Irma l. H. Sinaga : Skrining Fitokimia Dan Uji Aktivitas Antioksidan Dari Ekstrak Etanol Buah Terong Belanda Solanum betaceum Cav., 2009.
atau disaring. Filtrat yang diperoleh digabung dengan filtrat yang telah diperoleh sebelumnya. Pemekatan ekstrak dilakukan dengan alat rotary evaporator
kemudian ekstrak dikeringkan dengan teknik freeze dryer. 3.7 Pengujian Kemampuan Antioksidan Sampel Uji Dengan
Spektrofotometri Visibel 3.7.1 Prinsip Metode DPPH
DPPH 1,1-diphenyl-2-picryl-hydrazyl sebagai radikal bebas dalam larutan etanolmetanol digunakan untuk menentukan aktivitas antioksidan sampel
uji, yaitu kemampuan sampel uji dalam meredam proses oksidasi DPPH peredaman warna ungu DPPH dengan IC
50
konsentrasi sampel uji yang mampu meredam radikal bebas sebesar 50 sebagai parameternya.
3.7.2 Pembuatan Larutan Blanko
Larutan DPPH 0,5 mM dipipet sebanyak 5 ml, kemudian dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 ml, dicukupkan volumenya dengan metanol sampai garis
tanda konsentrasi 40 ppm.
3.7.3 Penentuan Panjang Gelombang Serapan Maksimum dan Operating
Time Larutan DPPH dalam Metanol
Larutan blanko dihomogenkan dan diukur serapannya pada panjang gelombang 400-800 nm dan diperoleh
maks
= 514 nm. Pengukuran dilanjutkan untuk menentukan operating time larutan DPPH dalam metanol sampai menit ke-
60 selama 1 jam.
Irma l. H. Sinaga : Skrining Fitokimia Dan Uji Aktivitas Antioksidan Dari Ekstrak Etanol Buah Terong Belanda Solanum betaceum Cav., 2009.
3.7.4 Pembuatan Larutan Induk
Sebanyak 25 mg sampel uji ditimbang kemudian dilarutkan dalam labu tentukur 25 ml dengan metanol lalu volumenya dicukupkan dengan metanol
sampai garis tanda konsentrasi 1000 ppm.
3.7.5 Pembuatan Larutan Uji
Larutan induk dipipet sebanyak 1 ml; 2 ml; 3 ml dan 4 ml kemudian dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 ml untuk mendapatkan konsentrasi 40
ppm, 80 ppm, 120 ppm dan 160 ppm, kemudian ke dalam masing-masing labu tentukur ditambahkan 5 ml larutan DPPH 0,5 mM C = 40 ppm lalu volume
dicukupkan dengan metanol sampai garis tanda.
3.7.6 Penentuan Persen Peredaman
Menurut Santosa et al 1998 dalam Amrun dan Umayah 2007, absorbansi DPPH diukur pada panjang gelombang 494 nm, 514 nm dan 534 nm
pada menit ke-18 dan sekali lagi pada menit ke-36. Kemampuan antioksidan diukur sebagai penurunan serapan larutan DPPH peredaman warna ungu DPPH
akibat adanya penambahan sampel uji. Nilai serapan larutan DPPH sebelum dan sesudah penambahan sampel uji tersebut dihitung sebagai persen peredaman.
Perhitungan kapasitas antiradikal bebas DPPH sebagai persen peredaman absorban pada puncak 514 nm menggunakan perhitungan sebagai berikut:
100 1
x A
A peredaman
DPPH Hitung
uji bahan
Hitung
− =
Dimana, absorban hitung 514 nm: 100
2
534 494
514
x A
A A
A
Hitung
+ −
=
Irma l. H. Sinaga : Skrining Fitokimia Dan Uji Aktivitas Antioksidan Dari Ekstrak Etanol Buah Terong Belanda Solanum betaceum Cav., 2009.
3.7.7 Penentuan Nilai IC