2.5.3 Jangka waktu kredit investasi.
Agar dana – dana yang tersedia dan terbatas jumlahnya di manfaatkan sebaik – baiknya dan dapat memberikan bantuan kepada sebanyak mungkin perusahaan
proyek yang membutuhkan, maka jangka waktu kredit investasi di tetapkan sampai lima tahun. Dengan penetapan jangka waktu tersebut diharapkan dana – dana yang
ada dapat di pergunakan kembali secepatnya. Dengan demikian proyek – proyek perusahaan –perusahaan yang di biayai pada tahap pertama terbatas pada proyek –
proyek usaha – usaha yang quick yielding.
2.5.4 Proyek –proyek perusahaan – perusahaan prioritas dan non prioritas.
Perusahaan – perusahaan proyek – proyek di golongkan dalam proyek – proyek yang prioritas dan non prioritas dengan mengingat keadaan dan kebutuhan
yang telah mendesak. Untuk membiayai yang prioritas, bank umum selaku pemberi kredit akan memperoleh intensif berupa dana kredit dari anggaran, tanpa bunga, yang
persentasenya lebih besar daripada yang non prioritas. Bappenas telah menentukan daftar proyek – proyek yang di prioritaskan
berdasarkan prioritas yang telah di tentukan dalam rencana. Jika di tentukan menurut sektor, antara lain berdasarkan strategi pembangunan lima tahun, maka daftar proyek
– proyek yang di prioritaskan oleh Bappenas adalah merupakan daftar yang terperinci, khususnya untuk memberikan arah kebijakan kredit investasi. Pada
dasarnya penentuan prioritas sangat penting artinya karena faktor – faktor modal, tenaga, dan sumber – sumber pembiayaan yang langka. Sektor nya seperti :
Fenny Pratiwi : Analisis Kausalitas Antara Kredit Investasi Yang Di Salurkan Bank Umum Dengan Pertumbuhan Ekonomi Di Sumatera Utara, 2009
USU Repository © 2008
a. sektor pertanian yaitu bahan amakanan, perkebunan rakyat, perkebunan
besar,perikanan, kehutanan,peternakan, irigasi. b.
Sektor industri c.
Sektor perhubungan, meliputi rehabilitasi, perbaikan, serta perluasan alat – alat prasarana.
2.5.5 Ketentuan pembiayaan dan tanggung jawab kredit investasi.
Proyek – proyek usaha pembangunan harus turut di biayai oleh pihak – pihak yang berkepentingan, yaitu pengusaha dan pihak bank. Para pengusaha yang
menerima kredit investasi tersebut diwajibkan membiayai sendiri minimal 25 dari jumlah kebutuhan biaya investasi, sedangkan bank pemerintah pemberi kredit harus
membiayai 10 sampai 20 dari jumlah kredit investasi yang di setujui. Sisa pembiayaan yang diperlukan dipenuhi dengan kredit Bank Sentral dan dana anggaran
yang disalurkan melaui Bank Sentral. Meskipun demikian tanggung jawab kredit investasi tersebut sepenuhnya diletakkan pada Bank Pemerintah yang bersangkutan.
Disamping mengerahkan dana – dana pengusaha dan perbankan dalam usaha – usaha pembangunan tersebut diharapkan bahwa usaha – usaha pembangunan
didasarkan atas kemampuan dan kesanggupan yang riil sehingga lebih terjamin akan berhasil. Turut sertanya dana pengusaha dan perbankan dalam proyek – proyek
investasi tersebut akan menambah kesungguhan dan tanggung jawab untuk melaksanakan pembangunan proyek itu dengan sebaik – baiknya. Selanjutnya akan
Fenny Pratiwi : Analisis Kausalitas Antara Kredit Investasi Yang Di Salurkan Bank Umum Dengan Pertumbuhan Ekonomi Di Sumatera Utara, 2009
USU Repository © 2008
membatasi usaha – usaha yang bersifat spekulatif dan manipulatif maupun proyek – proyek yang idealistis.
2.5.6 Penilaian proyek perusahaan berdasarkan pertimbangan Bank teknis