Karakteristik berdasarkan tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan status

dapat diperoleh gambaran bahwa kelompok umur 20-24 tahun lebih memiliki tingkat kebutuhan yang lebih tinggi terhadap manfaat konservasi satwa liar pada ruang terbuka hijau di kota medan di bandingkan dengan kelompok umur lainnya karena pada umur tersebut umumnya masih memiliki kekuatan fisik yang lebih tinggi dibandingkan dengan umur yang lebih tua. Menurut Nugroho 2010 bahwa Semakin tinggi usia pengunjung maka partisipasi untuk melakukan kunjungan wisata juga akan berkurang.

1.3. Karakteristik berdasarkan tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan status

Berdasarkan tingkat pendidikan terakhir, karakteristik pengunjung area konservasi satwa liar pada RTH kota medan untuk tipe lahan basah yaitu area konservasi satwa liar pada kompleks perumahan Cemara Asri Medan dan tipe lahan kering yaitu konservasi ex-situ rusa di USU Medan adalah didominasi oleh tingkat pendidikan terahir Sekolah Menengah Atas SMA sebesar 70 dari masing-masing 100 responden. Untuk lebih jelasnya mengenai data karakteristik sosial pengunjung area konservasi satwa liar pada ruang terbuka hijau di kota Medan dilihat pada Tabel 4 berikut. Tabel 4. Persentasi Pengunjung Area Konservasi Satwa Liar Pada Ruang Terbuka Hijau di Kota Medan berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat pendididikan terakhir Persentasi Lahan basah Lahan kering SD 4 1 SMP 6 4 SMA 70 70 Akademisi 2 1 Diploma 6 5 Sarjana 11 16 Magister 1 3 Total 100 100 Sumber: Data Lapangan Universitas Sumatera Utara Sedangkan karakteristik pengunjung berdasarkan jenis pekejaan status dapat dilihat pada Tabel 5 berikut ini. Tabel 5. Persentasi Pengunjung Area Konservasi Satwa Liar pada Ruang Terbuka Hijau di Kota Medan Jenis Pekerjaan Sumber: Data Lapangan Karakteristik sosial ekonomi pengunjung area konservasi satwa liar di RTH kota Medan berdasarkan jenis pekerjaan status terhadap tipe konservasi di lahan basah yang dijelaskan oleh Tabel 4 di atas adalah PNS pegawai Negeri Sipil sebesar 2 , Pedagang sebesar 10 Petani sebsar 1, Pegawai Swasta sebesar 36, dan Lainnya sebesar 51 yaitu ibu rumah tanggga, mahasiswa, pelajar, pegawai BUMN Badan Usaha Milik Negara, Profesi Guru, Apoteker, Bidan, Kuli Bangunan, dan Buruh, dan tidak bekerja. Sedangkan, karakteristik sosial ekonomi pengunjung terhadap tipe konservasi di lahan kering yang dijelaskan oleh tabel 14 adalah PNS pegawai Negeri Sipil sebesar 5 , Pedagang sebesar 6 Petani sebesar 0, POLRI sebesar 1, Pegawai Swasta sebesar 19, dan Lainnya sebesar 69 yaitu ibu rumah tanggga, mahasiswa, pelajar, pegawai BUMN Badan Usaha Milik Negara, Profesi guru, perawat, bidan, dan tukang becak, dan tidak bekerja. Persentasi untuk karakteristik pengguna yang jenis pekerjaan statusnya adalah termasuk dalam kelompok Lainnya dapat dilihat pada Tabel 6 berikut ini. Jenis Pekerjaan Persentasi Lahan basah Lahan kering PNS 2 5 Pedagang 10 6 Petani 1 POLRI 1 Pegawai Swasta 36 19 Lannya 51 69 Total 100 100 Universitas Sumatera Utara Tabel 6. Persentasi Pengunjung Area Konservasi Satwa Liar pada Ruang Terbuka Hijau di Kota Medan berdasarkan Pekerjaan Status Lainnya. Jenis pekerjaan lainnya Persentasi Lahan basah Lahan kering Mahasiswa 34 57 Ibu Rumah Tangga 7 2 Pelajar 2 4 Profesi 6 5 Pegawai BUMN 1 1 Tidak bekerja 1 Total 51 69 ` Dari Tabel 5 dan Tabel 6 dapat diketahui bahwa jenis pekerjaan yang dominan pada masing-masing tipe habitat konservasi satwa liar pada RTH kota Medan adalah pegawai swasta yaitu 36 pada konservasi satwa liar di kompleks perumahan cemara asri Medan dan mahasisiwa sebesar 57 pada konservasi ex- situ rusa di Universitas Sumatera Utara USU Medan. Hal ini menunjukkan bahwa adanya kebutuhan pegawai swasta dan mahasiswa terhadap area konservasi satwa liar pada RTH kota Medan yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis pekerjaan lainnya. Kebutuhan ini didasari pada perilaku pengunjung yang pada umumnya memiliki kesibukan dalam mengerjakan tugas kantor ataupun perkuliahan. Sehingga untuk menghilangkan rasa penat, kelompok pengunjung dengan karakteristik ini lebih memilih objek-objek yang terdapat pada sumber daya alam di ruang terbuka hijau kota medan sebagai sarana rekreasi yaitu untuk mengembalikan kesegaran fisik. Hal ini sesuai dengan pernyataan Soemarno dkk 2010 bahwa rekreasi dapat dijadikan suatu usaha untuk mengembalikan kesegaran fisik.

1.4. Karakteristik berdasarkan tingkat pendapatan