dari pengelolaan limbah industri merupakan salah satu faktor pencemaran air yang terjadi. Tabel 2.1 berikut ini tentang klasifikasi umum dari bahan pencemaran air:
Tabel 2.1 Klasifikasi umum dari bahan pencemaran air
Jenis Bahan Pencemar Pengaruhnya
Unsur- unsur renik Kesehatan, bio akuatik
Polutan anorganik Toksisitas, biota akuatik
Radionuklida Toksisitas
Asiditas, alkalinitas Kualitas air, kehidupan akuatik
Pestisida Toksistas, biota akuatik, satwa liar
Patogen Kesehatan
Detergen Estetik
Rasa, bau, dan warna Estetik
Limbah minyak Estetik
Achmad, 2004.
2.5.1 Sumber Pencemaran Air a.
Domestik rumah tangga
Yaitu berasal dari pembuangan air kotor dari kamar mandi, kakus, dan dapur.
b. Industri
Jenis polutan yang dihasilkan oleh industri sangat tergantung pada jenis industrinya sendiri, sehingga jenis polutan yang dapat mencemari air
tergantung pada bahan baku, proses industri, bahan bakar dan sistem
pengelolaan limbah cair yang digunakan dalam industri tersebut. Secara umum jenis polutan air dapat dikelompokkan sebagai berikut:
• Fisik Pasir atau lumpur yang tercampur dalam limbah air.
• Kimia Bahan pencemar yang berbahaya: Merkuri Hg, Cadmium
Cd,Timahhitam Pb, Pestisida dan lainnya. • Mikrobiologi
Berbagai macam bakteri, virus, parasit dan lain-lainnya. Misalnya yang berasal dari pabrik yang mengolah hasil ternak dan tempat pemerahan
susu sapi.
c. Pertanian dan Perkebunan
Polutan air dari pertanian perkebunan dapat berupa: • Zat kimia
Misalnya: berasal dari penggunaan pupuk, Pestisida seperti DDT, Dieldrin.
• Mikrobiologi Misalnya: virus, bakteri, parasit yang berasal dari kotoran ternak.
• Zat Radioaktif Berasal dari penggunaan zat radioaktif yang dipakai dalam proses
pematangan buah dan mempercepat pertumbuhan tanaman Mukono, 2006.
2.5.2 Indikator Pencemaran Air
Indikator atau tanda bahwa air lingkungan telah tercemar adalah adanya
perubahan atau tanda yang dapat diamati melalui: a.
Perubahan Suhu Air
Dalam kegiatan industri seringkali suatu proses disertai dengan timbulnya panas reaksi atau panas dari suatu gerakan mesin. Agar proses industri dan mesin-
mesin yang menunjang kegiatan tersebut dapat berjalan baik maka panas yang terjadi harus dihilangkan. Penghilangan panas dilakukan dengan proses
pendinginan air. Air pendingin akan mengambil panas yang terjadi. Air yang menjadi panas tersebut kemudian dibuang ke lingkungan. Apabila air yang panas
tersebut dibuang ke sungai maka air sungai akan menjadi panas. Air sungai yang suhunya naik akan mengganggu kehidupan hewan air dan organisme air lainnya
karena kadar oksigen yang terlarut dalam air akan turun bersamaan dengan kenaikan suhu.Oleh karena itu, makin tinggi kenaikan suhu air makin sedikit
oksigen yang terlarut di dalamnya.
b. Perubahan pH atau Konsentrasi Ion Hidrogen
Air normal yang memenuhi syarat untuk suatu kehidupan mempunyai pH berkisar antara 6,5-7,5. Air dapat bersifat asam atau basa, tergantung pada besar
kecilnya pH air atau besarnya konsentrasi ion hidrogen dalam air. Air yang mempunyai pH lebih kecil dari pH normal akan bersifat asam, sedangkan air yang
mempunyai pH lebih besar dari normal akan bersifat basa. Air limbah dan bahan buangan dari kegiatan industri yang dibuang ke sungai akan mengubah pH air
yang pada akhirnya dapat mengganggu kehidupan organisme dalam air.