Kekhususan pendidikan Ma’had Al-Shighor
Drs. H. Bisyri Imam, M.Ag
Ke tua Y
ay asa
n
Lembaga kami merupakan sebuah boarding school yang diasramakan. Kira-kira 80 tenaga pengajar dan pengurus yayasan kami juga berada
satu atap didalam lingkungan kampus lembaga kami. Jadi hubungan emosional antara pengurus yayasan dan guru-guru merupakan faktor
paling penting dalam usaha terus dan terus membangun yayasan kami menjadi lebih baik. Kami dalam rangka memberikan rasa nyaman kepada
para fungsionaris yayasan dan guru-guru lembaga kami menyediakan fasilitas-fasilitas penunjang berupa mobil yayasan, motor, kamar untuk
beberap guru dan juga rumah untuk guru yang sudah menikah juga fasilitas-fasilitas lain yang intinya kami berikan agar para pengurus
merasa betah dan menikmati keberadaannya didalam lembaga. Kami juga memberikan seluas-luasnya kesempatan bagi pengurus untuk berani
bertindak mengekspresikan hobbi mereka dan mencurahkannya dalam lembaga kami. Sebagai contoh, beberapa pengurus yang menyukai
olahraga dipersilahkan mengembangkan olahraga di lembaga kami. Juga beberapa pengurus yang aktif dalam dunia penelitian maupun akademis
juga didukung untung mgembangkan keahliannya tersebut.
Dra. Hj.
Dzarrotul Jannah
Ke pa
la Sekola h
Jelas saya memperhatikan faktor-faktor peningkatan kinerja para tenaga pengajar yang ada disekolah ini, diantaranya
a. faktor fisiologis, saya rasa sudah sangat terpenuhi kebutuhan ini,
misalnya tersedianya makanan, minuman kapan saja guru inginkan. semua itu ada yang menyediakannya apalagi kebutuhan ini
merupakan kebutuhan yang dapat dibilang tidak bisa ditunda - tunda. b.
Selain itu juga saya sebagai pimpinan dalam struktural sekolah seyogyanya memberikan kenyamanan terhadap para guru agar
tercipta kerja sama dengan baik sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan yang ingin diwujudkan. Saya memberikan kebebasan
untuk melakukan apa saja kepada mereka agar mereka merasa nyaman, betah, dan tentram berada dilingkungan yayasan dan
sekolah ini sehingga mereka juga nyaman dan fokus dalam menjalankan tanggung jawabnya sebagai tenaga pengajar yang
professional.
c. Saya dan ketua yayasan menanamkan kepada semua civitas yayasan
termasuk tenaga pengajar betapa besarnya nilai kebersamaan kasih sayang, perhatian. Baik itu atasan terhadap bawahan, bawahan
terhadap atasan, bawahan terhadap bawahan yang lain. Saya menganggap guru
– guru disini sudah seperti keluarga saya sendiri, dimana saya sangat memperhatikan mereka dan dalam diri saya
bertanggung jawab untuk memperhatikan perkembangan para guru. Sehingga dapat terlihat suasana yang begitu dekat antara saya dengan
para guru sehingga dapat tercipta emosional yang dekat antara saya dengan mereka dan mereka dengan saya.
d. Saya memberikan apresiasi yang sangat tinggi terhadap guru yang
kreatif dan inovatif. Mereka memberikan jiwa dan raganya untuk mengabdi sebagai pahlawan tanpa jasa dan memberikan kemajuan
terhadap pendidikan. e.
Aktualisasi diri tenaga pengajarguru saya sangat memperhatikannya, dan saya sangat bangga apabila guru guru disini berkreasi
meningkatkan kemampuan mengajarnya dan dapat menciptakan hal – hal yang baru seperti penggunaan metode mengajar yang
menyenangkan. Dan saya akan menjadikannya sebgai tauladan bagi guru-guru yang lain.
Sumber : Diambil dari hasil wawancara 27 April sd 11 Mei 2011 Dengan menganalisis jawaban-jawaban tersebut, bahwa aspek-aspek
peningkatan kerja guru telah dapat dicapai dengan memenuhi kelima aspek fisioligis, rasa aman, kasih sayang, kebutuhan akan rasa dihargai dan
aktualisasi diri, yakni sebagaimana juga telah dijelaskan mengenai teori kebutuhan yang diajukan oleh Abrahm H. Maslow yang juga telah dijelaskan
di Bab kajian teori. Namun, ternyata materi bukanlah faktor utama yang bisa membuat
seseorang bertindak. Tetapi beranjak dari kesederhanaan, kenyamanan, keter7batasan, serta kepercayaan membuat seseorang bisa melakukan yang
terbaik bagi lembaga dimana dia bekerja. Para tenaga pengajar bisa mengoptimalisasi fasilitas-fasilitas yang ada, supaya bisa dipergunakan secara
maksimal, yakni seperti yang dikatakan E Mulyasa -dengan mengutip perkataan Laeham dan Wexley 1992- bukan semata-mata untuk
mendapatkan hasil kerja sebanyak-banyaknya, melainkan kualitas unjuk kerja dengan memperhatikan produktivitas berdasarkan tingkatanya; prestasi kerja,
pelaksanaan kerja, pencapaian kerja, hasil kerja, dan unjuk kerja.
Tabel 7. Kenyamanan berada di lingkungan di SMP Al-Shighor NAMA
GURU JAWABAN
Naili Hanani,
SH.I PAI
Alhamdulillah, sampai saat ini saya masih merasa nyaman mengajar disini, semua pihak
disini mengedepankan rasa kekeluargaan.
M. Asroruddin IPS
yah yang saya rasakan sejauh ini, saya sudah nyaman berada dilingkungan sekolah dan
pesantren ini.
Nining Supriatin,
S.Pd.I IPA
Disini saya merasa nyaman sekali, karena disini jauh dari kota, dan kendaraan yang hilir
mudikpun jarang. Sehingga kami bisa mengajar tanpa terasa terganggu oleh suara bising.
Dodi Nurwansyah,
S.Pd.I Bahasa
Inggris Menurut saya lingkungan disekitar SMP Al
– Shighor sudah cukup nyaman dan representatif
dan letaknya jauh dari keramaian Sumber : Diambil dari hasil wawancara 27 April sd 11 Mei 2011
Kenyamanan merupakan salah satu faktor pendukung dalam proses belajar mengajar. Semakin nyaman suatu tempat, maka proses pembelajaran
bisa dilakukan secara optimal. Bisa dilihat dari jawaban-jawaban tersebut, bahwa dengan kondisi lingkungan yang memperhatikan tata letak geografis
yang jauh dari keramaian, serta pembentukan budaya sekolah dengan