Revol Ulung Bisara Tamba : Pengaruh Debt Default, Kualitas Audit, Dan Opini Audit Terhadap Penerimaan Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
c. standar akuntansi keuangan SAK.
Pada umumnya auditor yang bekerja di instansi pajak, di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan BPKP dan Badan Pemeriksa Kuangan BPK
menggunakan kriteria undang-undang, prinsip akuntansi yang berlaku umum dan peraturan peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah, perusahaan
swasta, serta instansi pajak yang terkait, jadi kriteria yang dipakai dalam suatu audit tergatung kepada tujuan audit yang bersangkutan.
5. Penyampaian hasil kepada pihak yang berkepentingan.
Penyampaian hasil ini dilakukan dengan tertulis dalam bentuk laporan audit audit report yang merupakan penyampaian hasil-hasil temuan kepada para
pemakai laporan. Laporan yang satu dapat berbeda dengan laporan lainnya. Tetapi pada dasarnya semuanya harus mampu menyampaikan kepada pihak
yang berkepentingan.
B. TEORI AGENSI
Jensen dan Meckling 1976 menggambarkan hubungan agensi sebagai suatu kontrak di bawah satu atau lebih prinsipal yang melibatkan agen untuk
melaksanakan beberapa layanan bagi mereka dengan melakukan beberapa pendelegasian wewenang pengambilan keputusan kepada agen. Baik prinsipal
atau agen diasumsikan orang ekonomi rasional dan semata-mata termotivasi oleh kepentingan pribadi. Shareholders atau prinsipal mendelegasikan pembuatan
keputusan mengenai perusahaan kepada manajer atau agen. Adanya pemisahan kepemilikan dan pengendalian perusahaan ini akan menyebabkan timbulnya
Revol Ulung Bisara Tamba : Pengaruh Debt Default, Kualitas Audit, Dan Opini Audit Terhadap Penerimaan Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
asymmetry information. Menurut Scott 2000 ada dua jenis asymmetric information, yaitu: adverse selection dan moral hazard.
Adverse selection adalah suatu tipe informasi asimetri asymmetric information dimana satu orang atau lebih pelaku-pelaku transaksi bisnis atau
transaksi-transaksi yang potensial mempunyai informasi lebih atas yang lain Scott, 2000. Ketimpangan pengetahuan informasi perusahaan ini dapat
menimbulkan masalah dalam transaksi pasar modal karena investor tidak mempunyai informasi yang cukup dalam pengambilan keputusan investasinya.
Sedangkan moral hazard adalah suatu tipe informasi asimetri asymmetric information dimana satu orang atau lebih pelaku-pelaku bisnis atau transaksi
transaksi potensial yang dapat mengamati.kegiatan-kegiatan mereka secara penuh dibandingkan dengan pihak lain Scott, 2000. Masalah moral hazard ini terjadi
karena pihak-pihak diluar perusahaan investor mendelegasikan tugas dan kewenangannya kepada manajer tetapi investor tidak dapat sepenuhnya memantau
manajer dalam melaksanakan pendelegasian tersebut. Dibutuhkan pihak ketiga yang independen sebagai mediator pada hubungan
antara prinsipal dan agen. Pihak ketiga ini berfungsi untuk memonitor perilaku manajer agen apakah sudah bertidak sesuai dengan keinginan prinsipal. Auditor
adalah pihak yang dianggap mampu menjembatani kepentingan pihak prinsipal shareholders dengan pihak manajer prinsipal dalam mengelola keuangan
perusahaan Setiawan, 2006.
Revol Ulung Bisara Tamba : Pengaruh Debt Default, Kualitas Audit, Dan Opini Audit Terhadap Penerimaan Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
Auditor melakukan fungsi monitoring pekerjaan manajer melalui sebuah sarana yaitu laporan keuangan. Tugas auditor adalah memberikan opini atas
laporan keuangan tersebut tentang kewajarannya. Auditor saat ini juga harus mempertimbangkan akan kelangsungan hidup perusahaan.
C. OPINI AUDIT