Sc CTM, Sp.AK, atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Studi Magister Kenotariatan pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara; 2. Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum., atas kesempatan bagi penulis menjadi mahasiswa Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara; Universitas Sumatera Utara iv 3. Ketua Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN., atas segala dedikasi dan pengarahan serta masukan yang diberikan kepada penulis selama menuntut ilmu pengetahuan di Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara; 4. Terimakasih yang sedalam-dalamnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya penulis ucapkan kepada Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN., selaku Ketua Komisi Pembimbing, dan Prof. Dr. Suhaidi, SH, MH serta. Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, M.Hum selaku Anggota Komisi Pembimbing yang dengan penuh perhatian telah memberikan bimbingan, arahan, petunjuk, dan serta kritik dan saran yang konstruktif demi tercapainya hasil yang terbaik dalam penulisan tesis ini;

5. Chairani Bustami, SH, SpN, MKn., dan Notaris Syafnil Gani, SH, M.Hum.,