Strategi Peningkatan Kinerja Guru

Menurut E. Mulyasa kepala sekolah harus mampu melakukan berbagai pengawasan dan pengendalian untuk meningkatkan kinerja tenaga kependidikan. Pengawasan dan pengendalian ini merupakan kontrol agar kegiatan pendidikan di sekolah terarah pada tujuan yang telah ditetapkan. 22 Dalam hal pengawasan dan pengendalian kinerja guru, kepala sekolah dapat melakukan pengawasan dan pengendalian dengan cara diskusi kelompok, kunjungan kelas, pembicaraan individual, dan simulasi pembelajaran. Namun dalam melaksanakan kepengawasannya, kepala sekolah harus memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut: 1 Hubungan konsultatif, kolegial dan bukan hirarkhis. 2 Dilaksanakan secara demokratis. 3 Berpusat pada tenaga kependidikan guru. 4 Dilakukan berdasarkan kebutuhan tenaga kependidikan guru. 5 Merupakan bantuan profesional. 23 Prinsip-prinsip di atas harus diperhatikan dengan benar oleh kepala sekolah agar proses pengendalian dan pengawasan terhadap kinerja guru dapat terlaksana dengan baik dan guru tidak merasa terbebani dengan pengawasan yang ada, namun sebaliknya guru merasa dibantu dan diperhatikan serta dihargai atas apa yang dia kerjakan. d. Pemberian motivasi Setiap tenaga kependidikan memiliki karakteristik khusus, yang satu sama lain berbeda. Hal tersebut memerlukan perhatian dan pelayanan khusus pula dari pemimpinnya, agar mereka dapat memanfaatkan waktu untuk meningkatkan kinerjanya. Perbedaan tenaga kependidikan tidak hanya dalam bentuk fisiknya, tetapi juga psikisnya, misalnya motivasi. Oleh karena itu untuk meningkatkan produktivitas kerja, perlu diperhatikan motivasi para tenaga kependidikan dan faktor-faktor lain yang mempengaruhinya. 24 22 E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, … h. 111. 23 E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, … h. 113. 24 E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, … h.143 Motivasi yang diberikan dapat melalui reward, apresiasi, beasiswa pendidikan, penugasan, promosi terhadap kinerja para guru. Guru akan lebih giat lagi dalam meningkatkan kinerjanya, apabila ada motivasi atau dorongan dari kepala sekolah. Hal ini bisa berupa dengan pembinaan atau dengan dorongan kata-kata. e. Penghargaan Penghargaan sangat penting utuk meningkatkan produktivitas kerja dan untuk mengurangi kegiatan yang kurang produktif. Melalui penghargaan ini tenaga kependidikan dirangsang untuk meningkatkan kinerja yang positif dan produktif. Penghargaan ini akan bermakna apabila dikaitkan dengan prestasi tenaga kependidikan secara terbuka, sehingga setiap tenaga kependidikan meniliki peluang untuk meraihnya. Penggunaan penghargaan ini perlu dilakukan secara tepat, efektif, dan efisien, agar tidak menimbulkan dampak negatif. 25 Kepala sekolah yang mengerti kebutuahan seorang guru, maka dia akan memberikan penyemangat agar guru dapat meningkatkan kinerjanya. Hal ini bisa dengan, kenaikan pangkat, finansial, piagam. Dan harus disesuaikan dengan tugas yang diberikan serta hasil kerja guru tersebut. Sebagaimana yang diatur oleh Undang-Undang RI No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen bahwa guru yang berprestasi, berdedikasi luar biasa, danatau bertugas khusus berhak memperoleh penghargaan. 26 f. Persepsi Persepsi adalah proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui pancaindera Badudu, 1990: 675. Sedangkan Sarlito 1982: 76 mengartikan persepsi sebagai daya mengenal objek, mengelompokan, membedakan, memusatkan perhatian, mengetahui dan mengartikan melalui pancaindera. Persepsi yang baik akan menumbuhkan iklim kerja yang kondusif serta 25 E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, … h. 151 26 Undang-Undang RI No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Penghargaan, Pasal 36. sekaligus akan meningkatkan produktivitas kerja. Kepala sekolah perlu menciptakan persepsi yang baik bagi setiap tenaga kependidikan terhadap kepemimpinan dan lingkungan sekolah, agar mereka dapat meningkatkan kinerjanya. 27 Persepsi sangat berpengaruh terhadap kinerja para gurunya, melalui komitmen yang diberikan kepala sekolah terhadap guru maka akan tertanam atau memunculkan tenaga pengajar yang berdedikasi tinggi dalam menjalankan tugasnya. Guru yang merasa dihargai hasil kerjanya oleh kepala sekolah, merupaka salah satu cara untuk meningkatkan kinerja guru. Dari upaya peningkatan kinerja guru yang dilakukan oleh kepala sekolah di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pembinaan disiplin tenaga kependidikan, pemberian motivasi, penghargaan, persepsi harus dilaksanakan dengan dukungan dari kedua belah pihak, baik kepala sekolah maupun guru itu sendiri.

C. Kerangka Berfikir

Mengacu pada kondisi riil di SMP Al-Shighor, kepala sekolah sudah melakukan strategi dalam upaya meningkatkan kualitas kinerja para gurunya. Namun, strategi tersebut belum terlaksana dengan baik. Hal ini dapat dilihat pada supervisi yang masih belum memberikan hasil yang baik, yaitu kurangnya memberikan pengawasan dan pengendalian terhadap proses mengajar para guru, sehingga sulit untuk mengetahui kekurangan apa saja pada guru yang harus dibenahi. Selain itu, kepala sekolah juga belum optimal dalam mengadakan pembinaan terhadap guru dan dalam pengadaan fasilitas untuk menunjang proses mengajar guru. Selain kepala sekolah, guru melalui kinerja yang dilakukannya juga memilki pengaruh dalam peningkatan kualitas pendidikan. Namun, kenyataan yang ditemukan, sebagian guru masih belum memenuhi kompetensi mereka sebagai seorang guru, baik itu kompetensi pribadi, profesional, dan sosial 27 E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, … h. 151 kemasyarakatan. Seperti belum menguasai materi ajar yang akan disampaikan dikelas sehingga mengakibatkan ketidak siapan guru dalam mengajar, masih adanya guru yang menggunakan metode ceramah kurang kreatifnya guru, kedisiplinan kinerja guru yang belum maksimal, kurang optimalnya guru dalam mengajar, dll. Melihat berbagai kenyataan diatas, hal ini masih jauh untuk mencapai harapan sekolah. Karena, dengan strategi dan upaya yang dilakukan untuk guru yang diharapkan mampu melaksanakan kinerja mereka dengan baik, efektif, dan efisien, masih belum terlaksana dengan baik. Kondisi tersebut dapat diakibatkan oleh beberapa sebab, salah satunya adalah penerapan strategi yang masih butuh pembenahan lebih lanjut. Pembenahan tersebut dapat dilakukan dengan kepala sekolah melakukan pembinaan lebih lanjut terhadap kinerja guru, pembinaan disiplin tenaga kependidikan, pengendalian dan pengawasan kinerja guru, pemberian motivasi, penghargaan, serta membangun komitmen guru untuk bekerja lebih baik. Kerangka berpikir diatas dapat digambarkan pada bagan sebagai berikut : Input Proses Output Feedback Kondisi Nyata 1. Strategi Kep- Sek - Kurangnya pengawasaan dari kepala sekolah - Kurangnya pembinaan dari kepala sekolah - Kurangnya fasilitas dalam pelaksanaan tugas guru 2. Kinerja Guru - Kurang optimal guru dalam mengajar - Ketidakdisiplinan guru dalam mengajar - Ketidaksiapan guru dalam mengajar - Lemah penguasaan metode mengajar Masalah Belum efektifnya strategi kepala sekolah dalam meningkat kan kinerja guru Strategi - Pembinaan Kinerja Guru - Pembinaan disiplin tenaga pendidik - Pengendalian dan Pengawasan Kinerja Guru - Pemberian motivasi - Pemberian Penghargaan terhadap kinerja guru - Membangun komitmen guru untuk meningkatkan kinerja Harapan Kinerja Guru yang Efisien 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan dan Tempat penelitian

1. Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah untuk menjelaskan bentuk-bentuk strategi kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru di SMP Al-Shighor. 2. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Shighor, yang berlokasi di International Islamic Boarding School ”Ma’had Al-Shighor Al-Islami Al- dauly” Desa Ender Kecamatan Pangenan Kabupaten Cirebon 45182. Proses penelitian ini dilakukan secara bertahap mulai dari perencanaan sampai dengan pengumpulan data lapangan sebagai kegiatan inti penelitian, rentang waktu yang dibutuhkan secara keseluruhan dimulai pada bulan April sampai bulan Juni 2011.

B. Pendekatan dan Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif serta metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang memberi gambaran laporan penelitian berisi kutipan-kutipan yang mungkin berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto, videotape, dokumen pribadi, catatan atau memo, dan dokumen resmi lainnya. 1 Penelitian ini hanya mendeskripsikan keadaan atau gejala sesuatu apa adanya, artinya penelitian ini bermaksud untuk mendeskripsikan, mencatat, menganalisis, dan menginterpretasikan situasi atas kejadian riil di lapangan. Data yang hendak dikumpulkan dalam penelitian adalah yang berkenaan dengan pelaksanaan strategi kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru. Data yang akan diperoleh adalah data kualitatif yang memberi gambaran tentang strategi kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru di SMP Al-Shighor.

C. Sumber Data Penelitian

Sumber data dalam penelitian ini terdapat 9 orang, yaitu: ketua yayasan sebagai puncak pimpinan dalam lembaga, komite sekolah sebagai pengawas kebijakan kepala sekolah,kepala sekolah sebagai pembuat kebijakan, 4 orang guru diantaranya 1 guru IPA, 1 guru IPS, 1 guru agama, dan 1 guru Bahasa, serta 2 wali murid.

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapat hasil penelitian yang akurat, penulis menggunakan teknik sebagai berikut: a. PengamatanObservasi Observasi ini dilaksanakan untuk memperoleh data mengenai kondisi objek yang sedang diteliti, seperti mengamati gejala gejala yang ada disekolah mengenai kinerja guru, strategi kepala sekolah, struktur organisasi sekolah. Dengan observasi, peneliti mengadakan pengamatan awal terhadap objek penelitian secara langsung. Fokus observasi ini dilakukan untuk memperoleh data tentang kinerja guru serta strategi yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru di SMP Al-Shighor. b. Wawancara 1 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Cet.XVII, 2002 h.6 Wawancara adalah sebuah kegiatan tatap muka pada nara sumber untuk memperoleh informasi dan data. Dalam hal ini peneliti mengumpulkan data dengan cara melakukan tanya jawab dengan pihak terkait dalam penelitian yaitu ketua yayasan, komite sekolah, kepala sekolah, empat guru IPA, IPS, Bahasa, Agama, dan dua wali murid. Wawancara ini bertujuan untuk memperoleh data tentang kinerja guru, strategi yang dilakukan kepala sekolah dalam peningkatan kinerja guru di sekolah tersebut, dan persepsi guru terhadap kepemimpinan kepala sekolah. c. Studi Dokumentasi Studi dokumentasi yaitu cara memperoleh data dengan mencatat data dokumen-dokumen yang terdapat di sekolah. Diantaranya mulai dari data tentang laporan seperti kinerja guru, struktur organisasi, sarana, prasarana sampai dengan strategi yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru di SMP Al-Shighor.

E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Berdasarkan teknik pengumpulan data dan metode yang digunakan pada penelitian ini, maka data akan disajikan dalam bentuk analisis deskriptif- kualitatif. Data-data yang ditemukan di lapangan akan dikaji dan dijelaskan secara terperinci sehingga dapat diciptakan suatu konsep atau penarikan kesimpulan tentang penerapan strategi yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru di SMP Al-Shighor. Pengolahan dan analisis data dimulai dengan: 1. Klasifikasi data yakni proses pengelompokkan data yang berupa jawaban dari pertanyaan terbuka, atau proses pengumpulan data berdasarkan jawaban-jawaban sumber data informasi. 2. Kategorisasi data yakni proses pengelompokkan data atau jumlah informasi berdasarkan aspek aspek masalah yang disusun atas dasar pikiran, intuisi, pendapat, atau kriteria tertentu. Atau pengelompokan data dari jawaban sumber data berdasarkan pada dimensi-dimensi masalah