Analisis Sidik Ragam Studi Keanekaragaman Plankton Di Perairan Danau Toba Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir.

Penyebaran plankton di dalam badan air tidaklah sama pada setiap kedalaman yang berbeda. Tidak samanya penyebaran plankton dalam badan air disebabkan adanya perbedaan suhu, kadar oksigen, intensitas cahaya dan faktor-faktor abiotik lainnya di kedalaman air yang berbeda. Selain itu kelimpahan plankton pada suatu badan air sering bervariasi antar lokasi Suin, 2002, hlm: 118. Secara keseluruhan total kelimpahan plankton tertinggi terdapat pada stasiun I yakni 10489,39 indl dan terendah terdapat pada stasiun IV yakni 3224,39 indl. Hal ini disebabkan adanya kandungan fospat yang relatif tinggi sehingga nutrisi untuk pertumbuhan plankton terpenuhi.

4.2 Analisis Sidik Ragam

Berikut adalah Tabel Analisis Sidik Ragam yang telah dilakukan terhadap populasi plankton yang terdapat di seluruh stasiun dan seluruh kedalaman Tabel 8. Analisis Sidik Ragam Populasi Plankton Perstasiun Sumber Variasi Derajat Bebas Nilai Total Perlakuan Nilai Rataan F Hitung F Tabel Antar Stasiun 3 6881,95 2293,98 4,37 2,67 3,91 Galat 153 80386,31 525,40 Total 156 87268,26 Berdasarkan Tabel 8 karena F = 4,37 maka F 2,67 pada level 0.05 dan 3,91 pada level 0,01 sehingga daerah penolakan yang diterima adalah tolak H . H merupakan U1 = U2 = U3 = U4 atau perbedaan rataan berbeda sehingga diperlukan uji signifikan selanjutnya. Setelah dilakukan uji signifikan selanjutnya untuk perstasiun maka diperoleh hasilnya sebagai berikut: Tabel 9. Nilai LSD 0,05 Dibandingkan dengan Rataan Masing-masing Perlakuan Beda Antara Beda Rataan LSD 0.05 Kesimpulan Stasiun I vs II 12,64 9,62 Beda nyata Stasiun I vs III 10,49 9,94 Beda nyata Stasiun I vs IV 18,55 10,58 Beda sangat nyata Stasiun II vs III 2,15 9,88 Beda tidak nyata Stasiun II vs IV 5,91 10,52 Beda tidak nyata Universitas Sumatera Utara Stasiun III vs IV 8,06 10,80 Beda tidak nyata Dari Tabel di atas dapat dilihat kelimpahan pada stasiun I berbeda sangat nyata dengan stasiun IV. Pada stasiun I terdapat nilai fospat yang tinggi sehingga kelimpahan plankton tinggi dibandingkan dengan stasiun IV yang merupakan lokasi kontrol. Tabel 10. Analisis Sidik Ragam Populasi Plankton Perkedalaman Sumber Variasi Derajat Bebas Nilai Total Perlakuan Nilai Rataan F Hitung F Tabel Antar Kedalaman 3 893,65 297,88 0,46 2,67 3,91 Galat 159 101766,35 640,04 Total 162 102660 Berdasarkan Tabel 10 karena F = 0,46 maka F 2,67 pada level 0.05 dan 3,91 pada level 0,01 sehingga daerah penolakan yang diterima adalah terima H . H merupakan U1 = U2 = U3 = U4 atau perbedaan rataan tidak berbeda nyata sehingga tidak diperlukan uji signifikan selanjutnya. Dari Tabel 10 dapat dilihat bahwa angka statistik F lebih kecil dari harga tabel. Dimana harga statistik F yang diperoleh dari hasil perhitungan sebesar 0,46 sedangkan harga F tabel sebesar 2,67 pada level 0,05 dan 3,91 pada level 0,01 sehingga disimpulkan daerah penolakan yang dipakai adalah H = U1 = U2 = U3 = U4 atau rataan tidak berbeda nyata. Dengan kata lain tidak ada perbedaan yang nyata antara kelimpahan plankton antar kedalaman. 4.3 Indeks Keanekaragaman H’ dan Indeks keseragaman E Plankton Yang Diperoleh pada Masing-masing Kedalaman Setiap Stasiun Pengamatan Berdasarkan nilai pi ln pi masing-masing individu maka diperoleh nilai indeks Keanekaragaman H’ dan nilai indeks Keseragaman E seperti pada Tabel 11. Tabel 11. Indeks Keanekaragaman H’ dan Indeks Keseragaman E Plankton Yang Diperoleh Pada Masing-Masing Kedalaman Setiap Stasiun Pengamatan Parameter STASIUN I STASIUN II Universitas Sumatera Utara 0M 4M 8M 11M Rata- rata 0M 4M 8M 11M Rata- rata H’ 3,11 3,19 3,31 2,84 3,11 2,67 3,33 3,26 2,75 3,00 E 0,85 0,88 0,89 0,89 0,88 0,85 0,91 0,88 0,92 0,89 Parameter STASIUN III STASIUN IV 0M 4M 8M 11M Rata -rata 0M 4M 8M 11M Rata- rata H’ 2,72 2,59 2,90 3,07 2,82 2,54 2,75 2,74 2,50 2,63 E 0,86 0,77 0,82 0,95 0,85 0,80 0,84 0,83 0,84 0,83 Dari Tabel 11 dapat dilihat bahwa indeks rata-rata keanekaragaman tertinggi didapatkan pada stasiun I sebesar 3,11. Hal tersebut menunjukkan bahwa stasiun I cocok untuk pertumbuhan plankton akibat fospat yang tinggi sehingga nutrisi plankton terpenuhi. Indeks rata-rata keanekaragaman terendah terdapat pada stasiun IV sebesar 2,63 karena merupakan daerah kontrol sehingga masukan nutrisi tidak ada dan didapatkan spesies-spesies yang mendominasi. Menurut Barus 2004, hlm: 121 bahwa suatu komunitas dinyatakan mempunyai keanekaragaman spesies yang tinggi apabila terdapat banyak spesies dengan jumlah individu masing-masing spesies yang relatif merata. Dengan kata lain bahwa apabila suatu komunitas hanya terdiri dari sedikit spesies dengan jumlah individu yang tidak merata maka komunitas tersebut mempunyai keanekaragaman yang rendah. Indeks rata-rata keseragaman tertinggi terdapat pada stasiun II sebesar 0,89. karena penyebaran plankton merata dan tidak spesies yang mendominasi. Indeks keseragaman yang terendah terdapat pada stasiun IV sebesar 0,83 karena terdapat spesies yang mendominasi. Menurut Suin 2002, hlm: 146 bahwa pola penyebaran plankton di dalam air tidak sama pada kedalaman yang berbeda. Tidak samanya penyebaran plankton dalam badan air disebabkan oleh adanya perbedaan suhu, kadar oksigen, intensitas cahaya dan faktor-faktor lainnya di kedalaman air yang berbeda. Universitas Sumatera Utara

4.4 Faktor Abiotik Lingkungan