Aspek ketiga dari defenisi pertumbuhan ekonomi adalah perspektif waktu jangka panjang. Kenaikan output perkapita selama satu atau dua tahun yang
kemudian diikuti dengan penurunan output perkapita bukan pertumbuhan ekonomi. Suatu perekonomian tumbuh apabila dalam jangka waktu yang cukup lama
mengalami kenaikan output perkapita. Tentu saja bisa terjadi bahwa pada satu tahun, output perkapita menurun. Tetapi apabila selama jangka waktu yang cukup panjang
tersebut output perkapita menunjukkan kecenderungan yang jelas untuk meningkat, maka dikatakan bahwa terjadi pertumbuhan ekonomi. Makna perspektif jangka
panjang ini bisa dilihat pula dari prosos intern perekonomian tersebut. Jadi dari kecenderungan tersebut, haruslah berasal dari kekuatan yang berasal dari dalam
perekonomian sendiri, bukan berasal dari luar dan bersifat sementara. Istilahnya, proses pertumbuhan ekonomi harus bersifat self – generating , yang berarti bahwa
proses pertumbuhan itu sendiri menimbulkan kekuatan atau momentum bagi timbulnya kelanjutan pertumbuhan tersebut dalam periode – periode selanjutnya.
2.2 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi
Proses pertumbuhan ekonomi di pengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor ekonomi dan faktor non – ekonomi. Pertumbuhan ekonomi pada suatu negara
bergantung dari sumber alamnya, sumber daya alam, modal, usaha, teknologi, dan sebagainya. Semua itu merupakan faktor ekonomi. Namun pertumbuhan ekonomi
tidak mungkin terjadi selama lembaga sosial, kondisi politik, nilai – nilai moral dalam suatu bangsa tidak menunjang. Di dalam pertumbuhan ekonomi, lembaga sosial,
Fenny Pratiwi : Analisis Kausalitas Antara Kredit Investasi Yang Di Salurkan Bank Umum Dengan Pertumbuhan Ekonomi Di Sumatera Utara, 2009
USU Repository © 2008
sikap budaya, nilai moral, kondisi politik, dan kelembagaan merupakan faktor non – ekonomi Jhingan , 1995 .
Para ahli ekonomi menganggap faktor ekonomi sebagai kekuatan utama yang mempengaruhi pertumbuhan. Laju pertumbuhan ekonomi jatuh atau bangunnya
merupakan konsekwensi dari perubahan yang terjadi dalam faktor produksi tersebut. Beberapa faktor yang dipandang sebagai sumber penting yang dapat mewujudkan
pertumbuhan ekonomi adalah tanah dan kekayaan alam lainnya, jumlah dan mutu dari penduduk dan tenaga kerja, barang – barang modal dan tingkat teknologi, sistem
sosial dan sikap masyarakat, serta luas pasar Sukirno, 2002 . 1.
Tanah dan Kekayaan Alam Lainnya Kekayaan alam suatu negara meliputi luas dan kesuburan tanah, keadaan iklim
dan cuaca, jumlah dan jenis hasil hutan dan hasil laut yang dapat di peroleh, dan jumlah dan jenis kekayaan barang tambang yang terdapat. Kekayaan alam akan
mempermudah usaha untuk membangun perekonomian suatu negara, terutama pada masa – masa permulaan dari proses pertumbuhan ekonomi. Bila pertumbuhan baru di
mulai dan terdapat hambatan untuk mengembangkan berbagai kegiatan ekonomi di luar sektor primer pertanian dan pertambangan , bisa di atasi bila mempunyai
kekayaan alam yang dapat di usahakan dengan menguntungkan. Kemungkinan untuk memperoleh keuntungan tersbut akan menarik pengusaha – pengusaha dari negara
lain untuk mengusahakan kekayaan alam tersebut. Namun perkembangan ekonomi tidak selalu bergantung dari banyaknya kekayaan alam suatu negara.
Fenny Pratiwi : Analisis Kausalitas Antara Kredit Investasi Yang Di Salurkan Bank Umum Dengan Pertumbuhan Ekonomi Di Sumatera Utara, 2009
USU Repository © 2008
2. Jumlah dan Mutu dari Penduduk dan Tenaga Kerja
Penduduk yang bertambah akan memperbesar jumlah tenaga kerja, dan pertambahan tersebut memungkinkan negara itu menambah produksi. Sebagai akibat
dari pedidikan, pelatihan, dan pengalaman kerja, kemahiran penduduk akan selalu bertambah tinggi. Maka produktivitas akan bertambah dan menimbulkan
pertambahan produksi yang lebih cepat daripada pertambahan tenaga kerja. Pengusaha adalah bagian dari penduduk, apabila tersedianya pengusaha dalam
sejumlah penduduk berjumlah banyak, lebih banyak kegiatan ekonomi yang dijalankan. Dorongan lain yang timbul dari perkembanga penduduk terhadap
petumbuhan ekonomi bersumber dari akibat pertambahan itu kepada luas pasar. Apabila didalam perekonomian sudah berlaku keadaan di mana pertambahan tenaga
kerja tidak dapat menaikkan produksi yang lebih cepat dari pertambahan penduduk, pendapatan perkapita akan menurun.
3. Barang – barang Modal dan Tingkat Teknologi
Barang – barang modal penting artinya dalam mempertinggi efisiensi pertumbuhan ekonomi. Apabila barang – barang modal bertambah sedangkan tingkat
teknologi tidak mengalami perkembangan, kemajuan yang di capai akan jauh lebih rendah dari yang dicapai masa kini. Kemajuan teknologi menimbulkan akibat positif
dalam pertumbuhan ekonomi. Kemajuan teknologi dapat mempertinggi efisiensi produksi suatu barang sehingga menurunkan biaya produksi suatu barang. Selain itu
Fenny Pratiwi : Analisis Kausalitas Antara Kredit Investasi Yang Di Salurkan Bank Umum Dengan Pertumbuhan Ekonomi Di Sumatera Utara, 2009
USU Repository © 2008
kemajuan teknologi menimbulkan penemuan barang – barang baru yang belum pernah di produksi sebelumnya.
4. Sistem Sosial dan Sikap Masyarakat
Mengenai masalah pembangunan di negara berkembang, ahli ekonomi telah menunjukkan bahwa sistem sosial dan sikap masyarakat menjadi hal penting dalam
pembangunan. Adat istiadat yang tradisional dapat menghambat masyarakat untuk menggunakan cara – cara produksi yang modern yang produktivitasnya tinggi. Sikap
masyarakat juga menentukan sampai dimana pertumbuhan ekonomi dapat di capai. Di sebagian masyarakat terdapat sikap masyarakat yang dapat memberikan dorongan
yang besar pada pertumbuhan ekonomi. Antara lain sikap berhemat untuk mengumpulkan uang untuk berinvestasi, dan sikap selalu berusaha untuk menambah
pendapatan dan keuntungan.
5. Luas Pasar sebagai Sumber Pertumbuhan.
Adam Smith menunjukkan bahwa spesialisasi dibatasi luasnya pasar, dan spesialisasi yang terbatas membatasi pertumbuhan ekonomi. Apabila luas pasar
terbatas tidak terdapat dorongan kepada para pengusaha untuk menggunakan teknologi modern yang tingkat produktivitasnya sangat tinggi. Para pengusaha lebih
suka menggunakan cara memproduksi yang teknologinya rendah. Karena produktivitas yang rendah maka pendapatan para pekerja tetap rendah, dan ini
selanjutnya membatasi luas pasar. Untuk mengatasi hambatan tersebut perlu suatu
Fenny Pratiwi : Analisis Kausalitas Antara Kredit Investasi Yang Di Salurkan Bank Umum Dengan Pertumbuhan Ekonomi Di Sumatera Utara, 2009
USU Repository © 2008
negara miskin secara serentak melakukan pembanguan di segala bidang yang di kenal dengan teori pembangunan seimbang.
2.3 Teori – teori Pertumbuhan Ekonomi