Hak dan Kewajiban PekerjaBuruh Tetap dan PekerjaBuruh Harian Lepas

Rondi Pramuda Padang : Sistem Pengupahan Pada PekerjaBuruh Tetap Dan PekerjaBuruh Harian Lepas Ditinjau Dari Permenakertrans No. 17 Tahun 2005 Tentang Komponen Pelaksanaan Tahapan Pencapaian Kebutuhan Hidup Layak Studi Pengupahan Pada PT. Arwana Mas Indonesia, 2007. USU Repository © 2009

C. Hak dan Kewajiban PekerjaBuruh Tetap dan PekerjaBuruh Harian Lepas

Hak dan kewajiban pekerjaburuh merupakan hal yang prinsipil dan pasti timbul dalam hubungan ketenagakerjaan karena kedua hal tersebut merupakan sesuatu yang lahir dari aktivitas produksi yang melibatkan pekerjaburuh dan pengusahamajikan. Hak dan kewajiban merupakan hal yang sangat erat hubungannya, dimana seorang pekerjaburuh bila melakukan kewajiban maka akan timbul hak yang kemudian diatur secara seadilnya-adilnya agar tidak menimbulkan ketidakseimbangan yang kelak berpotensi menyebabkan salah satu pihak pekerjaburuh dan pengusahamajikan merasa dirugikan. Perlunya aturan hak dan kewajiban secara seadil-adilnya sangatlah penting bagi pekerjaburuh karena pekerjaburuh merupakan pihak yang paling berpotensi dirugikan dalam penetapan hak dan kewajiban tersebut, dalam sub bab ini membahas apa saja yang menjadi hak dan kewajiban bagi pekerjaburuh tetap dan hak dan kewajiban pekerjaburuh harian lepas agar mendapat kesimpulan atau gambaran perbedaan antara hak dan kewajiban berdasarkan dua jenis status pekerjaburuh tersebut. Hak dan kewajiban pekerjaburuh tetap Dengan adanya hak dan kewajiban pekerjaburuh tetap maka terciptalah hubungan industrial yang seimbang yang mana bila semua aturan-aturan yang sudah ditetapkan dilaksanakan oleh para pihak, baik itu pengusaha maupun pekerjaburuh. Adapun yang menjadi hak dan kewajiban pekerjaburuh tetap adalah sebagai berikut: Hak pekerjaburuh tetap: 1 Upah Rondi Pramuda Padang : Sistem Pengupahan Pada PekerjaBuruh Tetap Dan PekerjaBuruh Harian Lepas Ditinjau Dari Permenakertrans No. 17 Tahun 2005 Tentang Komponen Pelaksanaan Tahapan Pencapaian Kebutuhan Hidup Layak Studi Pengupahan Pada PT. Arwana Mas Indonesia, 2007. USU Repository © 2009 Yaitu: hak pekerjaburuh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerjaburuh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan kerja, atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pekerjaburuh dan keluarganya atas suatu pekerjaan danatau jasa yang telah atau akan dilakukan. Pada pekerjaburuh tetap upah yang diterima sifatnya adalah upah tetap, yaitu upah yang diterima pekerjaburuh secara tetap atas suatu pekerjaan yang dilakukan secara tetap. Upah tetap ini diterima secara tetap dan tidak dikaitkan dengan tunjangan tidak tetap, upah lembur dan lainnya. 17 2 Jaminan Sosial Tenaga Kerja Jamsostek Yaitu: Jaminan sosial yang diberikan perusahaan kepada pekerjaburuh yang menurut UU nomor 3 tahun 1992 tentang jaminan sosial tenaga kerja. UU ini kemudian dikkonkritkan lagi dengan dikeluarkannya UU No. 14 tahun 1993 tentang program jamsostek yang meliputi 4 program yaitu: • Jaminan Kecelakaan Kerja JKK Yaitu: jaminan yang diberikan kepada pekerjaburuh yang mengalami kecelakaan yang terjadi berhubungan dengan hubungan kerja termasuk penyakit yang timbul karena hubungan kerja. 18 17 Edytus Adisu, Hak Karyawan Atas Gaji dan Pedoman Menghitung Gaji, Forum Sahabat, Jakarta, 2008, hal. 4. 18 Ibid, hal. 10 Demikian pula kecelakaan kerja yang terjadi dalamperjalanan yang berangkat dari rumah menuju tempat kerja, dan pulang kerumah melalui jalan yang biasa atau wajar dilalui. Yang termasuk dalam jaminan kecelakaan kerja adalah: Rondi Pramuda Padang : Sistem Pengupahan Pada PekerjaBuruh Tetap Dan PekerjaBuruh Harian Lepas Ditinjau Dari Permenakertrans No. 17 Tahun 2005 Tentang Komponen Pelaksanaan Tahapan Pencapaian Kebutuhan Hidup Layak Studi Pengupahan Pada PT. Arwana Mas Indonesia, 2007. USU Repository © 2009 1. Biaya pengangkutan; 2. Biaya pemeriksaan, pengobatan danatau perawatan; 3. Biaya rehabilitasi; 4. Santunan berupa uang meliputi: - Santunan sementara tidak mampu bekerja; - Santunan cacat sebagian atau selama-lamanya; - Santunan cacat total untuk selama-lamanya baik fisik maupun mental; - Santunan kematian. • Jaminan Kematian JK Jaminan kematian diberikan kepada keluarga atau ahli warisnya bagi pekerjburuh yang meniggal dunia bukan dari akibat kecelakaan kerja berupa : - Biaya pemakaman; - Santunan berupa uang. • Jaminan Hari Tua JHT Jaminan hari tua adalah suatu bentuk jaminan akumulasi tabungan yang berasal dari iuran tenaga kerjaburuh dan perusahaan. JHT ini akan diterima oleh tenaga kerjaburuh pada saat hari tuanya. Jumlah JHT yang akan diterima pekerjaburuh adalah sebesar akumulasi iuran ditambah hasil pengembangannya. Seorang pekerjaburuh mendapatkan uang Jaminan Hari Tuanya apabila sudah mencapai usia pensiun. • Jaminan Pemeliharaan Kesehatan JPK Jaminan pemeliharaan kesehatan adalah bentuk perlindungan oleh pengusaha kepada pekerjaburuh dan keluarganya. Pemeliharaan keshetan yang dimaksud adalah penanggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang Rondi Pramuda Padang : Sistem Pengupahan Pada PekerjaBuruh Tetap Dan PekerjaBuruh Harian Lepas Ditinjau Dari Permenakertrans No. 17 Tahun 2005 Tentang Komponen Pelaksanaan Tahapan Pencapaian Kebutuhan Hidup Layak Studi Pengupahan Pada PT. Arwana Mas Indonesia, 2007. USU Repository © 2009 memerlukan pemeriksaan, pengobatan, danatau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan. 3 Pesangon Ada keterkaitan antara upah seorang pekerjaburuh dengan pesangon jika pekerjaburuh bersangkutan diputus hubungan kerjanya PHK. Uang pesangon adalah pemberian berupa uang dari pengusaha kepada pekerjaburuh sebagai akibat adanya pemutusan hubungan kerja. Jumlah uang yang diberikan sebagai uang pesangon bergantung pada jenis PHK. 4 Dana Pensiun Seorang pekerjaburuh dikatakan pensiun apabila berhenti bekerja karena mencapai usia tertentu, yakni apakah karena usia kelahiran tertentu atau mencapai usia masa kerja tertentu yang disepakati oleh pengusaha dan pekerjaburuh. Dana pensiun adalah danasejumlah uang yang diberikan oleh pengusaha kepada pekerjaburuh apabila pekerjaburuh berhenti bekerja karena mencapai usia tertentu yang mana selama pekerjaburuh bekerja membayar uang iuran pensiun. 5 Tunjangan Hari Raya THR Dasar hukum penetapan THR adalah Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per.104MEN1994 tentang Tunjangan Hari Raya Keagamaan bagi Pekerjaburuh di Perusahaan. Rondi Pramuda Padang : Sistem Pengupahan Pada PekerjaBuruh Tetap Dan PekerjaBuruh Harian Lepas Ditinjau Dari Permenakertrans No. 17 Tahun 2005 Tentang Komponen Pelaksanaan Tahapan Pencapaian Kebutuhan Hidup Layak Studi Pengupahan Pada PT. Arwana Mas Indonesia, 2007. USU Repository © 2009 THR adalah pendapatan pekerjaburuh yang wajib dibayarkan pengusaha kepada pekerjaburuh atau keluarganya menjelang hari raya keagamaan yang berupa uang atau bentuk lain. 19 - Hari Raya Idul Fitri bagi pekerjaburuh yang beragama Islam. Hari Raya Keagamaan yang dimaksud adalah: - Hari Raya Natal bagi pekerjaburuh yang beragama Katolik dan Protestan. - Hari Raya Nyepi bagi pekerjaburuh yang beragama Hindu. - Hari Raya Waisak bagi pekerjaBuruh yang beragama Buddha. Kewajiban pengusaha untuk memberikan tunjangan hari raya kepada setiap pekerjaburuh merupakan wujud usaha untuk meningkatkan kesejahteraan pekerjaburuh dan untuk menciptakan ketenangan usaha. Kewajiban PekerjaBuruh tetap: Dengan adanya perjanjian kerja, pekerjaburuh mempunyai kewajiban- kewajiban tertentu antara lain : melakukan pekerjaan, menaati tata tertib perusahaan, membayar denda dan ganti rugi serta bertindak sebagai buruh yang baik. Selain itu bagi pekerjaburuh yang bertempat tinggal pada rumah majikan, wajib menaati tata tertib rumah tangga majikan. 20 • Melakukan Pekerjaan Menurut Pasal 1603 KUH Perdata, pekerjaburuh wajib melakukan pekerjaan yang dijadikan sesuai dengan batas-batas kemampuannya. Sepanjang sifat dan luas pekerjaan yang harus dilakukan tidak diuraikan dalam perjanjian maupun peraturan perusahaan, maka hal itu ditentukan menurut kebiasaan. 21 19 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per.104MEN1994 tentang Tunjangan Hari Raya Keagamaan bagi Pekerja di Perusahaan. 20 Djumialdji, F.X., S.H., Perjanjian Kerja, Bumi Aksara, Jakarta, 1997, hal. 79. 21 Pasal 1603 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Indonesia. Rondi Pramuda Padang : Sistem Pengupahan Pada PekerjaBuruh Tetap Dan PekerjaBuruh Harian Lepas Ditinjau Dari Permenakertrans No. 17 Tahun 2005 Tentang Komponen Pelaksanaan Tahapan Pencapaian Kebutuhan Hidup Layak Studi Pengupahan Pada PT. Arwana Mas Indonesia, 2007. USU Repository © 2009 Dengan demikian, pekerjaan yang dilakukan adalah pekerjaan yang diperjanjikan. Mengenai ruang lingkup pekerjaan dapat diketahui dalam perjanjian kerja atau peraturan perusahaan, kalau tidak ada menurut kebiasaan. Ruang lingkup pekerjaan harus diketahui oleh buruh sebelumnya sehingga majikan tidak dapat memperluas pekerjaan dengan memberikan upah yang telah ditentukan baik dalam perjanjian kerja maupun dalam peraturan perusahaan atau perjanjian perburuhan. • Melaksanakan Pekerjaannya Sendiri tidak dapat digantikan oleh orang lain tanpa Seizin Perusahaan Pekerjaburuh wajib melakukan pekerjaan itu sendiri dan tidak boleh diwakilkan kecuali dengan izin pengusahamajikan dapat menyuruh orang lain menggantikannya. Atas dasar peraturan ini dapat dikatakan wajib melakukan pekerjaan sendiri berarti melakukan pekerjaan itu bersifat kepribadian Persoonlijkheid. Dengan demikian perjanjian kerja itu sifatnya kepribadian, maksudnya kerja dengan manusia pekerjaburuh tidak dapat dipisahkan. Jadi jika buruh meninggal dunia berarti perjanjian kerja akan berakhir dengan sendirinya pemutusan kerja demi hukum. • Mentaati Tata Tertib Perusahaan Menurut Pasal 1603 b KUH Perdata, pekerjaburuh wanita mentaati peraturan-peraturan mengenai pelaksanaan pekerjaan dan peraturan-peraturan yang bertujuan untuk meningkatkan tata tertib dalam perusahaan milik pengusaha yang diberikan kepadanya oleh atau atas nama pengusaha dalam batas peraturan perundang-undangan, perjanjian dan peraturan. Rondi Pramuda Padang : Sistem Pengupahan Pada PekerjaBuruh Tetap Dan PekerjaBuruh Harian Lepas Ditinjau Dari Permenakertrans No. 17 Tahun 2005 Tentang Komponen Pelaksanaan Tahapan Pencapaian Kebutuhan Hidup Layak Studi Pengupahan Pada PT. Arwana Mas Indonesia, 2007. USU Repository © 2009 Peraturan yang disebut dalam Pasal 1603 b KUH Perdata adalah peraturan tata tertib perusahaan. Peraturan tata tertib perusahaan ini ditetapkan oleh pengusaha sebagai akibat adanya kepemimpinan dari pengusaha terhadap pekerjaburuh. Hal ini dapat disimpulkan dari apa yang disebut perjanjian kerja. Peraturan tata tertib perusahaan ini menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Koperasi No. 02Men1976 jo. No. 02Men1978 Tentang Peraturan Perusahaan dan Perundingan Pembuatan Perjanjian Perburuhan, dimasukkan dalam satu pengertian yang disebut peraturan perusahaan. 22 • Wajib Membayar Denda dan Ganti Rugi Menurut Peraturan Menteri diatas, yang dimaksud dengan peraturan perusahaan ialah suatu peraturan yang dibuat secara tertulis yang memuat ketentuan-ketentuan tentang syarat kerja serta tata tertib perusahaan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kewajiban pekerjaburuh disini adalah menaati peraturan perusahaan. Mengenai wajib membayar denda dan ganti rugi berlaku ketentuan dalam PP No. 8 Tahun 1981 tentang Perlindungan Upah. Dalam Pasal 20 PP tersebut ditentukan bahwa denda atas pelanggaran sesuatu hal hanya dapat dilakukan bila itu diatur secara tegas dalam suatu perjanjian tertulis atau dalam peraturan perusahaan. Dengan demikian dalam peraturan perusahaan harus ditentukan secara tegas kewajiban-kewajiban yang kalau dilanggar ada dendanya dinyatakan dengan mata uang Republik Indonesia. Untuk setiap pelanggaran atas suatu perbuatan sudah dikenakan denda tidak boleh dituntut ganti rugi untuk perbuatan yang bersangkutan. Pembentuk 22 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Koperasi No. 02Men1976 jo. No. 02Men1978 Tentang Peraturan Perusahaan dan Perundingan Pembuatan Perjanjian Perburuhan. Rondi Pramuda Padang : Sistem Pengupahan Pada PekerjaBuruh Tetap Dan PekerjaBuruh Harian Lepas Ditinjau Dari Permenakertrans No. 17 Tahun 2005 Tentang Komponen Pelaksanaan Tahapan Pencapaian Kebutuhan Hidup Layak Studi Pengupahan Pada PT. Arwana Mas Indonesia, 2007. USU Repository © 2009 Undang-Undang mengadakan peraturan ini untuk melindungi pekerjaburuh terhadap denda-denda memberatkan. Dalam dunia perusahaan, ancaman denda atas tidak dilakukan kewajiban-kewajiban dari buruh ini perlu demi berputarnya roda perusahaan. Ancaman denda ini disebut janji denda boete beding yaitu pelanggaran terhadap terhadap kewajiban-kewajiban pekerjaburuh yang telah ditetapkan dalam perjanjian tertulis antara pengusa dan pekerjaburuh. Selanjutnya dalam Pasal 21 PP No. 8 Tahun 1981 disebutkan : denda yang dikenakan oleh pengusaha kepada pekerjaburuh, baik langsung maupun tidak langsung tidak boleh dipergunakan untuk kepentingan pengusaha atau orang yang diberi wewenang untuk menjatuhkan denda tersebut. Dengan demikian denda tidak boleh dipergunakan untuk kepentingan perusahaan atau untuk kepentingan biaya operasional perusahaan, melainkan untuk kepentingan pekerjaburuh, misaqlnya dana kesejahteraan. Cara penggunaan uang denda harus ditetapkan juga dalam perjanjian atau peraturan perusahaan. Adapun mengenai wajib mengganti kerugian diatur dalam Pasal 23 PP No. 8 Tahun 1981 sebagai berikut : Ganti rugi dapat dimintakan oleh pengusaha dari buruh, bila terjadi kerusakan barang atau kerugian lainnya baik milik pengusaha maupun milik pihak ketiga oleh buruh karena kesengajaan atau kelalaian. Yang dimaksud dengan kerugian lainnya yaitu kerugian material atau ekonomis. Kewajiban membayar ganti rugi harus diatur lebih dahulu dalam suatu perjanjian tertulis atau peraturan perusahaan dan setiap bulannya tidak boleh melebihi 50 dari upah. Jika kerugian yang diderita oleh pihak lawan tidak dapat dinilai dengan uang, menurut Pasal 1601 w KUH Perdata, Rondi Pramuda Padang : Sistem Pengupahan Pada PekerjaBuruh Tetap Dan PekerjaBuruh Harian Lepas Ditinjau Dari Permenakertrans No. 17 Tahun 2005 Tentang Komponen Pelaksanaan Tahapan Pencapaian Kebutuhan Hidup Layak Studi Pengupahan Pada PT. Arwana Mas Indonesia, 2007. USU Repository © 2009 pengadilan akan menetapkan suatu jumlah uang sebesar ganti rugi menurut kelayakan. • Bertindak Sebagai PekerjaBuruh yang Baik Di dalam Pasal 1603 d KUH Perdata disebutkan : Bahwa pada umumnya buruh wajib melakukan atau tidak melakukan segala sesuatu yang seharusnya dilakukan atau tidak dilakukan oleh seorang pekerjaburuh yang baik, dalam keadaan yang sama. Ketentuan ini merupakan kewajiban timbal balik dari pengusaha wajib bertindak sebagai pengusaha yang baik. Dengan demikian pekerjaburuh wajib melaksanakan kewajibannya dengan baik seperti apa yang tercantum dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan maupun dalam perjanjian perburuhan. Disamping itu pekerjaburuh wajib melaksanakan apa yang seharusnya dilakukan atau tidak dilakukan menurut peraturan perundang-undangan, kepatutan maupun kebiasaan. • Mentaati Tata Tertib Rumah Tangga MajikanPengusaha Hal ini hanya berlaku bagi pekerjaburuh yang bertempat tinggal pada majikanpengusaha. Dalam Pasal 1603 e KUH Perdata ditentukan bahwa pekerjaburuh yang bertempat tinggal pada majikanpengusaha, wajib bertingkah laku sesuai dengan tata tertib rumah tangga pengusahamajikan. • Kewajiban-kewajiban lainnya yang dimuat dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, peraturan perundang-undangan, perjanjian kerja bersama, dengan syarat tidak melanggar 3 hal seperti diatur dalam Pasal 1337 KUH Perdata, seperti: tidak wajib bekerja pada hari libur resmi Pasal 85 ayat 1 UU NO. 13 Tahun 2003, melaksanakan mogok kerja danatau mengajak pekerjaburuh lain Rondi Pramuda Padang : Sistem Pengupahan Pada PekerjaBuruh Tetap Dan PekerjaBuruh Harian Lepas Ditinjau Dari Permenakertrans No. 17 Tahun 2005 Tentang Komponen Pelaksanaan Tahapan Pencapaian Kebutuhan Hidup Layak Studi Pengupahan Pada PT. Arwana Mas Indonesia, 2007. USU Repository © 2009 untuk mogok kerja dengan tidak melanggar hukum Pasal 138 ayat 1 UU No. 13 Tahun 2003, memberitahukan secara tertulis 7 hari sebelun melaksanakan mogok kerja kepada pengusaha dan instansi bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan setempat Pasal 140 ayat 1 UU No. 13 Tahun 2003, berusaha dengan segala upaya agar jangan terjadi PHK Pasal 151 ayat 1 UU No. 13 Tahun 2003. Dengan dilaksanakannya kewajiban pekerjaburuh diatas kelak diharapkan terciptanya loyalitas terhadap perusahaan yang dapat menimbulkan hubungan yang harmonis antara pekerjaburuh dan pengusahamajikan sehingga kelak dapat memajukan perusahaan sesuai dengan tujuan dari pembangunan ketenagakerjaan. Hak PekerjaBuruh Harian Lepas: Pekerjaburuh harian lepas dalam bekerja hanya memiliki satu hak yang wajib diberikan yaitu menerima upah, kewajiban perusahaan dalam memberikan upah adalah wajar karena pekerjaburuh harian lepas melakukan pekerjaan. 23 Pada pekerjaburuh harian lepas, upah yang diterima tidaklah tetap, karena pekerjaburuh harian lepas tidak memiliki upah pokok, melainkan upah yang didasarkan berdasarkan prestasi kerja, cth : seorang pekerjaburuh sawah harus menanam bibit padi satu petak barulah dia akan menerima upah. Dengan adanya sistim seperti ini pekerjaburuh yang sudah memiliki keluarga istri dan anak hampir tidak Upah yang diterima oleh pekerjaburuh harian lepas disini tidaklah sama dengan upah yang diterima oleh pekerjaburuh tetap sehingga akan terdapat perbedaan yang mendasar dengan pekerjaburuh tetap. 23 Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor : PER-06MEN1985 Tentang Perlindungan Upah Pekerja Harian Lepas Rondi Pramuda Padang : Sistem Pengupahan Pada PekerjaBuruh Tetap Dan PekerjaBuruh Harian Lepas Ditinjau Dari Permenakertrans No. 17 Tahun 2005 Tentang Komponen Pelaksanaan Tahapan Pencapaian Kebutuhan Hidup Layak Studi Pengupahan Pada PT. Arwana Mas Indonesia, 2007. USU Repository © 2009 ada yang menyentuh garis kesejahteraan, maksudnya adalah bahwa upah yang diterima dari melakukan pekerjaan harian lepas tersebut tidak mencukupi segala kebutuhan sehari-hari sehingga para pekerjaburuh yang sudah bekerluarga sering mencari pekerjaan sampingan atau membiarkan anak istrinya untuk juga bekerja sebagai pekerjaburuh harian lepas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hak pekerjaburuh harian lepas didasarkan terhadap banyaknya pekerjaburuh harian lepas tersebut memproduksi barang prestasi yang mereka buat tanpa adanya gaji pokok, mengenai hak-hak lainnya yang diterima oleh pekerjaburuh harian lepas, misalnya: pembagian beras, minyak, dll., tergantung pada perusahaan memang dalam undang-undang dikatakan bahwa setiap tenaga kerja diberikan jaminan sosial dan tunjangan-tunjangan namun pada kasus pekerjaburuh harian lepas tidak ada diatur dengan jelas bahwa perusahaan diwajibkan memberikan hak-hak tersebut selain upah harian lepas kepada pekerjaburuh harian lepas. Kewajiban pekerjaburuh harian lepas: Pekerjaburuh harian lepas juga memiliki kewajiban yang harus dipenuhi sebagai sesuatu yang harus dilakukan bila pekerjaburuh harian tersebut ingin mendapatkan upahnya, yaitu: Melakukan pekerjaan dengan dibebani target yang besar tanpa memperhitungkan jam kerja, hal ini merupakan satu-satunya kewajiban yang harus dilakukan karena pekerjaburuh harian lepas tidak terikat perjanjian kerja yang permanet dimana biasanya dalam perjanjian kerja yang permanen tersebut pekerjaburuh harus mentaati setiap peraturan perusahaan. Rondi Pramuda Padang : Sistem Pengupahan Pada PekerjaBuruh Tetap Dan PekerjaBuruh Harian Lepas Ditinjau Dari Permenakertrans No. 17 Tahun 2005 Tentang Komponen Pelaksanaan Tahapan Pencapaian Kebutuhan Hidup Layak Studi Pengupahan Pada PT. Arwana Mas Indonesia, 2007. USU Repository © 2009 Hal ini terjadi dikarenakan perjanjian kerja antara pengusahamandoragen tenaga kerja hanya bersifat satu hari, maksudnya adalah dengan bedanya beban kerja dan upah kerja yang diterima pekerjaburuh harian lepas tiap hari pastilah membuat perjanjian kerja tersebut harus diperbaharui setiap hari apalagi pengusahamandoragen tenaga kerja tidak membutuhkan jasa pekerjaburuh harian lepas, maka pekerjaburuh harian lepas tersebut tidak akan bekerja dan otomatis tidak akan menerima upah. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak diperlukannya loyalitas pekerjaburuh harian lepas untuk menaati aturan dan menjaga nama baik perusahaan karena kapan saja pekerjaburuh harian lepas tersebut dapat tidak bekerja di perusahaan tersebut.

D. Upah Sebagai Hak Asasi PekerjaBuruh