Radikal Bebas Penentuan Aktivitas Antioksidan

Irma l. H. Sinaga : Skrining Fitokimia Dan Uji Aktivitas Antioksidan Dari Ekstrak Etanol Buah Terong Belanda Solanum betaceum Cav., 2009. Infundasi adalah proses penyarian dengan menggunakan pelarut air pada temperature 90 C selama 15 menit. 5. Dekoktasi Dekoktasi adalah proses penyarian dengan menggunakan pelarut air pada temperature 90 C selama 30 menit.

2.3 Radikal Bebas

Radikal bebas adalah molekul yang kehilangan elektron, sehingga molekul tersebut menjadi tidak stabil dan selalu berusaha mengambil elektron dari molekul atau sel lain. Zat ini dapat dihasilkan dari hasil metabolisme tubuh dan faktor eksternal seperti asap rokok, hasil penyinaran ultra violet, zat kimiawi dalam makanan dan polutan lain Anomin, 2007. Radikal bebas sangat reaktif dan dengan mudah menjurus ke reaksi yang tidak terkontrol, menghasilkan ikatan silang cross-link pada DNA, protein, lipida, atau kerusakan oksidatif pada gugus fungsional yang penting pada biomolekul ini. Perubahan ini akan menyebabkan proses penuaan. Radikal bebas juga terlibat dan berperan dalam patologi dari berbagai penyakit degeneratif, yakni kanker, aterosklerosis, rematik, jantung koroner, katarak Silalahi, 2006. Radikal bebas yang sangat berbahaya dalam makhluk hidup antara lain adalah golongan hidroksil OH - , seperoksida O - 2 , nitrogen monooksida NO, dan peroksidal RO - 2 , peroksinitrit ONOO - , asam hipoklorit HOCL, hydrogen peroksida H 2 O 2 Silalahi, 2006. Sebenarnya radikal bebas penting artinya bagi kesehatan dan fungsi tubuh yang normal yaitu mengurangi peradangan, membunuh bakteri dan mengendalikan tonus otot polos pembuluh darah dan organ – organ dalam tubuh. Irma l. H. Sinaga : Skrining Fitokimia Dan Uji Aktivitas Antioksidan Dari Ekstrak Etanol Buah Terong Belanda Solanum betaceum Cav., 2009. Namun bila dihasilkan melebihi batas kemampuan proteksi antioksidan selular, maka dia akan menyerang sel itu sendiri. Struktur sel yang berubah turut merubah fungsinya, yang akan mengarah pada proses munculnya penyakit Suariasari, 2006.

2.4 Antioksidan

Antioksidan adalah senyawa yang mempunyai struktur molekul yang dapat memberikan elektron dengan cuma – cuma kepada molekul radikal bebas tanpa terganggu sama sekali dan dapat memutuskan reaksi berantai dari radikal bebas Kumalaningsih, 2006. Antioksidan yang ada di alam ini dibagi atas tiga macam yaitu : 1 Antioksidan yang dibuat oleh tubuh kita sendiri yang berupa enzim antara lain superoksidadismutase, glutathinoneperoxidase, peroxidase dan katalase 2 Antioksidan alami yang dapat diperoleh dari tanaman atau hewan, yaitu tokoferol, vitamin C, betakaroten, flavonoid dan senyawa fenolik 3 Antioksidan sintetik dibuat dari bahan-bahan kimia yaitu Butylated hidroxy-anisole BHA, Butylated Hydroxy-toluene BHT, Propylgallate PG, yang ditambah dalam makanan untuk mencegah kerusakan lemak Kumalaningsih, 2006. Antioksidan di dalam tubuh dibedakan atas tiga kelompok, yaitu 1 Antioksidan primer yang bekerja dengan cara mencegah terbentuknya radikal bebas yang baru dan mengubah radikal bebas menjadi molekul yang tidak merugikan, misalnya glutationperoksidase. 2 Antioksidan sekunder yang berfungsi untuk menangkap radikal bebas dan menghalangi terjadinya reaksi berantai, misalnya vitamin C, vitamin E, dan -karoten. 3 Antioksidan tertier Irma l. H. Sinaga : Skrining Fitokimia Dan Uji Aktivitas Antioksidan Dari Ekstrak Etanol Buah Terong Belanda Solanum betaceum Cav., 2009. yang bermanfaat untuk memperbaiki kerusakan biomolekular yang disebabkan oleh radikal bebas, misalnya DNA repair enzyme Silalahi, 2006.

2.4.1 Antioksidan Alami

Hasil penelitian menunjukkan bahwa buah-buahan, sayuran dan biji-bijian adalah sumber antioksidan yang baik dan bisa meredam reaksi berantai radikal bebas dalam tubuh, yang pada akhirnya dapat menekan proses penuaan dini Kosasih, 2004. Khasiat antioksidan untuk mencegah berbagai penyakit dan akan lebih efektif jika kita mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan yang kaya akan antioksidan dari berbagai jenis daripada menggunakan antioksidan tunggal. Efek antioksidan dari sayur-sayuran dan buah-buahan lebih efektif daripada suplemen antioksidan yang diisolasi Silalahi, 2006.

2.4.2 Vitamin C

Vitamin adalah senyawa organik kompleks yang essensial untuk pertumbuhan dan fungsi biologis yang lain bagi mahluk hidup. Berhubung vitamin tidak disintesa dalam tubuh kecuali vitamin K, maka vitamin harus ada dalam makanan yang dikonsumsi. Vitamin tidak dapat disimpan dalam tubuh, oleh karenanya harus selalu ada dalam bahan makanan yang dikonsumsi. Bahan makanan yang kaya akan vitamin adalah sayur-sayuran dan buah-buahan Sudarmadji, 1989. Vitamin C asam askorbat adalah suatu turunan heksosa dan diklasifikasikan sebagai karbohidrat yang merupakan monosakarida. Vitamin C dapat disintesis dari glukosa dan galaktosa dalam tumbuh- tumbuhan dan sebagian Irma l. H. Sinaga : Skrining Fitokimia Dan Uji Aktivitas Antioksidan Dari Ekstrak Etanol Buah Terong Belanda Solanum betaceum Cav., 2009. besar hewan yang dapat mensintesis vitamin C. Di alam vitamin C terdapat dalam dua bentuk, yaitu L- asam askorbat bentuk tereduksi dan L- dehidroasam askorbat bentuk teroksidasi.

2.5 Penentuan Aktivitas Antioksidan

Bermacam-macam metode pengukuran aktivitas antioksidan telah digunakan untuk memantau dan membandingkan aktivitas antioksidan pada makanan memberikan hasil yang beragam tergantung pada spesifitas dari radikal bebas yang digunakan sebagai reaktan Anonim, 2001. Sebuah metode yang cepat, sederhana dan murah untuk mengukur aktivitas antioksidan dari makanan yaitu dengan melibatkan penggunaan radikal bebas 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl DPPH. DPPH digunakan luas untuk menguji kemampuan dari suatu senyawa atau komponen untuk bereaksi sebagai penangkap radikal bebas atau donor hidrogen dan untuk mengevaluasi aktivitas antioksidan dari makanan. DPPH juga digunakan untuk menentukan antioksidan dalam kompleks biologi dalam beberapa tahun terakhir. Metode DPPH dapat digunakan untuk sampel padat ataupun cair dan telah digunakan untuk mengukur kadar antioksidan pada sampel Anonim, 2001. Irma l. H. Sinaga : Skrining Fitokimia Dan Uji Aktivitas Antioksidan Dari Ekstrak Etanol Buah Terong Belanda Solanum betaceum Cav., 2009. Gambar 1 : Rumus bangun DPPH 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl Irma l. H. Sinaga : Skrining Fitokimia Dan Uji Aktivitas Antioksidan Dari Ekstrak Etanol Buah Terong Belanda Solanum betaceum Cav., 2009. N N N N N o o - o o - o o - N N N N N o o - o o - o o - N N N N N o o - o o - o o - N NH N N N o o - o o - o o - Gambar Resonansi dari DPPH 1.1-diphenyl-2- picrylhydrazyl Gambar reaksi antara DPPH dengan atom H netral yang berasal dari antioksidan o HO OH OH OH OH -2H . + o HO OH OH O O + Irma l. H. Sinaga : Skrining Fitokimia Dan Uji Aktivitas Antioksidan Dari Ekstrak Etanol Buah Terong Belanda Solanum betaceum Cav., 2009.

2.6 Spektrofotometri UV-Visibel

Dokumen yang terkait

Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol serta Fraksi n-Heksana Etilasetat dan Air Herba Kurmak Mbelin (Enydra fluctuans Lour.)

1 75 100

Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Ekstrak Etanol Buah Terong Lalap Ungu (Solanum melongena L).

17 74 78

Ketahanan Tanaman Terung Belanda (Solanum betaceum Cav) Setelah Diinduksi Dengan Sinar Uv Terhadap Colletotrichum sp.

2 47 65

Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Ekstrak Etanol Buah Terong Lalap Ungu (Solanum melongena L).

8 35 78

Cover Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Ekstrak Etanol Buah Terong Lalap Ungu (Solanum melongena L).

0 0 15

Abstract Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Ekstrak Etanol Buah Terong Lalap Ungu (Solanum melongena L).

0 0 2

Chapter I Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Ekstrak Etanol Buah Terong Lalap Ungu (Solanum melongena L).

0 1 5

Chapter II Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Ekstrak Etanol Buah Terong Lalap Ungu (Solanum melongena L).

0 1 14

Reference Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Ekstrak Etanol Buah Terong Lalap Ungu (Solanum melongena L).

0 0 4

Appendix Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Ekstrak Etanol Buah Terong Lalap Ungu (Solanum melongena L).

0 0 18