68
Malaya bertempat di King’s House di Inggris.
27
Bangsa Melayu benci kepada Malayan Union tapi merestui Federation. Sedangkan kedua-duanya
berlandaskan dasar penjajah Inggris.
28
c UMNO di bawah Dato Onn tidak menghalang kemasukan pendatang luar ke
tanah Melayu yang dibenarkan oleh Inggris terutama pelarian China selepas kejatuhan Tanah Besar China ke tangan komunis pada tahun 1948.
d Bahasa Melayu dijanjikan untuk menjadi bahasa resmi negara 10 tahun
selepas merdeka. Dalam masa 10 tahun tersebut, bahasa Melayu tidak didaulatkan. Akibatnya, bahasa Melayu belum dapat menggantikan bahasa
Inggris secara sepenuhnya walaupun telah mendjadi bahasa resmi negara pada tahun 1967 sehingga sekarang. Maka, bahasa Melayu tidak dijadikan
bahasa pengantar di semua sekolah rendah. Bahasa Melayu dijadikan bahasa
penghantar di sekolah menengah tetapi pelaksanaannya amat perlahan.
29
e Pada 18hb Jan 1993, Pindaan Perlembagaan Persekutuan yang membolehkan
raja di bawa ke mahkamah. Apabila Raja-Raja Melayu minta tangguh pindaan ini, maka media mengkritik secara terbuka salah laku raja.
30
27
King’s House adalah Kakosa sekarang
28
Abdullah Jusuh, Pengenalan Tamadun Islam di Malaysia, Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka, 1990, hlm. 85
29
Subky Latiff, Kolumnis Koran Tabloid Malaysia, Wawancara Pribadi, Kuala Lumpur, 25 Agustus 2010.
30
http:idrisahmad.files.wordpress.com201002risalah_penerangan_2.pdf, diakses pada tanggal 10 Maret 2011, pukul 12:34 WIB
69
C. Pandangan Tokoh-tokoh di Malaysia Terhadap Nasionalisme Melayu
UMNO
Nasionalisme di Malaysia dapat dibedakan menjadi dua jenis utama, yaitu nasionalisme konservatif dan nasionalisme radikal, seterusnya pandangan atau
kritikan akan dimuatkan dari pihak latar belakang pemikiran Islam modernis, reformis dan moderat yaitu;
Pertama; Nasionalisme konservatif ini paham yang lebih cenderung mempertahankan dan menyokong kolonialisme.
31
Jadi paham ini dapat dikatakan sebagai kelanjutan atau penyempurnaan daripada paham yang sebelumnya
32
dan kelanjutan dari paham ini lahirlah organisasi politik awal yang mendukung
gagasan nasionalisme konservatif yaitu UMNO. Sifatnya bukan hanya sekadar mempertahankan tradisi kebangsaan Melayu, tetapi juga mempertahankan tradisi
kerja sama dengan pihak kolonial inggris. Karenanya Inggris sendiri menghendaki kerja sama penuh dengan UMNO. Memang sejarah menyaksikan kehebatan
UMNO dalam menentang gagasan Malayan Union bentukan Inggris selepas pendudukan Jepang. Tetapi tuntutan UMNO ini tidak mendasar, dan bukan ingin
mencapai kemerdekaan secara total. Karenanya Inggris dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan tersebut walaupun agak menyimpang dari tujuan
berdirinya Malayan Union. Nasionalisme seperti ini tidak dapat dikatakan anti-
31
Abdul Rahman Haji Abdullah, Pemikiran Islam Di Malaysia, Sejarah dan Aliran, Jakarta: Gema Insani, 1997, cet. Ke-1, hlm. 162-163
32
Yaitu paham yang mengatakan bahwa, “Inggris adalah sebuah kerajaan yang adil. Inggris sudah lama melindungi orang-orang Melayu dan menaungi negeri-negerinya. Jika tidak kepada
mereka, ke mana lagi orang- orang Melayu mengadukan masalah”. Paham ini juga melarang
menentang penjajah Inggris.
70
Inggris, walaupun ada pihak yang menyebut demikian. Dengan corak penentangan yang lunak inilah yang menyebabkan Inggris berkenan mengadakan perbincangan
dengan UMNO dan raja-raja Melayu, hasil dari perbincangan ini, terbentuknya Konstitusi Persekutuan Tanah Melayu pada 1948.
33
Justru, nasionalisme semacam ini sangatlah ditentang oleh golongan yang inginkan Malaysia merdeka secara
total, yaitu dikalangan gerakan PKMM, Hizbul Muslimin, API, AWAS, dan sepertinya.
Kedua; Nasionalisme Radikal ialah paham yang menentang kolonial, dan berjuang ke arah nasionalisme yang lebih luas, yaitu nasionalisme nusantara
Alam Melayu dan Melayu Raya. Gagasan ini dibawa oleh kelompok yang inginkan Malaysia secara khususnya meredeka dari penjajahan Inggris, di antara
kelompok yang membawa gagasan ini ialah KMM yang merupakan anti- kolonialisme. Kalau organisasi-organisasi Melayu yang lain itu bergerak secara
kooperatif dengan pemerintah Inggris, dan mengharapkan perlindungan malahan takut menentang penjajah Inggris, maka sikap perjuangan KMM ini adalah jelas
tidak bekerjasama dan menentang kekuasaan Inggris. Malangnya, KMM ini tidak dapat bertahan lama karena ia telah diharamkan oleh Jepang ketika menguasai
Tanah Melayu pada tahun 1941-1945.
34
Makanya, kelanjutan dari KMM ini lahirlah PKMM, API, AWAS, dan Hizbul Muslimin sebagai upaya menentang
penjajah Inggris dalam menuntut kemerdekaan penuh bagi Malaysia.
33
Zainal Abidin Abdul Wahid, Sejarah Malaysia Sepintas Lalu, Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka, 1972, hlm. 124-129
34
http:ms.wikipedia.orgwikipas, diakses pada tanggal 24 Maret 2011, pukul 09.22 WIB
71
Ketiga; nasionalisme menurut pandangan seorang tokoh Islam di Malaysia yang merupakan Presiden PAS pada ketika ini, yaitu Dato` Seri Tuan Guru Haji
Abdul Hadi Awang, beliau menyebut dalam buku-bukunya, nasionalisme ialah suatu pahaman yang menjadikan ikatan dengan suatu golongan manusia.
35
Dari segi bagsa, keturunan, bahasa atau kawasan negeri sebagai suatu akidah
perjuangan bagi menegakkan kepentingan tanpa mengira batas-batas keadilan menurut ajaran Islam, sehinggalah pahaman itu dijadikan falsafah politik, ekonomi
dan kegiatan-kegiatan yang lain. Ajaran ini juga lahir daripada usaha memisahkan agama dan dunia, dimana agama tidak dijadikan dasar dan panduan dalam
kepentingan ekonomi, politik dan lain-lain, tetapi kecenderungan kepada bangsa dan puak menjadi ukuran dalam semua perkara sehingga mengatasi akidah yang
dinamai agama.
36
Di zaman dahulu pahaman ini dinamakan ashabiyah, dimana pentafsirannya dalam bidang yang sempit, yaitu perjuangan untuk kumpulan yang lebih kecil
yang dinamakan qabilah atau keluarga yang mesti dipertahankan walaupun di atas dasar dan tindakan yang zalim, inilah yang disebut dalam hadis Rasulullah SAW,
35
Abdul Hadi Awang, Lahirnya Beberapa Firqah Dikalangan Umat Islam, Selangor: Angkatan Edaran Ent. Sdn Bhd, 1999, cet. ke1, hlm. 167
36
Ibid, hlm 168