tentang tema putus asa dengan solusi al-Quran secara komprehensif. Yaitu membiarkan al-Quran berbicara tentang keputusasaan dengan jalan keluarnya,
dimana ayat yang satu menerangkan ayat yang lain. Penulis akui, tema ini bukan kajian baru dalam dunia keislaman. Akan tetapi,
poin penting yang menjadi kelebihan skripsi penulis dengan penulis lain adalah adanya pembahasan secara komprehensif dari disiplin ilmu lain, yaitu psikologi
dengan keilmuan tersebut penulis mengambil teori-teori maupun paradigma kemanusiaan untuk menganalisa gejala-gejala psikis manusia dalam kaitannya
dengan keputusasaan. Selanjutnya filsafat, penulis juga mengambil dan meminjam metode serta kerangka berfikirnya yang
radic mendalam. Tujuannya agar dapat menganalisa serta menyentuh esensi masalah dalam menghasilkan sebuah solusi
selain memperkaya khazanah penulis tentang tema „keputusasaan‟ tersebut.
Selain itu, adanya solusi yang ditawarkan sesuai dengan ajaran agama Islam dalam al-
Qur‟an juga menjadi daya tarik tersendiri dari skripsi yang penulis susun dibandingkan dengan tulisan-tulisan lain yang sejenis. Dengan adanya
pembahasan yang koheren dalam ilmu psikologi dan filsafat serta pengajuan solusi bagi orang yang putus asa dalam al-
Qur‟an membuat tulisan penulis menjadi sebuah karya yang berbeda dan lebih baik secara kualitas isi.
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Penelitian ini mengungkap persoalan bentuk keputusasaan dan kiat menanggulanginya menurut petunjuk al-Quran. Dengan demikian pembahasan ini
diupayakan merujuk pada ayat-ayat yang penulis anggap paling tepat menggambarkan keputusasaan dan kontekstualisasi realitas sosial, sekaligus
mencari solusi dari ayat-ayat yang berhubungan. Untuk sampai pada tema tersebut ada sejumlah kata kunci yang dapat digunakan sebagai bahan penelusuran,
diantaranya: kata al-ya`su yang artinya putus asa,
al-Qanath yang artinya putus asa-putus harapan,
Ablasa putus asa-terdiam, berputus asa. Ketiga kata tersebut akan penulis akomodir dan dijadikan sebagai kesatuan
bahasan. Setelah dilakukan penelusuran terhadap ketiga kata tersebut dengan menggunakan
indeks al-Quran, susunan Sukmadjaya Asyarie dan Rosy Yusuf diperoleh data bahwa kata „ya`isa‟ disebut sebanyak sepuluh kali, „qanatha‟
sebanyak lima kali dan „ablasa‟ sebanyak lima kali juga. Dengan demikian
pembahasan tentang gambaran putus asa dan solusi yang ditawarkan al-Quran dalam mencegahnya, sepenuhnya akan merujuk pada ketiga kata tersebut beserta
derivasinya dalam al-Quran. Dari pemaparan di atas, maka penulis merumuskan pokok permasalahan
sebagai berikut : Bagaimana al-Quran menggambarkan berputus asa ya`isa,
qanata dan ablasa sebagai sebuah fenomena kemanusiaan? Apa Solusi yang ditawarkan al-Quran untuk mencegah dan menanggulangi keputusasaan?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian ini secara Formal untuk memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana strata satu S1 pada jurusan Tafsir hadits. Adapun tujuan non formalnya
adalah ingin memberikan sumbangsih pada khazanah tafsir al- Qur‟an. Selain itu
penulis ingin memberikan wawasan tentang tema kputus-asaan, bentuk-bentuk, penyebab-penyebab dan bagaiman solusi al-Quran serta cara mencegah keputus-
asaan yang ditimbullkan dari musibah yang sering terjadi.
E. Metodologi penelitian