46
7. Jumlah Tenaga
Kependidikan 3
2
6. Sarana dan Prasarana a. Jumlah dan Kondisi Bangunan
Tabel 4.3 Kondisi Bangunan
No. Jenis Bangunan
Jumlah Ruang Menurut Kondisi Unit
Baik Rusak
Ringan Rusak
Berat 1.
Ruang Kelas 9
2. Ruang Kepala Madrasah
1 3.
Ruang Guru 1
4. Ruang Tata Usaha
1 5.
Laboratorium Fisika 1
8. Laboratorium Komputer
1 9.
Laboratorium Bahasa 10.
Ruang Perpustakaan 1
11. Ruang Usaha Kesehatan
Sekolah UKS 1
14. Toilet Guru
1 15.
Toilet Siswa 1
3 1
16. Ruang Bimbingan
Konseling BK 1
17. Gedung Serba Guna
Aula 1
18. Ruang OSIS
1 20.
MasjidMusholla 1
21. GedungRuang Olahraga
1
47
25. Pos Satpam
1 26.
Kantin 1
b. Sarana dan Prasarana Pendukung Pembelajaran
Tabel 4.4 Sarana dan Prasarana
No. Jenis Sarana Prasarana
Jumlah Unit Menurut Kondisi
Jumlah Ideal Yang
Seharusnya Ada
Baik Rusak
1. Kursi Siswa
320 320
2. Meja Siswa
160 160
3. Loker Siswa
320 4.
Kursi Guru dalam Kelas 9
9 5.
Meja Guru dalam Kelas 9
9 6.
Papan Tulis 9
9 7.
Lemari dalam Kelas 1
9 8.
Alat Peraga PAI 1
9. Alat Peraga Fisika
1 10.
Alat Peraga Biologi 1
11. Bola Sepak
2 1
10 12.
Bola Voli 10
13. Bola Basket
2 10
14. Meja Pingpong Tenis
Meja 1
2 15.
Lapangan SepakbolaFutsal
1 1
16. Lapangan Bulutangkis
1 1
17. Lapangan Basket
1 1
18. Lapangan Bola Voli
1 1
48
B. Gambaran Kegiatan Keputrian di MTs Fajrul Islam
Keputrian merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang baru dirintis pada tahun ajaran 20152016. Kegiatan keputrian pada MTs Fajrul Islam bertujuan
membentuk pribadi muslimah berkarakter islam dan mandiri dalam menjalankan perannya menjadi seorang muslimah sesuai dengan perintah
Allah SWT. Kegiatan yang dilaksanakan pada ekstrakurikuler keputrian membentuk
para anggotanya menjadi muslimah sejati dan mampu menjalankan perintah Allah dengan sebaik-baiknya. Kegiatan keputrian ini diadakan karena melihat
semakin jauhnya muslimah memahami perannya sebagai sosok muslimah yang memahami hak dan kewajibannya sesuai dengan aturan Allah.
Dengan kegiatan keputrian ini diharapkan dapat membentuk pribadi- pribadi muslimah yang berkarakter islami dan mampu mengantarkan mereka
memahami amanahnya di muka bumi ini. Hanya saja, kegiatan keputrian yang dilakukan di MTs Fajrul Islam ini memang masih sangat jauh dari
tujuan yang sesungguhnya. Hal ini dikarenakan kegiatan ekstrakurikuler keputrian baru dirintis, sehingga pelaksanaan dalam kegiatan ini belum
berjalan sesuai yang diinginkan. Kegiatan keputrian ini diadakan dikarenakan sekolah melihat pergaulan
atau interaksi muslimah belum mengikuti aturan Allah dengan baik. Interaksi yang terjadipun antara siswa dengan siswa suka saling mengejek, siswa
dengan guru seperti teman tanpa ada adab kepada seorang guru, serta siswa dengan petugas kebersihan dan lainnya kurang memperhatikan adabnya. Oleh
karena itulah sekolah mengadakan kegiatan keputrian ini dengan harapan dapat mengubah interaksi yang terjadi menjadi lebih baik dan sesuai dengan
aturan Allah SWT. Pelaksanaan kegiatan keputrian ini dilaksanakan pada setiap hari J
um’at bertepatan dengan waktu sholat J
um’at. Adapun kegiatan yang dilaksanakan tidak selalu sama, karena kegiatan keputrian ini terdiri dari beberapa kegiatan
diantaranya: keislaman, kreativitas, tata boga, dan kesehatan.
49
Adapun alur kegiatan keputrian setiap Jum’at terdiri dari:
a. Sholat dzuhur berjama’ah,
b. Membaca Al-Q ur’an,
c. Materi, d. Tanya jawab,
e. Penutup. Sedangkan untuk kegiatan keputrian perbulan terdapat beberapa agenda
seperti: pengajian bulan di rumah anggota keputrian secara bergilir, praktik tata boga, membuat karya dan pelatihan keterampilan.
C. Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada Bab III telah penulis paparkan bahwa dalam penelitian ini menggunakan metode mix methods atau metode kombinasi. Dengan
demikian, dalam tahapan analisis dan interpretasi data penulis merujuk parallel design sebagainama terdapat pada gambar 3.1.
Dalam penelitian mix methods dengan strategi triangulasi konkuren antra kualitatif dan kuantitaitf dilaksanakan sejalan, akan tetapi dalam
penulisan laporan analisis dan interpretasi data yang terlebih dibahas yaitu kulitatif kemudian kuantitatif selanjutnya triangulasi dan pembahasan.
1. Analisis dan interpretasi data kualitatif Analisis dan interpretasi data kualititatif diperoleh dari teknik
pengumpulan data yang digunakan berupa wawancara, observasi serta studi dokumentasi. Wawancara dilakukan dengan pembina keputrian dan
anggota keputrian MTs Fajurl Islam Jakarta. Sehingga memungkinkan peneliti mendapatkan informasi yang peneliti inginkan.
Berdasarkan hasil wawancara terhadap 5 orang siswa yang menjadi anggota keputrian dan menujukan bahwa kemampuan dan gambaran
interaksi sosial anggota keputrian di MTs Fajrul Islam Jakarta sebagai berikut:
50
a. Komunikasi sosial Indikator yang dijadikan tolak ukur dalam menilai kemampuan
anggota keputrian berkomunikasi sosial adalah kemampuan berbicara dan kemampuan sopan santun kepada guru, karyawan dan teman.
Adapun hasil wawancaranya sebagai berikut:
Tabel 4.5 Wawancara interaksi sosial dalam unsur komunikasi sosial
No. Keterangan
Responden Hasil Wawancara
1. Pembina
Keputrian Sikap anggota keputrian ada perubahan
setelah mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan keputrian, perubahannya bisa dilihat
seperti selalu memberi salam dan menyapa dengan baik saat bertemu pembina. Kemudian
kalau sikap terhadap guru lainnya, sikapnya tidak jauh berbeda dengan sikap anggota
keputrian terhadap pembina. Melihat kepada cara mereka berbicara, selalu memberi salam
dan menyapa dengan baik saat bertemu. Tidak lagi suka memotong pembicaraan serta selalu
meminta izin. Cara anggota keputrian berkomunikasi
dengan karyawan, hampir sama dengan cara berkomunikasi dengan guru, karena melihat
statusnya atau usianya yang berbeda. Ketika disapa menjawab dengan sapaan lagi disertai
dengan senyuman, ataupun ketika meminta bantuan petugas disertai ucapan permohonan
seperti “tolong”. Saat anggota keputrian berbicara dengan
teman, sedikit berbeda dengan cara berbicara
51
kepada guru atau petugas. Sejauh ini mereka mengetahui bagaimana batasan utuk berbicara
kepada teman seperti tidak meledek atau memberikan sebutan yang buruk dan tidak
berbicara kasar. 2.
Responden 1 “Cara saya berbicara biasa-biasa saja sama
seperti teman yang lainnya. Kalau dengan guru sesuai dengan kebutuhan saja. Kalau bertemu
guru dan karyawan biasanya saya yang menyapa terlebih dahulu, kalau dengan teman
biasanya melihat usianya atau siapa saja yang mau menyapa terlebih dahulu
.” 3.
Responden 2 “Kalau bertemu dengan guru atau
karyawan biasanya saya yang menyapa atau bersalaman terlebih dahulu, serta sekarang saya
berusaha untuk tidak memotong penjelasan guru apalagi saat materi pelajarannya sulit.
Kalau dengan teman biasa saja, tidak terlalu formal tapi sekarang kalau baru bertemu
biasanya saya menyapa teman- teman saya.”
4. Responden 3
“Sekarang saya sudah sedikit banyak memahami ilmunya bagaimana seharusnya
kalau berbicara dengan orang yang lebih tua apalagi dengan guru harus tetap hormat kalau
dengan teman harus saling sayang. Jadi kalau dengan guru dan karyawan saya yang menyapa
duluan dan tidak boleh berbicara kasar. Sedangkan dengan teman harus saling saya jadi
tidak mengolok-olok atau membentak. ”
5. Responden 4
“Biasa saja, tapi yang penting tahu