pestisida, biaya tenaga kerja luar keluarga, sewa traktor dan pajak lahan. Produksi padi sawah dapat dipengaruhi oleh banyak hal.
Metode yang sering digunakan untuk menganalisis usahatani adalah analisis rasio RC atau rasio antara penerimaan dan pemasukan. Nilai RC rasio
digunakan dalam analisis usahatani dengan menggambarkan tingkat efisiensi suatu usahatani berdasarkan rasio antara variabel biaya yang dikeluarkan dengan
pendapatan yang diterima. Kelebihan dari analisis ini adalah memiliki model yang sederhana sehingga memudahkan penulis untuk menggunakannya. Kekurangan
dari analisis ini adalah masih banyak terdapat banyak faktor yang mempengaruhi tingkat efisiensi dari usahatani tersebut namun tidak termasuk ke dalam veriabel
yang dipertiimbangkan. Contoh faktor yang tidak dipertimbangkan adalah kesamaan karakteristik lahan, penggunaan faktor produksi, danlain sebagainya.
Selain itu, apabila usahatani dikategorikan tidak efisien, model tersebut tidak dapat mendeskripsikan variabel apa yang menyebabkan usahatani tersebut tidak
efisien sehingga tidak dapat memberikan refrensi kepada pihak yang terkait untuk membuat perbaikan agar efisiensinya meningkat. Kelebihan dari analisis efisiensi
dengan pendekatan Data Envelopment Analysis adalah dapat memberikan refrensi kuantitas penggunaan faktor produksi yang harus digunakan.
2.1.3 Teori Agribisnis
Sektor pertanian erat kaitannya dengan agribisnis, dimana keberhasilan dari sektor pertanian sangat dipengaruhi oleh kesuksesan dari rantai agribisnis dari
hulu sampai hilir. Menurut Suryanto, B 2004 Agribisnis atau agribusiness
Universitas Sumatera Utara
adalah usaha pertanian dalam arti luas mencakup semua kegiatan mulai dari pengadaan dan penyaluran sarana produksi sampai pada kegiatan budidaya
produksi usahatani, kegiatan pengolahan hasil dan kegiatan pemasarannya. Kegiatan agrbisnis secara utuh mencakup: 1 subsistem agribisnis hulu upstream
agribusiness yaitu kegiatan ekonomi yang mengghasilkan dan menyalurkan sarana produksi; 2 subsistem usaha budidaya usahatani on-farm agribusiness
yaitu kegiatan ekonomi yang menggunakan saprodi untuk menghasilkan produksi primer; 3 subsistem agribisnis hilir down tream agribusiness yaitu kegiatan
ekonomi yang mengolah hasil pertania primer menjadi prosuk olahan yang siap dikonsumsi; 4 subsistem pemasaran marketing agribusiness kegiatan
memasarkan hasil pertanian primer dan produk olahannya. Kegiatan agribisnis adalah untuk memperoleh keuntungan dimana
keseluruhan investasi terkait dengan aktivitas dari usahatani dimana tidak hanya semata-mata dlam konteks pemenuhan kebutuhan masyarakat pedesaan, tetapi
juga dalam rangka memperoleh nilai tambah yang lebih besar, sehingga kegiatan off- farm seperti agroindustri dan marketing menjadi sangat penting. Penerapan
manajemen dalam agribisnis erat kaitannya dengan operasional pertanian. Proses inovasi teknologi sangat mendukung penerapan teknologi yang menhasilkan
produk jasa yang bermutu tinggi. Teknologi adalah sumber daya buatan manusia yang bersifat dinamis dan kompetitif, karena selalu mengalami perkembangan
yang cepat. Dijelaskan lebih oleh Gaynor 1991 bahwa teknologi adalah faktor penting satu-satunya yang mempengaruhi kinerja bisnis. Teknologi mempunyai
pengaruh sangat nyata bagi dunia agribisnis. Selain manajemen teknologi,sumber
Universitas Sumatera Utara
daya manusian merupakan komponen penting dalam transpormasi dari input menjadi output. Sumber daya yang dibutuhkan dalam agribisnis dapat
dikelompokkan menadi tiga bentuk yaitu: 1 sumbe daya alam; 2 sumber daya manusia; dan 3 sumber daya buatan manusia. Sumber daya tersebut perlu
dilestarikan sehingga dapat dikonsumsi dalam jangka panjang secara berkelanjutan. Sumber daya manusia dalam hal ini para petani dapat ditingkatkan
melalui penyuluhan. Penyuluhan dalam bidang pertanian merupakan kegiatan pendidikan non formal yang ditunjukkan kepada masyarakat tani untuk membantu
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dengan tujuan meningkatkan taraf hidup petani melalui usahatani sehingga mampu meningkatkan better
farming,better business dan better living.
2.1.4 Teori Produksi