Revol Ulung Bisara Tamba : Pengaruh Debt Default, Kualitas Audit, Dan Opini Audit Terhadap Penerimaan Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
Selanjutnya variabilitas antara variabel dependen dengan variabel independen dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut ini.
Tabel 4.9 Model Summary
Step -2 Log
likelihood Cox Snell
R Square Nagelkerke R
Square 1
45.198a .487
.649
Sumber : Hasil pengolahan data
Berdasarkan tabel 4.9 diatas, maka dapat dilihat bahwa hasil analisis regresi logistik secara keseluruhan menunjukkan nilai Cox and Snell R Square sebesar
0.487. Cox and Snell R Square merupakan ukuran yang mencoba meniru ukuran R
2
pada multiple regretion yang didasarkan pada teknik estimasi likelihood dengan nilai maksimum kurang dari satu,sehingga sulit untuk diinterpretasikan.
Nagelerke’s R square merupakan modifikasi dari koefisien Cox dan Snell. Untuk memastikan bahwa nilainya bervariasi dari 0 nol sampai 1 satu hal ini
dilakukan dengan cara membagi nilai Cox dan Snell’s R square dengan nilai maksimumnya. Nilai Nagelerke R
2
dapat diinterpretasikan seperti nilai R
2
pada multiple regression.
Dilihat dari hasil output pengolahan data nilai Nagalerke R Square adalah sebesar 0.649 yang berarti variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan
oleh variabel independen adalah sebesar 64,9 , sisanya sebesar 35,1 dijelaskan oleh variabel-variabel lain diluar model.
a. Matriks Klasifikasi
Revol Ulung Bisara Tamba : Pengaruh Debt Default, Kualitas Audit, Dan Opini Audit Terhadap Penerimaan Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
Matriks klasifikasi akan menunjukkan kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan penerimaan opini audit going concern pada
perusahaan.
Tabel 4.10 Matrik Klasifikasi
Observed Predicted
Opini Tahun Berjalan Percentage
Correct 1
Step 1 Opini Tahun
Berjalan 22
8 73.3
1 6
27 81.8
Overall Percentage 77.8
Sumber : Hasil pengolahan data
Tabel 4.10 menunjukkan kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan penerimaan opini going concern pada auditor sebesar
81.8, hal ini berarti bahwa dengan menggunakan model regresi yang digunakan ada 26 perusahaan yang diprediksi akan menerima opini audit going concern dari
32 perusahaan yang menerima opini audit going concern. Kekuatan prediksi model untuk menerima opini audit non going concern adalah sebesar 73,3 yang
berarti bahwa dengan model regresi yang diajukan ada 23 auditee 73,3 yang diprediksi akan menerima opini audit non going concern dari total 31 perusahaan
yang menerima opini audit non going concern.
b. Menguji Koefisien Regresi
Tabel 4.11 menunjukkan hasil pengujian dengan regresi logistik diatas maka diperoleh model regresi logistik sebagai berikut :
Revol Ulung Bisara Tamba : Pengaruh Debt Default, Kualitas Audit, Dan Opini Audit Terhadap Penerimaan Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
Tabel 4.11 Hasil Uji Koefisien regresi
B S.E.
Wald df
Sig. ExpB
95.0 C.I.for EXPB
Lower Upper
Lower Upper
Lower Upper
Lower Upper
Step 1a
DEF 2.213
.780 8.039
1 .005
9.142 1.980
42.204 ADTR
-.624 .767
.662 1
.416 .536
.119 2.408
PO 3.045
.784 15.078
1 .000
21.004 4.517
97.669 Constant
-2.136 .773
7.645 1
.006 .118
a Variables entered on step 1: DEF, ADTR, PO. Sumber : Hasil pengolahan data
Dari pengujian persamaan regresi logistik diatas maka diperoleh model regresi logistik sebagai berikut :
GC = -2.136 + 2.213 DEF – 0.624 ADTR + 3.045 PO Konstanta sebesar -2.136 menyatakan bahwa jika tidak memperhitungkan
nilai debt default, kualitas audit, dan opini audit, maka kemungkinan penerimaan audit dengan pernyataan going concern adalah sebesar -2.136
C. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Hubungan Debt Default Terhadap Opini Going Concern